"Kenapa kau ingin Lansonia, akan kau apakan dia?"
"Akan kunikahkan dia dengan anakku."
"Aku tidak akan sudi kalau anakku harus menikah dengan anak dari bajingan sepertimu!"
~~~~
Arsenka memperhatikan perempuan yang sudah resmi menjadi istrinya den...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Maaf, ingin bertemu dengan siapa?" tanya seorang perempuan yang berpenampilan rapi menggunakan nada bicara yang begitu sopan saat menatap orang yang ada di depannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Arsen." Lansonia berucap dengan nada yang begitu enteng, tanpa mengatakan sebutan kehormatan di depan nama Arsen, baik itu Mr. atau yang lainnya yang membuat perempuan itu sedikit tertegun dengan cukup heran dan membuat cara pandang dia berubah saat menatap Lansonia.
"Beliau tidak bisa diganggu sekarang, beliau sedang sibuk." Nada bicara perempuan itu beruabah, tidak sesopan tadi.
Alis Lansonia terangkat. "Sibuk? Sibuk dalam hal apa?" tanya Lansonia yang meminta sebuah penjelasan akan kesibukan yang membuat Arsenka tidak bisa diganggu.
"Maaf, tidak perlu tahu lebih jauh tentang hal ini."
Mendengar jawaban itu membuat Lansonia merasakan sebuah kekesalan. "Apakah anda tidak tahu siapa saya?" tanya Lansonia sambil memandang serius perempuan yang ada di hadapannya. Di dalam pandangan Lansonia terlihat sebuah kekesalan yang tinggi.
"Memangnya anda siapanya beliau?" Orang itu semakin tidak mencerminkan sebuah kesopanan saat berbicara dengan Lansonia.
"Saya istri sah dari Arsen!" jelas Lansonia dengan penuh penekanan. Di sini dia merasa begitu tidak dihormati oleh orang yang bekerja di kantor suaminya, padahal seharusnya dia juga dihormati sebab dia adalah orang yang berstatus sebagai istrinya.
"Apakah anda salah satu dari banyak perempuan yang mengaku sebagai istri dari beliau? Saya sudah bosan dengan hal ini, lebih baik anda sekarang pergi dari sini." Perempuan itu sudah begitu emosi dengan semua ini, ia merasa sudah bosan dengan banyak perempuan yang datang mengaku sebagai suami dari atasannya hanya untuk bisa bertemu dengan Arsenka.
"Anda mengusir saya?!" Lansonia merasa begitu tidak terima saat dirinya diusir oleh perempuan yang hanya berstatus sebagai karyawan di tempat ini.
"Memangnya kenapa? Saya tidak ingin ada banyak bitch yang terus mendekati Mr. Arsen!"
