Keylie menganggukkan kepalanya. "Ya udah aku ke dalam," jawab Keylie. Benar-benar gadis yang baik serta penurut. Keylie melirik ke arah Kakaknya dan kemudian berucap, "Aku ke dalam dulu, jangan berantem." Dengan begitu santai Keylie mengecup pipi kanan Arsenka dengan begitu lembut disertai dengan senyumannya yang membuat wajahnya terlihat begitu imut.
Arsenka menatap Jarnovak dengan tatapan yang begitu datar. "Ada apa?" tanya Arsenka to the point. Dirinya tidak ingin berlama-lama berhadapan dengan orang yang merupakan musuhnya, bahkan sekarang saja tangannya sudah gatal ingin menghabisi orang yang ada di hadapannya. Namun, Arsenka tidak selicik itu terlebih Arsenka tahu kalau sekarang Jarnovak sudah berbuat kebaikan. Jarnovak sudah melindungi Adiknya, ia bukan orang yang tidak tahu balas budi.
Mendadak sebuah senyuman terukir dengan begitu jelas di bibir Jarnovak. "Kau tidak perlu terlalu mengkhawatirkan Adikmu. Selama dia bersama denganku, dia akan aman. Aku berani menjaminnya, diriku akan sepenuhnya menjawab dia." Jaarnovak berucap dengan nada yang terdengar begitu serius.
Mendengar pernyataan itu membuat Arsenka menggelengkan kepalanya. "Jangan punya pikiran setelah kau melindunginya sekarang, maka aku akan sepenuhnya percaya padamu." Arsenka tidak akan bisa dengan begitu mudah mempercayai Jarnovak untuk terus bersama dengan Keylie.
Sebenarnya ia ingin menyuruh Keylie untuk menjauh, tapi melihat Adiknya yang terlihat sudahh benar-benar suka pada Jarnovak, maka bukan hal yang mudah untuk dirinya bisa memksa Adiknya. Sulit baginya untuk memaksa Adiknya. Bukan sebab Adiknya keras kepala, tapi karena dirinya tidak ingin membuat Adiknya bersedih sebab berpisah dengan orang yang dia sayangi.
Arsenka memikirkan kalau Adiknya akan sedih jika harus dipaksa berpisah dengan orang yang dia sayang, tapi kenapa Arsenka begitu tega memisahkan Lansonia dengan Jarnovak?
"Kau boleh meragukan semua hal yang sudah aku ucapkan, tapi tidak jika hal itu menyangkut sebuah perasaan, terlebih menyangkut Adikmu. Aku sudah sepenuhnya jatuh hati pada Adikmu," ucap Jarnovak dengan nada yang sama sekali tidak terdengar perubahan di dalamnya.
"Apa alasan yang harus membuatku percaya dengan ucapanmu?" Meskipun Jarnovak sudah beberapa kali melindungi Keylie, padahal hal itu nantinya akan mempertaruhkan nyawanya, tapi Arsenka tidak akan bisa semudah itu untuk mempercayai Jarnovak kalau dirinya memang serius pada Adiknya.
*****
La Scietto's Basecamp 03:24 pm.
"Apa benar kamu tadi melindungi seorang Sacalorskaf?" tanya Sergei dengan nada bicara yang penuh dengan keseriusan sambil menatap Anaknya dengan tatapan yang begitu fokus. Ia merasa sedikit tidak percaya saat mengetahui kalau anggota La Scietto tadi sudah berperang dengan anggota Scarji, padahal mereka satu pimpinan.
Seharusnya hal seperti tadi tidak terjadi, tapi malah di luar dugaan. Di mana anaknya yang sudah memilih untuk melindungi seorang Sacalorskaf. Anggota Scarji yang dimaksud adalah orang yang berada di bawah pimpinan Lansonia, sementara anggota La Scietto yang dimaksud adalah beberapa orang yang memang sengaja menemani Jarnovak.
Jarnovak tahu kalau dirinya akan pergi bersama dengan gadis yang begitu polos dalam hal ini, hanya saja bukan suatu hal yang tidak mungkin jika akan ada orang yang menyerang dirinya, terlebih Jarnovak tahu seberapa kejam dan juga liciknya Kakak dari gadis cantin nann imut yang tengah bersamanya.
Jarnovak menganggukkan kepalanya. "Iya, aku yang sudah menolong dia." Dengan penuh keberanian, Jarnovak mengakui kalau dirinya memang orang yang sudah menyelamatkan Keylie yang mana Keyli adalah bagian dari Sacalorskaf, ia tidak peduli akan sebuah ancaman atau kemarahan dari orang-orang yang begitu membenci Sacalorskaf.
Tatapan mata Sergei berubah. Terlihat sebuah kekecewaan dan juga kekesalan yang sedang dia rasakan. "Apakah kamu sudah lupa siapa orang yang sudah kamu selamatkan?" tanya Sergei. Pertanyaan ini berisikan sebuah sindiran pada Anaknya. "Dia adalah Anak perempuan dari seorang Robert Sacalorskaf dan juga Adik dari seorang Arsenka yang merupakan leader The Pinthes!" jelas Sergei dengan penuh penekanan.
"Memangnya kenapa kalau dia adalah seorang Sacalorskaf dan juga Adik dari ketua The Pinthes?" tanya Jarnovak dengan nada yang cukup kesal. Sampai saat ini belum ada orang yang mendukung dirinya untuk bersama dengan Keylie, terlebih Papahnya yang mempunyai pemikiran yang sama dengan Nic—Ayah dari mantan tunangannya.
Hembusan napas Sergei begitu jelas tatapannya semakin menajam. "Apa mungkin kau akan menjadi orang yang menyambungkan La Scietto dan juga The Pinthes?!" Kalimat tanya ini mengandung sebuah penolakkan yang sudah terlihat dengan begitu jelas dari ekspresi serta nada bicara Sergei.
Mendapatkan pertanyaan seperti ini membuat Jarnovak menatap Sergei dengan tatapan yang berubah serius. "Apakah Papah lupa dengan apa yang sudah Papah lakukan sebelumnya?" tanya Jarnovak dengan napas yang mulai menggebu. "Papah adalah orang pertama yang sudah membuat La Scietto ada hubungannya dengan The Pinthes," jelas Jarnovak.
Sergei terdiam saat Sergei teringat akan sebuah kejadian yang memang dari kejadian itu tidak bisa dibohongi kalau La Scietto menjadi punya hubungan dengan The Pinthes, ia memperhatikan ekspresi anaknya yang sekarang semakin berubah dengan penuh kekesalan.
Sangat tidak mungkin jika Jarnovak tidak merasa kesal dan juga merasa marah saat dirinya kembali teringat akan kejadian itu. Kejadian yang sepertinya akan sulit untuk dia lupakan. Bagaimana bisa dengan mudah Jarnovak melupakan kejadian di mana dirinya harus melihat orang yang berstatus sebagai tunangannya menikah dengan ketua dari musuh terbesar kelompoknya?
Waktu itu dirinya benar-benar dipaksa untuk menyaksikan semua rangkaian acara dengan posisi yang seolah manusia tak bisa apa-apa. Kejadian itu begitu membekas dalam dirinya. Maka tidak heran saat Sergei mengatakan apakah ia akan menjadi orang yang menghubungan antara La Scietto dengan The Pinthes dirinya langsung menyinggung Papahnya.
"Sebenarnya kamu bersama dengan dia karena kamu memang jatuh hati padanya atau karena kamu ingin balas dendam dan memanfaatkan dia untuk membuat Arsenka tersiksa?" tanya Sergei. Ia merasa curiga di mana hal ini bisa saja menjadi saran balas dendam anaknya kepada Arsenka, terlebih Arsenka begitu menyayangi Adiknya. Arsenka akan cukup tersiksa saat melihat anaknya menikah dengan orang yang merupakan musuh terbesarnya.
Sebuah senyuman yang miring terukir dengan begitu jelas di bibir Jarnovak, ia menatap Papahnya dengan tatapan yang jauh dari kata serius. "Menurut Papah?" tanya Jarnovak dengan nada yang begitu ringan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS DANGEROUS : DEBILITATING
Storie d'amore"Kenapa kau ingin Lansonia, akan kau apakan dia?" "Akan kunikahkan dia dengan anakku." "Aku tidak akan sudi kalau anakku harus menikah dengan anak dari bajingan sepertimu!" ~~~~ Arsenka memperhatikan perempuan yang sudah resmi menjadi istrinya den...