"Arhk!"
Prank
Pyar!
Banyak barang-barang pecah saat Sergei melemparkannya dan juga membantingnya asal, emosi yang ada dalam benak Sergei sudah semakin meninggi. Kepalanya terasa begitu panas seolah tengah membawa air mendidih di dalamnya.
"Hei! Kamu kenapa? Apa yang sudah terjadi, kenapa kamu bisa sampai seperti ini? Apa karena kamu kalah tender itu sampai membuat kamu melampiaskan semuanya, tapi haruskah seperti ini?" tanya Elena yang kebingungan dengan sikap Suaminya.
Elena terus melangkahkan kaki, menatap Suaminya dengan tatapan tanda tanya sambil perlahan dia mengelus dada suaminya, memberikan sebuah tatapan yang penuh dengan ketenangan.
"Kenapa? Ada apa? Kenapa kamu sampai emosi seperti ini?" tanya Elena tenang. Elena mencoba untuk membuat suasana sekarang menjadi tentram dan mencoba untuk meredam emosi Suaminya.
Tatapan Sergei begitu tajam. "Semua ini karena Anak sialan kamu yang jatuh cinta kepada seorang Sacalorskaf!" Deru napas Sergei semakin tidak beraturan. Dirinya benar-benar kesal dengan apa yang sudah Jarnovak lakukan.
Kening Elena mengernyit, tatapannya berubah. Sebuah tanda tanya muncul dalam benak Elena. "Kenapa lagi dengan dia? Bukankah sudah sejak lama dia suka pada Keyli, tapi tidak sampai membuat kamu seperti ini. Sebenarnya kenapa? Ceritakan semuanya," pinta Elena perlahan.
"Anak kamu mewakili perusahaan milik Sacalorskaf bersama dengan Arsenka!" ujar Sergei yang tidak bisa menurunkan emosinya saat dia kembali teringat bahwa dirinya berebut tender dengan anaknya dan hal yang membuat dirinya merasa begitu marah sebab dia kalah oleh Anaknya.
Bukan tanpa alasan kenapa Sergei kalah melawan Anaknya, karena selain Jarnovak yang didampingi oleh Arsenk, Jarnovak juga menggunakan planning yang sama dengan planning yang sudah dia rundingkan sebelumnya.
"Kenapa dia bisa mewakili perusahaan Sacalorskaf?" tanya Elena yang bingung serta tidak percaya dengan apa yang sudah Suaminya ucapkan.
"Tanyakan pada Anak kesayanganmu itu!" Usai mengucapkan kalimat tersebut, Sergei melangkahkan kaki meninggalkan Istrinya yang sedang dipenuhi oleh sebuah tanda tanya.
*****
Millano's Building 02:01 pm.
"Apakah kau masih belum percaya kalau aku serius ingin menikahi Adikmu?" tanya Jarnovak sambil menatap Arsenka diiringi oleh sebuah tanda tanya.
Ada sebuah emosi yang ada dalam diri Jarnovak sekarang, karena tidak bisa dilupakan begitu saja kalau dirinya sudah benar-benar mengalahkan perusahaannya sendiri demi membela perusahaan milik musuhnya.
"Aku sudah melakukan apa yang kau inginkan, lantas kenapa kau masih belum juga memberikan izin padaku untuk menikahi Adikmu?" tanya Jarnovak mengingat semua perbuatannya yang berdasarkan pada keinginan Arsenka.
Sebelumnya Arsenka sempat mengatakan kalau dia tidak percaya dengan apa yang sudah Jarnovak ucapkan dan dia meminta sebuah bukti keseriusan Jarnovak dengan bergabung ke perusahaan cabang yang Arsenka pimpin yang mana dia sudah tahu kalau dia akan berhadapan dengan Minetto Corporation.
"Ada satu hal yang masih aku inginkan," ujar Arsenka datar. Dia bangkit dari posisi duduknya yang tak lama kemudian melangkahkan kaki panjangnya ke arah di mana orang yang mengatakan kalau dia ingin menikahi Adiknya sedang berdiri menahan kekesalan dan juga amarah yang sudah bermunculan sejak tadi.
Raut wajah Jarnovak berubah tanda tanya. "Apa lagi yang kau inginkan?" tanya Jarnovak penasaran serta merasa kalau dia hanya dimanfaatkan oleh Arsenka untuk memenuhi keinginan Arsenka belaka.
"Bubarkan La Scietto." Keinginan Arsenka keluar dengan begitu mulus bersamaan dengan smirk yang tercetak dengan begitu jelas serta tatapan penuh dengan kemenangan terlihat dengan begitu jelas.
Jarnovak spontan menggelengkan kepalanya. Melihat Jarnovak yang menggelengkan kepalanya membuat Arsenka cengengesan setengah menertawakan laki-laki yang berada di bawah naungan La Scietto tersebut.
"Lantas haruskah aku percaya kalau kau akan selalu menjaga dan selalu ada untuk Adikku, kalau permintaan seperti ini saja tidak kau turuti?" tanya Arsenka menggunakan nada bicara yang terdengar sangat merendahkan laki-laki yang katanya serius pada Adiknya dan akan selalu menjaga Adiknya.
Mendapatkan pertanyaan seperti itu dari Arsenka, sonta membuat Jarnovak kebingungan untuk berucap. Benar, ternyata meminta restu dari Arsenka jauh lebih sulit dan membuat dirinya harus berjuang dengan begitu serius.
"Aku tidak sepertimu, aku bukan pimpinan La Scietto. Sampai saat ini semua keputusan yang ada di LA Scietto berdasarkan pada keputusan Papa, bukan ada pada tanganku." Jarnovak berusaha untuk membuat Arsenk mengerti dengan posisinya.
Dengan begitu dalam Jarnovak menghirup oksigen tersebut dan juga berusaha untuk menenangkan dirinya agar dia masih mampu untuk menjawab dan juga berhadapan dengan orang yang berstatus sebagai Kakak kandung dari gadis yang ingin dia nikahi.
"Kau memang sudah menjadi pimpinan The Pinthes. Semua keputusan dan juga rencana yang kau buat bisa mereka terima dengan mudah, tapi tidak dengan keputusan yang aku ambil yang tidak akan bisa begitu saja diterima oleh La Scietto."
Sebenarnya Jarnovak tidak ingin membandingkan dirinya dan juga Arsenka dalam hal ini, karena sudah terbukti sebuah perbedaan yang terpampang jelas.
Namun, tidak ada hal yang bisa Jarnovak pilih sebab kalau dia yang hanya mengatakan tidak bisa nanti kesannya adalah dia yang memang tidak serius pada Keyli.
"Dari dulu aku tidak ingin masuk ke dunia seperti ini, bahkan aku bergabung dengan La Scietto secara serius saja setelah kau menikah dengan Lansonia, karena diriku berniat untuk merebut kembali Lansonia dari tanganmu, tapi ternyata Adikmu jauh lebih membuatku jatuh cinta."
Arsenka tahu akan hal ini, sehingga saat Arsenka melihat ada wajah asing yang memimpin Scarji ditambah dia yang sudah tahu siapa orang tersebut, dengan begitu mudah Arsenke manahan Jarnovak dan menjadikan Jarnovak sebagai tahanan agar dia bisa menikah dengan Lansonia dan melancarkan rencananya.
"Jadi, jangan anggap aku tidak serius pada Adikmu hanya karena aku tidak bisa membubarkan La Scietto, sebab alasannya sudah jelas—bahwa aku bukan pimpinan La Scietto." Semua kalimat yang sudah Jarnovak ucapkan adalah sebuah kalimat yang apa adanya.
Di sini Arsenka menjadi memutar otaknya, karena memang dia tidak bisa begitu saja membiarkan Adiknya menikah, terlebih dengan laki-laki yang ada di bawah naungan La Scietto serta berdarah Minetto.
"Apakah keluarga Minetto bisa menerima Adikku yang sudah jelas kalau darah Sacalorskaf mengalir dalam dirinya?" tanya Arsenka yang terkesan dingin, tapi penuh dengan keseriusan.
Pertanyaan ini intinya sama dengan apa yang sudah Robert tanyakan saat dia meminta izin pada Robert untuk menikahi Putrinya, bahkan jawabannya sampai sekarang masih sama seperti itu.
Jarnovak belum mendapatkan restu dari Sergei untuk menikah dengan seorang Sacalorskaf yang berarti kalau keluarga Minetto belum bisa menerima seorang gadis berdarah Sacalorskaf.
"Sampai saat ini Papaku belum mengatakan kalau dia mengizinkan aku menikahi seorang Sacalorskaf, tapi aku sudah punya sebuah jalan dari masalah ini." Jarnovak berucap dengan penuh keyakinan sambil kembali memikirkan hal tersebut.
"Bagaimana?" tanya Arsenka datar nan dingin.
"Jika kau tidak keberatan kalau Adikmu menikah dengan orang biasa, maka aku rela memilih untuk keluar dari bagian Minetto asalkan aku bisa menikahi Adikmu."
Tatapan Jarnovak saat menatap Arsenka begitu menunjukkan kalau dia tidak main-main dengan apa yang baru saja dia ucapkan, Jarnovak sudah begitu memikirkan hal ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS DANGEROUS : DEBILITATING
Romance"Kenapa kau ingin Lansonia, akan kau apakan dia?" "Akan kunikahkan dia dengan anakku." "Aku tidak akan sudi kalau anakku harus menikah dengan anak dari bajingan sepertimu!" ~~~~ Arsenka memperhatikan perempuan yang sudah resmi menjadi istrinya den...