Preliminary

2.5K 44 0
                                    

Place. 09:05 AM

 09:05 AM

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dor

Dort

Dor!

Terdengar begitu keras tembakan membabi buta di Basecamp The Pinthes yang membuat banyak anggota The Pinthes yang mengambil senjata mereka dan banyak juga yang langsung menuju ke tempat di mana mereka seharusnya berada, ada pengamat dan juga pengintai ketika ada sebuah perang yang terjadi.

Pria bertubuh tinggi nan kekar yang menggunakan jas panjang berwarna hitam dengan sigap langsung mengambil benda elektronik yang begitu pipih dengan sebuah brand ternama berada di belakang handphone-nya. Tidak. Pria itu bukan ingin meminta bantuan kepada siapa pun, hanya saja ada sesuatu yang dia khawatirkan sekarang.

"Jangan ke Basecamp sekarang, undur rencanamu." Ini adalah alasan yang membuat pria itu lebih memilih untuk menghubungi seseorang sebelum dirinya ikut ke dalam permainan musuhnya yang sama sekali tidak pernah dia pikirkan akan melakukan penyerangan di waktu sekarang.

"Kenapa? Aku sudah di tengah perjalanan." Seolah tidak ingin dilarang, maka dari itu wanita tersebut mengatakan kalau dirinya sudah berada di tengah perjalanan dengan harapan kalau pria itu menjadi mengizinkan dirinya untuk datang ke tempat yang sudah dia rencanakan sebelumnya.

"Ada penyerangan mendadak di Basecamp."

"Bagaimana dengan anakku? Dia ada di sana, aku akan ke sana se—

Pria itu langsung menghentikan kalimat yang sudah dia ketahui, sebab dia sudah tahu bagaimana karakter wanita tersebut. "Turuti perintah suamimu!" Pria itu sudah tidak ingin mendengar alasan apa pun, hal yang ia inginkan sekarang adalah wanita itu menurut pada ucapannya.

"Baik, jaga anakku. Ada sesuatu yang terjadi dengan dia, kupastikan kamu harus bertanggung jawab a—

Tut tuttt

Tidak ingin terlalu lama berbicara dengan orang yang merupakan istrinya, pria itu langsung memutus sambungan telepon itu dan langsung bergerak menuju ke tempat yang sudah dia rencanakan sebelum dia menghubungi istrinya dan melarang dia untuk datang ke tempat yang sekarang sudah berada dalam bahaya yang penuh.

"Mereka itu Scarji?" tanya laki-laki bertubuh tinggi dengan penampilan yang begitu keren. Ia bertanya dengan sebuah senjata api yang sudah bertengger di tangannya yang kekar. Senyuman mengiringi setiap langkah kaki yang sekarang didampingi oleh Ayahnya.

"Mereka bersama dengan sekutu mereka, La Scietto."

Suasana di luar sedang begitu kacau, bahkan tidak sedikit tembakan yang menerobos kaca ke dalam Basecamp The Pinthes ini, tapi dua orang yang merupakan petinggi The Pinthes berjalan dengan langkah yang begitu tenang tanpa terlihat segaris ketakutan dalam wajah mereka, padahal jumlah orang yang ada di luar sudah pasti lebih banyak dibandingkan dengan jumlah anggota The Pinthes yang ada di Basecamp ini.

LOVE IS DANGEROUS : DEBILITATINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang