New Game

69 15 2
                                    

Setelah perang dingin seharian penuh. Pada akhirnya Nastya benar-benar menyerah karena menghetahui bahwa Sara benar-benar serius.

Ini semakin membuat dirinya membenci Sirin.

Nastya tidak tahu apa yang mereka berdua lakukan di dalam kamar. Setiap kali Nastya ingin berpura-pura mengintip, dia akan selalu ditemukan oleh sirin yang memiliki mata yang tajam.

Ketika Sara semakin melihatnya dengan tatapan menghina. Nastya menghirup nafas dingin-dingin, dan memutuskan untuk menyerah.

Namun... Hari ini akan berbeda.

Karena hari Senin.

Hari dimana pemalas berteriak seperti masuk neraka. Hari dimana banyak mahasiswa tiba-tiba langsung berkeringat dingin. Hari yang dimana... Membuat jutaan manusia di muka bumi ini berteriak bahwa tidak ada keadilan di muka bumi ini.

Setiap penderitaan manusia terhadap hari Senin bisa berbeda-beda tergantung umur dan profesi yang mereka lakukan.

Seperti Nastya dan Sara. Mereka harus pergi ke sekolah mau tidak mau.

Dan untuk alasan apa Nastya yang selalu memasang ekspresi dingin tersenyum kecil dari pagi?

Sederhana.

Sirin tidak ada di sekolah.

Membayangkan ini selama seharian penuh. Nastya tidak bisa menurunkan senyumannya tidak peduli apapun yang dia buat.

Dia terlalu bahagia.

Kemunculan sirin tepat hari Sabtu, libur pertama mereka. Dan tinggal di rumah mereka sampai saat ini.

Nastya sudah mengecek database 4 sekolah yang ada di pulau devout dan mengecek nama-nama murid baru dan murid lama dengan sangat teliti.

Sebagai hasilnya, tidak ada namanya "Sirin" sama sekali.

Dilihat dari sisi manapun, Sirin sangat seumuran dengan mereka berdua. Ditambah kecantikannya setara dengan Sara, membuatnya hampir mustahil lolos dari jaringan intelejen yang dia miliki.

Kemunculan orang ini terlalu misterius, namun Nastya tidak ingin memikirkannya lagi.

Sirin yang tidak satu sekolah dengan mereka saja sudah membuatnya sangat senang.

Dia akhirnya bisa berduaan dengan Sara.

Senyuman cantik dan mempesona di wajahnya Nastya tidak pudar sama sekali.

"Sara, sudah waktunya bangun. Kita pergi ke sekolah...."

Membuka pintu kamar Sara, dan melihat bahwa ruangan sudah agak terang karena gorden pintu sudah di buka. Nastya tertegun di tempat.

"Naya...."

Memiliki mata berair dan seperti akan menangis di waktu selanjutnya. Entah kenapa Nastya merasa bahwa Sara sekarang hampir sama persis dengan seekor anjing yang di tinggalkan pemiliknya.

"(Sial! Kenapa selalu anjing!?!)"

Menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan pikiran konyol di benaknya. Nastya mendatangi Sara, dan memeluknya dengan lembut.

Melihat bahwa Sara juga membenamkan wajahnya di dalam pelukannya. Nastya melihat secarik kertas di depan Sara.

"[.... Aku pergi sebentar.]"

Kata-kata yang sangat singkat.

Namun sangat melukai perasaannya Sara.

"Dia pergi lagi..." Sara membenamkan wajahnya ke dalam pelukannya Nastya. Dan tubuhnya bergetar.

Rencarnasi menjadi gadis imut 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang