Bismillahirrahmanirrahim.
Updated on: Selasa, 09 November 2021.
Aku update cepet Yeay!
Spam emoticon favorit kalian dung 🤣
Me: 🐊🐊🐊Jangan lupa vote orang-orang kiyowo😽
24. Perihal Mimpi Dan Kehilangan
Tidak ada batasan dalam bermimpi. Semua orang berhak menjadi apa yang mereka mau tanpa persetujuan orang lain.
Dear A [CYNC]
By AayuuSR
Alya mengira pelukan semalam dan ucapan harapan akan kebahagiaan dari Aditya adalah pertanda bahwa laki-laki itu ingin memperbaiki rumah tangga mereka. Dirinya bahkan sudah mempersiapkan diri jika hari ini Aditya menjelaskan tentang berita yang beredar. Namun, dugaannya salah. Aditya justru menjadi lebih dingin. Bungsu Hartigan seolah kembali seperti sosok yang pertama kali dia temui. Tidak ada tatapan hangat apalagi tawanya. Aditya benar-benar mengambil jarak darinya.
"Gue pergi." Aditya berdiri setelah menyelesaikan sarapan.
Alya ikut berdiri, tangannya hampir menyentuh lengan Aditya jika laki-laki itu tidak menepisnya.
"Siapa yang bolehin lo nyentuh gue?" tukas Aditya tajam. Alya tersentak mundur.
Aditya menghela napasnya sejenak, kemudian menggenggam kedua bahu Alya dengan kuat. Perempuan itu meringis dengan mata berkaca-kaca.
"Mulai saat ini juga, lo harus jaga jarak sama gue. Apapun sikap baik gue sampai kemarin itu adalah kekhilafan terbesar gue sampai bikin gue jijik kalau ingat hal itu. Dan jangan pernah sok deket lagi, kita kembali ke hubungan awal tanpa ada perubahan." Aditya menekankan setiap kata yang dia ucapkan. "Lo cuman gadis bisu yang gak pantes bersanding dengan seorang Aditya, selebriti terkenal. Gue malu punya istri kayak lo," lanjut laki-laki itu tega dan menjauhkan tangannya. Lalu, pergi begitu saja.
Alya masih diam untuk beberapa menit sebelum tangannya memegang bahunya yang terasa perih. Cengkraman Aditya terlalu kuat. Namun, ada yang lebih sakit dari sekedar luka di bahunya, yaitu kata-kata Aditya. Jadi, menurut laki-laki itu sikap baik kepada dirinya adalah kekhilafan yang menjijikkan?
Apa maksud Aditya? Kenapa laki-laki itu begitu ahli membuatnya terpesona? Padahal Alya sudah membayangkan bahwa dia akan berjuang semampunya untuk keluarga mereka. Alya akan sabar menunggu Aditya benar-benar bisa menerimanya. Dan dia kira garis finish dari perjuangannya akan segera selesai, tapi tidak. Aditya kembali melepaskan genggaman dan mendorongnya menjauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear A [Cause You Never Care] (END)
Spiritual"Jika kehadiranku menjadi beban untukmu, apa kepergianku akan menjadi sumber bahagiamu?" - Alya Jihan Najah - ⚫⚪⚫ Selama ini Alya selalu menerima bagaimana buruknya sikap Aditya. Ucapan kasar suaminya selalu coba dia terima dengan lapang dada. Bahk...