Berbicara dengan Roland

120 15 4
                                    

Hari yang sangat indah di luar sana.

Burung-burung berkicau dengan riang.

Bunga-bunga bermekaran.

Matahari cerah menyilaukan.

Hari seperti ini....

"Sudah waktunya bangun SIRIN!"

"Ah... Sebentar lagi."

Membalikkan badannya dan menutup dirinya menggunakan selimut biru milik Sara. Sirin mengerang dengan tidak nyaman.

Mereka semalaman baru saja membicarakan apa saja yang telah mereka lalui selama 3 tahun terkahir ini.

Mereka bergadang cukup malam.

Sirin heran kenapa Sara masih bersemangat seperti itu setelah semua ini.

"Ayolah sirin! Waktunya bangun! BANGUN!"

"ARGH! kamu membuatku kesal! Kamu memaksaku untuk menggunakan otak!"

Membalikkan badannya dan melihat bahwa sudah ada Sara berada di atas badannya dengan posisi badan merangkak. Sirin melihat rambut sara yang di ikat ke belakang.

"Sara, waktunya...."

Membuka pintu kamar Sara dengan waktu tidak tepat. Nastya melihat adegan yang hampir membuatnya naik darah!

Sosok sara yang elegan namun anggun mengenakan gaun olahraga longgar, serta postur tubuhnya yang merangkak dengan sangat menggoda. Hampir membuat Nastya menerkamnya secara tiba-tiba!

Sirin yang memiliki wajah yang sama persis seperti Sara, seperti saudara kembar. Memiliki baju kemeja yang agak longgar, yang dimana memperlihatkan tulang selangkanya yang mempesona!

Melihat mereka berdua sangat dekat dan menatapnya dengan sepasang mata biru yang indah, Nastya harus menjaga naluri hewan buasnya untuk tetap rasional!

"Naya akan menunggu di bawah."

Nastya menutup pintu dengan cepat, sambil memiliki pipi yang sedikit berona merah.

Pemandangan langka.

Melihat hal ini, sirin memandang Sara dengan ekspresi mengejek.

"Biar aku tebak."

Sara mengangkat alisnya dengan bingung.

"Apakah kalian sudah melakukannya di halaman rumah kalian?"

"Hm? Apa maksudmu?" Sara masih bingung.

Menampar bokong penuh lemak milik Sara secara tiba-tiba. Sara berteriak dengan kaget, namun setelah itu, dia langsung memerah di tempat.

Dia mengerti apa yang dimaksud Sirin.

"Semalam di dalam lemari pakaian terkunci aku melihat pakaian seragam militer, perawat, pelayan, dokter, dan masih banyak lagi. Bisakah kamu menjelaskannya kepadaku?"

Memiliki wajah semakin memerah ketika dia melihat wajah Sirin yang tersenyum penuh kemenangan. Sara akhirnya hanya bisa menggigit bibir bawahnya dengan sangat malu.

"Pergilah ke bahwa untuk yoga atau semacamnya. Aku tidak akan mengganggu waktu mesra kalian berdua."

Memiliki tenggorokan kering dan telinga yang sudah bewarna merah muda yang menambah pesona kecantikannya. Sara semakin merasa sangat malu.

"B-bagaimana..."

"Bagaimana caranya aku mengetahuinya? Jangan lupakan aku adalah Roland nomor 3 dari sejak awal."

Sirin kembali menyelimuti tubuhnya menggunakan selimut.

"A-Aku segera kembali."

"Hm, jangan lupa mandi."

Rencarnasi menjadi gadis imut 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang