CYNC 29 | Keputusan Final

8.7K 946 58
                                    

Bismillahirrahmanirrahim.

Updated on: Ahad, 28 November 2021.

Fyi, bab ini manis banget karena hari adalah hari lahir wanita manis alias hari lahir aku😛🤣

29. Keputusan Final

Kamu ingin memberiku luka atau bahagia, itu sama saja.

Dear A [Cause You Never Care]
By AayuuSR


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Perempuan itu tertidur dengan tenang di sofa. Aditya menatapnya dari ranjang rumah sakit. Beberapa menit yang lalu dia terbangun dan begitu membuka mata, wajah Alya menjadi pemandangan pertama yang dilihatnya. Jam yang tadi sempat dia lihat di ponsel menunjukkan setengah lima pagi. Azan subuh berkumandang bertepatan dengan dirinya yang bangun. Namun, bukannya beranjak ke kamar mandi, Aditya justru nyaman melihat wajah damai Alya.

Alya, perempuan yang sudah disakiti sedemikian rupa, tetapi tetap bertahan di sampingnya. Tidak peduli seberapa jahat Aditya, Alya tetap memilih bertahan dengan semua resiko. Cukup lama Aditya memperhatikan Alya hingga kini mata gadis itu bergerak dan perlahan terbuka. Kedua pasang mata beda warna itu saling bertatapan untuk beberapa detik sebelum Aditya mengalihkan pandangannya.

Bungsu Yudawiguna segera duduk. Matanya membola mendengar suara iqamah berkumandang. Itu artinya dia meninggalkan sholat tahajud. Alya merasa begitu menyesal tidur terlalu larut semalam, tapi memang itu tidak disengaja. Matanya tidak bisa terpejam dan baru bisa terlelap di saat sudah pukul 1 pagi.

"Gue mau ke kamar mandi." Ucapan Aditya membubarkan lamunan Alya.

Perempuan itu berdiri dan menghampiri Aditya. Dia membantu mengambil botol infus dan memegang benda itu di tangan kiri. Sedangkan tangan kanannya, dia gunakan untuk membantu Aditya turun.

"Gak usah, gue bisa sendiri," tolak Aditya ketika sang istri hendak memapahnya. "Gue baik-baik aja," lanjut Aditya dan berjalan pelan ke kamar mandi.

Alya memperhatikan dari belakang. Dia sangat ingin membantu suaminya yang kesusahan membawa infus. Akhirnya Alya menunggu di depan pintu kamar mandi hingga Aditya keluar dengan rambut sedikit basah karena air wudu. Laki-laki itu menatapnya sekilas, lalu berjalan menuju ranjang rumah sakit dan mulai melaksanakan salat dalam keadaan duduk. Alya menghela napas dan masuk ke dalam kamar mandi.

Setelah berwudu, Alya keluar dan melihat Aditya kembali memejamkan mata. Sepertinya sang suami akan tidur lagi. Alya berusaha keras tidak menimbulkan suara dan keluar dari ruangan untuk sholat di mushola rumah sakit karena dia tidak membawa mukenah.

Dear A [Cause You Never Care] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang