MAS ANGGA 11

2.7K 124 0
                                    

Faza tengah menyapu di sekitar sofa saat mendengar suara pintu yang terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Faza tengah menyapu di sekitar sofa saat mendengar suara pintu yang terbuka. Gadis itu lantas menoleh dan melihat Tama yang baru saja masuk dengan membawa dua kantong kresek berukuran besar dengan logo salah satu supermarket. Dahinya berkerut saat melihat laki-laki itu membawa dua kantong besar tersebut menuju ke dapur tanpa menatapnya sama sekali.

Ia tetap melanjutkan menyapu tanpa mengikuti suaminya ke dapur. Tak lama, suara laki-laki itu terdengar memasuki telinganya saat dirinya baru saja selesai menyapu.

“Bahan-bahan kebutuhan dapur, tinggal kamu simpan. Saya di kamar, kalau kamu butuh bantuan panggil saja.” Hanya itu kalimat uang yang diucapkan Tama sebelum masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintunya rapat.

Setelahnya Faza langsung berjalan menuju ke dapur dan mendekati dua kantong besar yang berada di atas meja makan. Saat membuka, kedua matanya membulat sempurna melihat isi dari kantong tersebut. Laki-laki itu benar-benar berbelanja kebutuhan dapur dengan jumlah yang banyak dan lengkap.

Tak menunggu waktu lama, gadis itu langsung memindahkan isi dari kantong tersebut ke dalam kulkas dan lemari penyimpanan makanan. Hingga kedua tempat penyimpanan yang semula kosong itu kini telah terisi penuh dengan semua barang yang dibeli Tama tadi.

Faza jadi berpikir, kenapa Tama tiba-tiba belanja sebanyak ini? Apakah laki-laki itu tahu jika bahan-bahan kebutuhan dapur mereka telah habis? Tidak mungkin jika Tama tiba-tiba saja berbelanja banyak seperti ini tanpa alasan.

Bukan saat ini saja Faza dibuat heran. Tadi malam pun juga, dirinya ingat jika ia mengatakan pada Tama untuk meletakkan piring dan gelas makan malam di wastafel untuk ia cuci. Namun ketika dirinya keluar dari kamar, tak didapati piring dan gelas di wastafel. Laki-laki itu telah mencucinya sendiri.

Tadi pagi pun sama. Jika biasanya setelah sarapan Tama akan meninggalkan pirinya begitu saja di meja makan, tadi saya pulang sekolah ia tak mendapati piring dan gelas itu di meja makan maupun di wastafel. Lagi-lagi Tama telah mencucinya sendiri.

Atau mungkin saja laki-laki itu mencucinya sendiri karena dirinya sudah lebih dulu berangkat. Ya, ia tadi berangkat lebih pagi ke sekolah dan langsung memesan makan di kantin. Di dapur sudah tak ada yang bisa ia makan karena bahan-bahan telah habis. Ia membeli makanan pun dengan sisa uang yang ia miliki.

Gadis itu memang belajar untuk lebih berhemat sejak menikah. Tama tak pernah memberikan uang untuknya, jadi ia hanya mengandalkan uang pemberian ayahnya sebelum dirinya pindah ke apartemen dan juga sedikit uang tabungannya yang makin berkurang juga jumlahnya.

Ayahnya bahkan juga sempat memberikannya sejumlah uang kala dirinya berkunjung ke rumah orang tuanya beberapa hari lalu. Pria itu tahu jika kehidupan rumah tangga putrinya tidak seperti pasangan pada umumnya. Maka dari itu Pak Surya memberikan sejumlah uang untuk anaknya demi menghemat uang tabungan Faza.

Mas Angga✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang