Bismillahirrahmanirrahim.
Updated on: Kamis, 07 April 2022
Gimana perasaan kalian di bab ini?🥰
Me: lega wkwk.Bisa beri banyak komentar di ending ini? Hehe
Lembaran Terakhir [Ending]
Jodoh itu tidak akan pernah tertukar. Jika dia takdirmu, dia akan datang bagaimana pun caranya. Namun, kalau bukan maka dia akan menjauh dan tidak pernah tergenggam.
Mungkin itulah pelajaran yang bisa Adelio Agam Hartigan dapatkan dari kisahnya. Dia dan Alya saling mencintai, bersiap menghalalkan rasa, tapi justru berujung pada pisah. Seakan Tuhan sedang memberitahu bahwa bagaimana pun dia berusaha, tapi jika suatu hal bukan miliknya, maka dia harus berhadapan dengan kehilangan. Sesederhana itu, tapi bagaimana bisa rasanya sesesak ini?
Kalung dengan bandul huruf A yang didesain oleh Adelio sendiri terlihat begitu indah. Namun, sayangnya benda ini tidak sampai pada pemiliknya. Benda itu Adelio simpan dalam kotak, lalu meletakkannya di dalam lemari. Dia tidak akan membawa apa pun yang berhubungan dengan masa lalu. Dia benar-benar harus melepaskan perasaannya.
"Gue berhenti jadi artis buat Alya, Bang. Bermain peran dengan cewek lain pasti bikin Alya sakit. Sampai mati, gue hanya ingin jadi pasangan Alya bukan yang lain. Keputusan gue udah benar, kan?"
Itu adalah jawaban yang diberikan sang adik ketika Adelio bertanya mengenai kabar yang beredar di media. Adelio tentu saja terkejut ketika tahu bahwa Aditya berhenti menjadi seorang artis. Dia memang masih berada di Indonesia sebab ada beberapa hal yang harus diurus.
"Mencintai Alya, gue berharap bisa melakukannya dengan baik. Selain itu, gue juga berharap lo bisa menemukan yang terbaik, Bang. Sesuai yang lo katakan ini takdir, jadi gue akan menerima dan berhenti minta maaf. Gue doakan yang terbaik buat lo."
"Semuanya telah selesai."
"Lio." Panggilan dari arah belakang membuat Adelio berbalik. Ada Liam menatapnya dengan senyuman. "Ayo, Papa antar ke bandara. Sebentar lagi pesawat kamu akan berangkat. Adik kamu beserta istrinya juga sudah di jalan."
"Ini perpisahan?" tanya Adelio, dia terkekeh kecil.
Liam berjalan lebih dekat, memberikan pukulan kecil di kepala si sulung. Adelio hanya tertawa dan mengelus rambutnya.
"Siapa yang nggak akan berpikir ini perpisahan di saat kamu mengosongkan kamar dan membeli rumah di sana?"
"Papa tahu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear A [Cause You Never Care] (END)
Spiritual"Jika kehadiranku menjadi beban untukmu, apa kepergianku akan menjadi sumber bahagiamu?" - Alya Jihan Najah - ⚫⚪⚫ Selama ini Alya selalu menerima bagaimana buruknya sikap Aditya. Ucapan kasar suaminya selalu coba dia terima dengan lapang dada. Bahk...