Accident

734 14 1
                                    

Ckttt brakk pray

Berbagai macam suara terdengar mulai dari suara ban yang direm dengan begitu kuat saat sedang dalam kecepatan yang tinggi, suara sebuah benda yang menabrak sebuah tiang yang cukup kencang, bersamaan dengan suara pecahan kaca.

Bumh!

Sebuah mobil berwarna hitam yang semula sudah menabrak tiang dengan kecepatan yang tinggi baru saja meledak, hal yang membuat kemungkinan terjadi ledakan karena oli yang tumpah bercampur dengan bahan bakar serta semula sudah tertimpa sebuah tiang dengan berbagai kabel di atasnya yang mana tiang tersebut adalah tiang listrik yang menimbulkan sebuah konsleting sehingga memicu kebakaran.

"Kak ... Kakak!" teriakan seorang laki-laki yang semula mengikuti mobil itu sebab merasa khawatir begitu menggelegar saat melihat mobil yang semula dia ikuti dalam jarak yang cukup jauh agar tidak menimbulkan kecurigaan sekarang sudah tertutupi dengan api yang begitu besar.

"Arkh!" Laki-laki itu berteriak dengan begitu kencang saat dirinya tahu kalau orang yang ada dalam mobil itu mengalami sebuah luka bakar yang begitu parah. "Tidak ... Arhggh!" Tangisan bercampur teriakan menjadi satu membuat ia mengacak-ngacak rambutnya frutrasi. "Hargghh!" Laki-laki itu kembali berteriak.

"Kamu kenapa? Mimpi apa?" tanya Lansonia dengan nada yang begitu lembut. Ia tidak ingin membuat Arsenka merasa terkejut mendengar suaranya, terlebih sebelumnya ia melihat kalau terlihat sebuah kegelisahan yang menyelimuti wajah Arsenka sekarang.

Mendengar ada suara masuk, membuat Arsenka membuka matanya. Arsenka melirik ke arah di mana Lansonia berada. Lirikan mata Arsenka terlihat penuh dengan sebuah amarah, ia terus menatap Lansonia sampai membuat Lansonia terdiam dan kemudian menundukkan kepalanya.

Sebuah rasa takut menyelimuti diri Lansonia sekarang, terlebih ia melihat kalau cara Arsenka menatap dirinya benar-benar berbeda dari biasanya. Arsenka memang jarang menatap dirinya dengan tatapan yang lembut, tapi tatapan ini malah semakin membuat Lansonia menjadi tanda tanya.

"Apakah aku mengganggu tidurmu?" tanya Lansonia tidak enak. Pikirannya menjadi mengira kalau alasan yang membuat Arsenka menatapnya dengan tatapan yang seperti ini sebab dirinya sudah mengganggu tidur Arsenka, tapi dirinya tidak akan bertanya pada Arsenka kalau ia tidak mendengar bahwa suaminya berteriak dengan begitu kencang, terlebih saat dilihat Arsenka masih memejamkan matanya dengan begitu pulas.

Arsenka masih berusaha untuk menetralkan perasaannya. "Kau mengganggu hidupku." Dengan begitu datar Arsenka berucap dengan suara yang terdengar begitu berat. Tatapan yang Arsenka berikan tidak berubah sedari tadi, meski terkesan datar, tapi tetap saja meninggalkan sebuah kesan serius untuk Lansonia.

Beberapa kali Lansonia mengedipkan matanya, menatap lurus laki-laki yang ada di depannya. Keringat mengalir di wajah Arsenka sekarang. Tidak bisa dibohongi kalau mimpi itu begitu besar, bahkan mampu membuat kesan seorang Arsenka berubah.

Lansonia bingung dengan apa yang harus dia lakukan sekarang, terlebih didinya tidak mengerti dengan apa yang sudah Arsenka ucapkan. Sekarang ia hanya menatap punggung Arsenka yang mana Arsenka tengah berjalan menuju ke arah kamar mandi. Lansonia masih tanda tanya, apa maksud dari Arsenka mengatakan kalau dirinya sudah mengganggu hidupnya?

*****

08:45 pm.

Lansonia tengah mondar-mandir memikirkan Arsenka yang sampai saat ini masih belum pulang. Menghubungi Arsenka bukanlah sebuah kegiatan yang bisa dia lakukan untuk mengetahui di mana suaminya berada dan juga menanyakan kenapa dia belum pualng sekarang, karena sudah beberapa kali ia menghubungi Arsenka, tapi sampai saat ini tidak ada satupun panggilan darinya yang diterima oleh Arsenka.

"Ah! Kau adalah orang yang kubenci, tapi kau adalah orang yang mampu membuatku khawatir saat kau belum pulang. Kau ke mana sebenarnya malam ini? Kalau kau mati itu meringankan bebanku dan tak perlu membalaskan dendam Bunda, tapi kasih aku kabar yang jelas. Kau mati atau tidak, kenapa kau belum pulang?" Seperti orang gila, Lansonia bertanya-tanya sendiri.

Melihat ada beberapa orang yang masuk sambil membopong Arsenka membuat jiwa Lansonia melonjak kaget, ia begitu tanda tanya kenapa suaminya seperti ini. "Dia kenapa?" tanya Lansonia dengan nada yang terdengar begitu panik.

"Tuan Arsen tadi mabuk," jawab salah satu dari mereka. Mereka terus berjalan sampai akhirnya menidurkan Arsenka di tempat yang sudah Lansonia tunjukkan. Melihat sebuah kode dari Lansonia agar mereka pergi, akhirnya mereka semua keluar dari Ruangan ini meninggalkan Lansonia dan juga Tuan mereka.

Lansonia melangkahkan kakinya untuk mengambil segelas air. Kekhawatiran dalam diri Lansonia terlihat dengan jelas. "Kau kenapa bisa mabuk? Apa hal yang membuat kau mabuk seperti ini?" tanya Lansonia sambil membantu Arsenka untuk meminum air yang baru saja dia bawakan.

Tatapan mata Lansonia masih fokus memperhatikan Arsenka, ia masih menunggu jawaban dari Arsenka, tapi sampai saat ini ia tidak menjawab. Beberapa waktu berlalu, ternyata Arsenka sudah terpejam dan masuk ke alam tidurnya. Memperhatikan Arsenka yang tidur dalam keadaan mabuk dengan pakaian kerja yang masih terpasang di tubuhnya, membuat Lansonia menghela napas kasar.

Dengan begitu santai Lansonia melepaskan kedua sepatu Arsenka, kemudian beralih melepaskan dasi yang semula melingkar di kerah kemeja Arsenka. Satu kancing kemeja Arsenka ia buka agar memberikan sebuah kebebasan untuk udara masuk dan membuat tidur Arsenka nyenyak.

Lansonia memperhatikan wajah Arsenka yang terlihat bak dewa. Ukiran yang ada di wajah Arsenka membuat Lansonia percaya kalau karya Tuhan itu begitu indah, contohnya adalah Arsenka. Melihat kalau ada keringat di wajah Arsenka membuat Lansonia mengelapnya dengan jari tangannya yang begitu lembut.

"Tidak! Kenapa kau harus seperti ini? Kenapa kau seperti ini gara-gara wanita? Wanita mana yang membuat kau seperti ini, akan kuhancurkan masa depannya!"

Gleck

Dengan seketika Lansonia menelan cairan bening nan kental yang ada dalam mulutnya saat mendengar suara Arsenka yang terdengar penuh dengan amarah, ia berbalik dan memperhatikan laki-laki yang tepat berada di sampingnya. Arsenka mengigau, ia masih tertidur, matanya masih terpejam rapi.

"Sebenarnya kau kenapa? Kenapa aku merasakan banyak hal aneh dengan dirimu hari ini?" Lansonia begitu tanda tanya dengan semua ini, ia merasa ada sesuatu hal yang tidak beres dengan Arsenka. Sebuah ingatan kembali berputar dalam otaknya yang membuat Lansonia termenung memikirkan itu. "Apakah hal ini ada hubungannya dengan ... tidak! Tidak mungkin kalau Arsenka ada hubungannya dengan dia."

LOVE IS DANGEROUS : DEBILITATINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang