Keylie

294 6 0
                                    

09:37 am.

"Ayah, kenapa pada saat aku datang banyak orang di sini dan keributan yang ada di sini begitu besar?" tanya Keylie pada Robert dengan penuh rasa penasaran.

Robert menatap Keylie dengan tatapan yang penuh dengan arti yang mendalam. Sebenarnya Robert tidak ingin kalau anak perempuannya tahu lebih dalam tentang masalah keluarganya, lebih tepatnya tahu tentang kelompoknya. Robert tidak ingin kalau Keylie masuk ke dalam siklus dunia hitamnya.

Sudah ada Arsenka yang ia percaya bisa menguasai semuanya dan terlebih ia percaya kalau Arsenka bisa melindungi dirinya kalau pun ia masuk ke dalam bagian dari kelompok besar yang di dalamnya terdapat begitu banyak bahaya, berbeda dengan Keylie.

"Kau kenapa pulang tanpa memberi tahu salah satu dari aku atau Ayah?" tanya seorang laki-laki dari arah belakangnya dengan suara yang begitu dia kenali.

Keylie berbalik dan melirik orang tersebut, Keylie memperhatikan Kakaknya beberapa saat. "Aku udah kangen banget sama kalian, niatnya aku mau buat surprise akan kedatanganku ke sini. Bukannya kalian yang kaget saat aku datang, tapi malah aku yang kaget saat pulang." Keylie mengatakan semuanya dengan penuh kejujuran.

*****

02:41 pm.

"Ayah," panggil Arsenka.

Robert melirik ke arah di mana anaknya berada. "Ada apa?" tanya Robert. Ia yakin ada sesuatu hal yang ingin anaknya bicarakan dengannya.

Arsenka terdiam sejenak, ia merasa kesulitan untuk menjelaskan apa yang ingin dia bicarakan. "Apakah kembalinya Keylie ke sini tidak akan membuat nyawa dia terancam?" tanya Arsenka. Hal ini menjadi sebuah pemikiran yang begitu serius dan memang hal ini selalu mengganggu pikiran Arsenka.

"Kau terlalu khawatir padanya," ujar Robert. Ia merasakan kalau kekhawatiran yang tengah dirasakan oleh Putranya terhadap adik perempuannya.

"Bagaimana aku tidak khawatir dengan ini, sedangkan dia sudah dikenali oleh musuh terbesar kita?" Sebelumnya Arsenka merasa cukup tenang dan agak sedikit santai saat Keylie tinggal beda Negara dengan dirinya dan juga Ayahnya, terlebih tidak ada yang tahu kalau Keylie itu seorang Sacalorskaf yang semua orang di kalangan dunia mafia tahu kalau Sacalorskaf adalah orang yang memimpin sebuah kelompok terbesar dalam dunia mafia—The Pinthes.

Keylie memang sengaja diasingkan secara baik-baik dan rapi oleh Robert dan juga Arsenka agar dirinya jauh dari lingkungan Sacalorskaf, terlebih dari lingkungan The Pinthes. Keylie hidup dengan dunia yang normal, jauh dari peperangan, penyelundupan barang-barang ilegal dan juga jauh dari hal-hal gelap lainnya.

Tidak heran pada saat Keylie datang dan melihat banyak perkelahian di mana-mana dengan begitu banyak orang yang memainkan senjata tajam dirinya merasa begitu kaget dan juga tidak percaya, terlebih Keylie yang sama sekali tidak bisa bela diri.

Satu-satunya orang di keluarga Sacalorskaf yang tidak mempunyai sifat yang buruk seperti iblis adalah Keylie, dia adalah satu-satunya Angel yang terlahir di keluarga yang anggotanya adalah para devils. Sifat Keylie berbanding 360˚ dengan Arsenka, ia lembut, ceria, periang, dan juga penuh dengan kasih sayang.

"Dia dicintai oleh musuh terbesarmu." Robert berucap dengan nada yang begitu santai, ia dengan santai duduk tenang di hadapan anaknya yang sekarang tengah dipenuhi oleh sebuah kekhawatiran yang begitu tinggi.

Alis Arsenka naik, ia merasa sedikit tidak paham dengan apa yang sudah Ayahnya ucapkan. Arsenka juga merasa begitu tanda tanya kenapa Ayahnya sama sekali tidak terlihat sedang merasa khawatir, padahal orang yang baru saja masuk ke dalam siklus gelapnya adalah anak perempuannya.

"Kalau kau bisa memanfaatkannya, maka kau yang akan mengusainya." Benar-benar jauh dari rasa khawatir, Robert begitu tenang. Entah hal apa yang sekarang tengah berada di pikiran Robert sekarang sampai dirinya berada dalam sebuah ketenangan. Apakah karena hanya Arsenka anak yang begitu Robert sayangi?

"Maksud Ayah?" Arsenka di sini mendadak bingung dengan maksud dari perkataan Ayahnya, ia sedang diselimuti oleh perasaan cemas yang berlebih juga bercampur dengan trauma dari masa lalunya yang membuat dirinya kesulitan menangkap maksud dari kalimat-kalimat yang sudah Ayahnya ucapkan.

*****

05:13 pm.

Seorang gadis dengan mini dress berwarna vintage sedang meluruskan netranya pada cahaya senja yang sudah menampakkan jati dirinya. Pikirannya melayang bersamaan dengan hembusan angin di sore hari yang bertiup membuat daun kering jatuh dengan sempurna dari tempat di mana sebelumnya iaa bergantung—ranting.

Zidan.

Nama itu yang sekarang tengah berguguran serta beterbangan dalam lingkup pikirannya. Tidak ada sebuah ranting yang mampu menahan nama itu agar tidak jatuh dan juga tidak ada sebuah benda serta tangan yang bisa menggenggam nama itu sehingga saat ia berjatuhan dengan seketika akan kembali beterbangan saat ada angin yang berhembus.

Hembusan angin yang tidak beraturan serta berdatangan dari berbagai juru membuat nama itu terbang secara tidak beraturan, jalur yang terbentuk, serta jejak yang ditinggalkan tidak membuat sang pencari jalan mampu mengerti dengan ritme yang dibuat.

"Apa benar aku orang yang sudah membuatmu meninggal?" tanya Lansonia dengan nada yang begitu pelan. Pikiran Lansonia sampai saat ini masih dipenuhi oleh tanda tanya yang tidak akan muncul jika dirinya tidak melakukan sebuah tindakan bodoh di masa lalunya.

Mengingat berbagai kebaikan Zidan membuat sebuah bulir bening keluar dan turun dengan cukup cepat dari mata kiri Lansonia, mengiringi luka serta derita yang mendadak terbentuk dalam diri dan seolah sudah mengguratkan luka panjang di dalam atma yang membuat dirinya tersiksa.

"Kalau benar alasan yang membuatmu meninggal adalah diriku, lalu apa hubungan antara kematianmu dengan Arsenka yang menghukum diriku?" Tidak diberikan sebuah hukuman berupa cambukan, pukulan, dan juga siksaan fisik, tapi dirinya merasa begitu tersiksa dengan apa yang sudah Arsenka lakukan padanya yang benar-benar menyakiti hatinya.

LOVE IS DANGEROUS : DEBILITATINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang