CYNC 25 | Pelabuhan, Pulau Tujuan, dan Laki-laki Pilihan

7.4K 828 44
                                    

Bismillahirrahmanirrahim.

Updated on: Ahad, 14 November 2021.

Seberapa seneng kalian cerita ini update?
Gambarkan dengan emoticon ❤️ sebanyak-banyaknya!!!

Happy reading, cantik🥰🐊

25. Pelabuhan, Pulau Tujuan, dan Laki-laki Pilihan

"Gue hanya pelabuhan tempat lo berhenti sejenak untuk menaiki kapal baru menuju pulau tujuan. Dan yah, sudah saatnya lo pergi ke tempat terbaik yang lo pilih. Tentunya bukan gue."

Dear A [CYNC)
by AayuuSR

Dear A [CYNC)by AayuuSR

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mencintai Adelio?

Rasanya ingin sekali Alya teriakan kepada Aditya bahwa dia bahkan hampir melupakan bahwa laki-laki bernama Adelio Agam Hartigan itu pernah ada di hidupnya. Alya sadar tentang kewajibannya sebagai seorang istri, akan begitu menjijikkan jika dia masih terpaku pada pria lain apalagi kakak ipar sendiri. Namun, bukankah Aditya tidak akan pernah mau mengerti? Dia selalu saja menanyakan hal yang sama seakan penghambat rumah tangga mereka adalah rasa Alya pada Adelio.

Jujur, Alya benar-benar lelah. Aditya tidak sekali pun berpikir untuk lebih memahami dirinya, untuk sadar jika Alya ingin sekali menggenggam Aditya bukan sekedar di atas kertas, tapi juga sebagai suami yang sesungguhnya. Alya memimpikan suatu hubungan yang normal, setidaknya tidak ada lagi orang ketiga. Tetapi, sepertinya itu tidak akan pernah terwujud.

"Alya!" panggil Aditya ketika sang istri pergi begitu saja.

Perempuan itu tidak berhenti sama sekali.  Bahkan dengan berani menutup pintu kamar dengan keras. Aditya terkejut sejenak, dia sebelumnya tidak pernah menduga jika perempuan berwajah lembut itu berani berbuat demikian. Apa alasan Alya melakukannya?

Tidak ingin menduga, Aditya menyusul istrinya yang ternyata duduk di sofa ruang tamu. Perempuan itu mengangkat kepala begitu Aditya berdiri di depannya. Mata Alya memerah dengan pipi yang basah, dia menatap bungsu Hartigan dengan nyalang.

"Lo gak sopan banget nutup pintu kayak tadi depan suami lo, Al." Aditya menegur.

Jujur saja dia sangat merasa tersinggung dengan perbuatan istrinya. Aditya hanya bertanya, tapi Alya malah berbuat demikian. Menutup pintu secara keras dan tidak menjawab pertanyaan darinya. Bahkan hingga detik ini perempuan itu mengalihkan pandangan, enggak bertatapan. Aditya menghela napas, dia hendak menggapai lengan Alya tapi justru ditepis.

"Hei, lo kenapa sih?" tanya Aditya benar-benar heran. Kepalanya sampai berdenyut ngilu.

Alya kali ini menatapnya dengan tatapan tidak bersahabat. Dia menggeser duduk ketika Aditya mendekat.

Dear A [Cause You Never Care] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang