"Kenapa kau ingin Lansonia, akan kau apakan dia?"
"Akan kunikahkan dia dengan anakku."
"Aku tidak akan sudi kalau anakku harus menikah dengan anak dari bajingan sepertimu!"
~~~~
Arsenka memperhatikan perempuan yang sudah resmi menjadi istrinya den...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mendengar sebuah kalimat yang keluar dari mulut anaknya membuat ekspresi Robert berubah serius. "Jangan bertindak gegabah, Ayah tidak ingin ada nyawa yang menjadi penyesalannya." Robert berucap dengan nada yang begitu tegas, ia tidak ingin ada sebuah penyesalan yang melibatkan sebuah nyawa di dalam perbuatan gegabah yang sudah dilakukan oleh anaknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Arsenka menatap Ayahnya dengan tatapan datar yang bercampur sebuah amarah yang terpendam dalam dirinya. "Tindakan gegabah yang melibatkan sebuah penyesalan adalah tindakan yang sudah Ayah lakukan, sekarang ada satu nyawa yang menjadi taruhannya." Arsenka masih menyinggung Ayahnya sampai sekarang, karena sampai detik ini tiba, ia masih belum bisa memaafkan Ayahnya yang tidak bersalah.
Suasana sekarang berubah menjadi semakin panas, terlebih kedua orang yang tengah berhadapan ini sedang mempunyai sebuah emosi yang tersimpan dengan begitu apik di atma sang raga.
Kejadian beberapa hari yang lalu tidak bisa begitu saja mereka lupakan, kejadian yang membuat satu orang terbaring tidak sadarkan diri di atas ranjang medis di dalam sebuah gedung bernuansa putih dengan berbagai alat kesahatan yang ada membuat emosi mereka berdua tidak stabil.
"Jangan terus menyinggung Ayah!" bentak Robert sambil memperhatikan wajah anaknya yang begitu terlihat sebuah emosi yang menggebu-gebu. Ia kesulitan untuk mengontrol emosi anaknya, terlebih dirinya juga tidak sedang berada dalam suasana hati yang tenang. Robert juga merasakan yang namanya khawatir.
*****
Arsenka's Main Bedroom, 09:11 pm.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.