CYNC 34 | Satu Putri Yang Pergi

7.7K 855 36
                                    

Bismillahirrahmanirrahim.

Updated on: Jum'at, 17 Desember 2021.

Jangan lupa baca Al-kahfi dan perbanyak sholawat ✌️

Dan mari berteman di Instagram: @ayusumbari

Penting, vote dulu😙

34. Satu Putri Yang Pergi

Dia lepas dan tak ingin kembali.

Dear A [Cause You Never Care]
By AayuuSR


"Alya kenapa suka banget sama lolipop?"

Gadis kecil yang ditanya menatap dengan tatapan polos, sementara mulutnya masih sibuk menjilati permen kesukaannya. Sedangkan gadis lain yang bertanya memandang Alya kecil dengan tatapan antusias. Keduanya sedang duduk di atas karpet berbulu di ruang tamu, saling berhadapan.

"Manis." Alya menjawab singkat.

"Kalau gitu Kak Vara punya hadiah buat Alya."

Mendengar kata 'hadiah', Alya melepaskan sejenak lolipop dari mulutnya dan fokus menghadap kepada Vara. Gadis itu tersenyum lebar begitu melihat Vara mengeluarkan sebuah gantungan kunci berbentuk permen kesukaannya. Tangan Alya meraih benda itu dengan semangat dan menatapnya lamat.

"Itu buat Alya, Kak Vara beli kemarin."

Alya mengangguk. Dia berdiri dan memeluk Vara dengan senang.

"Makasih, Kak Vara. Alya seneng punya saudara kayak Kak Vara dan Kak Nara."

Perlahan mata yang tadi tertutup itu terbuka. Alya melihat ruangan serba putih yang sudah dia duga adalah rumah sakit. Kepalanya masih sedikit ngilu apalagi ketika dia mengingat mimpi tadi. Namun, Alya menyadari satu hal bahwa Vara yang ada di video dan di mimpinya adalah saudara kandungnya. Kini Alya perlahan bisa mengingat sedikit peristiwa masa kecil. Dia memiliki dua kakak, Vara dan Ainara. Tapi, untuk memastikan bahwa Abelia adalah 'Kak Vara' yang dimaksud sesuai perkataan Rian, dirinya harus melakukan satu hal. Yaitu memastikan bahwa Abelia memiliki kalung berbandul huruf 'Y' yang didesain secara khusus untuk keturunan Yudawiguna.

"Alya, kamu sudah sadar, Sayang?"

Anindya tiba-tiba masuk bersama seorang dokter. Ibunya menyentuh kepalanya penuh kasih, tapi terlihat jelas jika sang ibu sangat cemas. Alya mengukir senyum dan menggenggam tangan Anindya dengan hangat.

Dear A [Cause You Never Care] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang