CYNC 35 | Kelam Yang Tidak Akan Terang

6.7K 860 41
                                    

Bismillahirrahmanirrahim.

Updated on: Jum'at, 24 Desember 2021.

Jangan lupa al-kahfi, cantik💗💗💗

Sholawat dulu yuk.
Allahummasholli'ala sayyidina Muhammad wa ala Alihi sayyidina Muhammad.
Semoga kita bisa bersama Rasulullah di akhirat kelak. Aamiin.

Okey, jangan lupa vote dulu hehe.
Selamat membaca💗

35. Kelam Yang Tidak Akan Terang

 Kelam Yang Tidak Akan Terang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Hari ini adalah syuting terakhir project film Abelia dan Aditya. Keduanya melakukan yang terbaik dalam beberapa bulan terakhir serta berharap semoga film baru mereka bisa disukai dan dinikmati banyak orang. Setelah pengambilan adegan penutup, juga merayakan selesainya film dengan para pemain lain, baik Aditya dan Abelia masuk ke ruangan khusus masing-masing yang kebetulan saling berhadapan.

"Abel, gue mau ngomong sama lo."

Suara Aditya membuat Abelia yang hendak masuk ke dalam ruangannya berhenti. Dia meminta MUA dan manajernya untuk menunggu sebentar di dalam. Sedangkan dirinya mengikuti langkah Aditya yang membawanya menuju mobil laki-laki itu. Keduanya duduk di bangku penumpang. Abeli meluruskan pandangan ke arah depan ketika Aditya menatapnya.

"Lo mau ngomongin apa?" tanya Abelia lebih dulu. Kali ini dia menoleh menatap sang lawan bicara.

"Gue milih berhenti jadi artis sesuai apa yang lo mau." Aditya berucap tanpa basa basi.

Abelia tidak terkejut, dia bereaksi biasa saja dan menganggukkan kepalanya dengan santai.

"Intinya lo lebih mementingkan perasaan istri lo, kan? Tapi, apa lo gak mau mengakui Alya di depan dunia sebagai istri sebelum lo mundur?"

Aditya terdiam. Sejujurnya dia tidak pernah berpikir untuk melakukan itu. Aditya hanya akan mengatakan berhenti dari dunia entertainment, lalu menjalani hidup sebagai orang biasa bersama Alya. Menikmati hidup tanpa adanya gangguan dari pihak manapun. Dia juga tidak perlu menutupi wajahnya dengan berbagai benda ketika keluar rumah, dia juga akan bebas berekspresi tanpa harus memikirkan apa yang dia lakukan memenuhi ekspektasi para penggemarnya.

"Gue rasa Alya gak bakalan nyaman."

"Dia yang gak nyaman atau memang lo yang masih belum bisa menerima keadaan Alya?"

Kening Aditya berkerut heran. "Maksud lo?"

"Gue tau Alya itu tunawicara."

Dear A [Cause You Never Care] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang