CYNC 12 | Aditya Telah Berubah

9.4K 1K 9
                                    

⛔Bacalah setelah selesai sholat. Dilarang keras membaca disaat azan atau membuat lalai dalam menjalankan kewajiban sebagai seorang hamba. Juga jadikan Al-Qur'an sebagai bacaan utama.⛔

--- Klik bintang di pojok kiri ---
--- Komentar bagian yang menarik menurutmu ---
--- Share cerita ini ke teman-teman wattpaders yang lain ---

And, HAPPY READING, DEARS!💛
Rabu, 12 Mei 2021.

12. Aditya Telah Berubah

Mungkin takdir memang harus dijalani.
Suka tidak suka, kita tak bisa lari.
Pertanda bahwa kita hanya hamba lemah di depan sang ilahi.

[CYNC]
By AayuuSR

⚫⚪⚫

"Jangan pernah temui gue lagi!" Aditya menyentak tangan gadis yang dari tadi menahan lengannya.

Air mata gadis itu luruh, genggaman tangannya di lengan si pria semakin mengerat. Aditya menghela napas, tidak mau bersikap lembut lagi, dia balas mencengkeram tangan gadis di sampingnya dan mendorong pundak mungil itu hingga terjatuh.

"Gue bilang minggir dan jangan pernah lo nunjukin wajah lagi di depan gue!" Laki-laki itu menyugar rambut ke belakang dan kembali melanjutkan, "kita cukup sampai di sini aja."

"Cut!"

Teriakan sutradara bersamaan dengan matinya kamera menghentikan syuting sore ini. Aditya menunduk, mengulurkan tangan kepada lawan mainnya yang tadi dia dorong untuk totalitas akting. Hanura menyambut uluran tangan itu dengan senang hati dan mengucapkan terima kasih. Setelahnya, tanpa banyak bicara keduanya pergi ke tempat masing-masing.

"Langsung pulang, Dit?" Pertanyaan Ervin mendapat anggukan kepala dari Aditya.

Semenjak subuh dia sudah ada di lokasi syuting, meninggalkan sang istri yang masih butuh perawatan di rumah sakit. Sudah lima hari putri bungsu Yudawiguna tersebut dirawat. Dan Aditya endiri yang menjaga gadis itu tanpa bantuan siapa pun walau awalnya sempat mendapat penolakan dari Ainara juga dari Alya. Gadis bermata cokelat muda tersebut tampaknya membutuhkan waktu lebih banyak untuk kembali memahami semuanya. Aditya berusaha keras untuk mendekat, memohon maaf, hingga perlahan istrinya sudah mulai membaik. Setidaknya tidak lagi mengamuk ketika melihat wajahnya.

"Perlu dianter tim atau pulang sendiri?" tanya Ervin lagi setelah sang artis berganti pakaian dari jas formal menjadi kaos yang ditutupi jaket denim.

"Anterin gue ke RS Pelita Bunda, mobil gue di apartemen."

"Ngapain ke RS? Endorse obat lo?" Ervin tertawa ketika Aditya mendengkus.

"Privacy," sahut laki-laki itu tak acuh. "Udah ah cepetan!"

Gue gak sabar ketemu Alya.

⚫⚪⚫

Senyuman di wajah Aditya luntur, sorot mata yang sempat berbinar kini meredup. Parsel berisikan macam-macam buah kesukaan Alya yang tadi sempat dibeli, dia genggam lebih erat dengan tangan kiri. Sedangkan, tangan kanannya membuka pintu ruangan sang istri menampilkan gadis itu bersama abangnya. Entah kenapa rasanya begitu panas membuat dirinya seakan ditelan murka. Aditya mendorong kasar pintu bewarna putih itu menyentak empat orang yang ada di sana.

Dear A [Cause You Never Care] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang