CYNC 27 | Hari Penuh Kejutan

6.4K 872 51
                                    

Bismillahirrahmanirrahim.

Updated on: Rabu, 24 November 2021.

Yuk vote dulu✨
Ramein komentar yuk biar aku semangat hehe🐊

27. Hari Penuh Kejutan

Seseorang yang tidak mampu kamu sadarkan dengan cinta, mungkin bisa ditampar dengan kehilangan.

Dear A [Cause You Never Care]
By AayuuSR

"Are you crazy, Aditya?" Abelia bertanya kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Are you crazy, Aditya?" Abelia bertanya kesal.

Perempuan itu tidak menyangka bahwa Aditya mampu mengusir Alya begitu saja, lebih membuatnya terkejut adalah seseorang yang dikatakan sebagai asisten Aditya itu menurutinya tanpa membantah sama sekali. Abelia bisa melihat dengan jelas kekhawatiran di mata Alya untuk Aditya, tetapi laki-laki itu benar-benar tidak punya rasa peduli dan kasihan.

"Bukan urusan lo, Bel. Mending lo pulang."

"Sekarang lo ngusir gue?"

Aditya berdecak kesal. "Pergi! Lama-lama gue juga merasa muak sama lo!"

Untungnya Abelia bukan perempuan lemah yang mudah tersinggung. Dia hanya menggelengkan kepala tidak menyangka, kemudian keluar dari ruangan Aditya. Setelah Abelia keluar, Aditya kembali memegang kepalanya yang terasa begitu sakit. Keringat dingin mengalir di dahinya dan napasnya terasa begitu sesak.

Gue bener-bener capek.

Aditya menyatukan kedua lututnya dan menumpu kepalanya di sana. Air matanya luruh begitu saja. Dia merasa sangat cemas dan khawatir, baik pada diri sendiri atau pun Alya. Sesekali, dia butuh sebuah genggaman. Dia menginginkan seseorang yang bisa mendukungnya di saat dia lemah seperti sekarang. Juga seseorang yang mau berbagi pelukan bersamanya. Namun, dia justru mengusir seseorang yang hendak menawarkan itu padanya.

Dia meminta Alya pergi.

"Al, maafin gue. Tapi, tolong pergilah yang jauh. Cari kebahagiaan yang gak bisa gue kasih. Cari di mana pun lo mau dan pada siapa pun." Aditya tersenyum dalam tangisnya. Kedua tangannya terkepal erat. "Alya, lo perempuan baik dan harus bersatu dengan laki-laki baik."

Aditya berusaha keras untuk menahan emosinya. Detak jantungnya semakin berdegup cepat, matanya terpejam erat. Sialnya lagi, semua memori rasa sakit perjuangannya muncul begitu saja.

"Ya, bagus. Kamu hebat."

"Papa sama Mama gak bisa dateng ke acara kamu, Bang Lio mau ketemu sebelum ujian katanya. Papa mau nyamperin ke USA."

Dear A [Cause You Never Care] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang