Bismillahirrahmanirrahim.
Updated on: Ahad, 02 Januari 2022.
Yeay! Update pertama di tahun 2022.
Ternyata banyak banget yg sider ya wkwk, target 200 aja cukup lama. Tapi, gak papa, kok. Thank you banget buat kalian yang udah vote🫂💗Sekarang yuk vote lagi😗
Tulis apa harapan kalian di tahun ini dong✌️💪
37. Beban Si Sulung
Nanta Yudawiguna memandang putri sulungnya dengan ekspresi datar. Anak pertama yang dia anggap sebagai pelindung adik-adiknya justru menjadi pembuat luka terhebat untuk putrinya yang lain. Sebelumnya ayah dari tiga anak itu paham bahwa di saat kecil, Ainara belum bisa berpikir dengan baik. Pikirannya masih sederhana untuk menganalisis hal-hal rumit. Namun, dia sama sekali tidak menduga bahwa sampai dewasa pun Ainara tetap tidak mengubah pandangannya terhadap Abelia padahal ketika remaja, Nanta sudah menjelaskan semuanya dan Ainara berkata akan memaafkan Abelia.
Sebagai kepala keluarga, Nanta tentu saja ingin anak keduanya kembali. Karena alasan Abelia pergi adalah permintaan Ainara, maka dia berpikir hanya jika putri sulungnya meminta Abelia kembali semuanya akan selesai. Ainara juga sudah berjanji untuk melakukannya, tetapi ternyata sang putri melakukan hal yang sebaliknya.
"Kamu putri kebanggaan Ayah, Nara. Kenapa kamu masih gak bisa paham?" Nanta bertanya dengan nada datar. "Sekarang Ayah mengerti kenapa Abelia selalu gak mau pulang walaupun Ayah sama Ibu memohon, ternyata itu karena kamu yang masih menekan dia, kan? Mau sampai kapan, Nara?"
Ainara yang dari tadi menundukkan kepala kini mengangkat pandangan menatap sang papa.
"Ainara akan selalu begini sampai Vara mampu membuat Alya bicara kembali."
"Itu takdir," balas Nanta dengan cepat. Pria itu memijit kepalanya pening. "Ayah gak tahu lagi harus berbuat apa sama kamu. Ayah kira semakin kamu dewasa, kamu akan bisa berpikir seperti orang dewasa. Nyatanya enggak. Kamu masih kekanakan, berpikir bodoh, dan seperti orang yang gak percaya sama takdir Tuhan!"
Ainara memejamkan matanya ketika Nanta memukul meja dengan kuat.
"Kamu Ayah larang untuk ketemu Vara lagi dengan alasan apapun." Nanta membuat keputusan mutlak. Ainara kembali membuka matanya terkejut. "Biar Ayah sendiri yang berbicara dengan Vara."
"Tapi, Yah—"
"Keluar sekarang."
Sulung Yudawiguna menggigit bibir bawahnya kuat untuk menahan diri. Namun, karena memang tidak berani membantah, dia segera keluar. Begitu membuka pintu ruangan, dia langsung berhadapan dengan suaminya. Jimmy tersenyum, dia menepuk puncak kepala istrinya sekali. Ainara tidak mampu lagi menahan tangis, dia memeluk sang suami erat dan menumpahkan emosinya di dada laki-laki yang menjadi tempat ternyaman untuknya berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear A [Cause You Never Care] (END)
Spiritual"Jika kehadiranku menjadi beban untukmu, apa kepergianku akan menjadi sumber bahagiamu?" - Alya Jihan Najah - ⚫⚪⚫ Selama ini Alya selalu menerima bagaimana buruknya sikap Aditya. Ucapan kasar suaminya selalu coba dia terima dengan lapang dada. Bahk...