Get Married?

399 4 0
                                    

"Kakak punya sesuatu untukmu," ucap Jarnovak dengan menggunakan nada bicara yang begitu lembut, tatapannya menatap intens gadis cantik yang ada di hadapannya.

Tidak peduli dari mana gadis itu berasal, siapa keluarganya, karena hal yang Jarnovak pedulikan di dalam diri gadis itu ada sebuah kelembutan yang berhasil membuatnya jatuh cinta pada gadis berdarah musuh terbesar keluarga serta kelompoknya.

Keyli menoleh, menatap laki-laki yang dia kenal selalu ada untuknya, dan juga selalu melindungi dirinya. "Kak Ray punya apa untuk aku?" tanya Keyli menggunakan nada yang terdengar antusias serta penasaran dengan apa yang Jarnovak miliki.

Jarnovak bangkit dari posisinya dan kemudian mengulurkan tangan kekarnya ke arah Keyli. "Ikut Kakak yuk," ajak Jarnovak yang terdengar begitu lembut di telinga Keyli.

Tangan mungil nan mulus milik Keyli di letakan di atas tangan Jarnovak yang kemudian dia ikut bangkit sambil menganggukkan kepalanya. "Yuk, ke mana? Aku jadi penasaran," ucap Keyli penuh dengan kejujuran.

Gadis ini bukan gadis yang terbiasa dengan sebuah drama, dia biasa hidup dengan apa adanya. Sifat polos dan juga imut yang ada dalam diri Keyli sama sekali tidak mencerminkan kalau dirinya adalah bagian dari Sacalorskaf.

Sepanjang Jarnovak melangkahkan kakinya, dia tidak melepaskan tangannya dari tangan mungil milik Keyli. Dia terus menggandeng gadis itu, memberikan sebuah kenyamanan serta menyalurkan rasa sayanganya.

"Buat kamu," ucap Jarnovak sambil memberikan kunci mobil itu pada Keyli.

Kedua bola mata Keyli membulat takjub saat melihat kendaraan roda 4 dengan warna kesukannya. Keyli masih tidak percaya jika ternyata Jarnovak memberikannya sebuah mobil mewah dengan warna favoritnya.

Keyli melirik ke arah di mana Jarnovak berada, senyuman milik Jarnovak terukir dengan begitu indah. "Kak Ray serius? Ini untuk aku?" tanya Keyli dengan nada yang terdengar begitu imut.

Sebuah anggukan Jarnovak berikan. "Special for you." Kalimat tersebut keluar dengan begitu manisnya dari mulut Jarnovak, sepertinya dia jauh lebih merasa bahagia melihat gadis yang dia sayang tersenyum indah.

Rasanya melihat Keyli yang tersenyum seperti ini membuat hidupnya terasa sangat berwarna, hidupnya terasa indah setelah dia bersama dengan gadis berhati malaikat pemilik faras yang begitu imut.

*****

Sacalorskaf's Mansion

"Ayah," panggil Arsenka sambil memeperhatikan Ayahnya yang sedang duduk santai di kursi, meski sambil menatap serius layar laptopnya.

Robert menaikkan pandangannya, menatap Putra tunggalnya dengan tatapan yang santai. "Ada apa?" Pertanyaan Robert keluar dengan begitu enteng, ada sebuah rasa penasaran dalam dirinya saat memperhatikan Anaknya yang tiba-tiba menghampirinya, karena sebelumnya dia tidak mendapatkan sebuah kabar apa pun mengenai perusahaan atau The Pinthes.

"Bagaimana dengan dia? Bagaimana kalau sampai hubungan dia berlanjut ke jenjang yang lebih jauh?" Rasa khawatir mengiringi pertanyaan Arsenka kali ini, karena tidak bisa dia diamkan begitu saja serta bukan sebuah hal yang tidak mungkin kalau Adiknya dan juga Jarnovak akan melanjutkan hubungan mereka menjadi lebih jauh dari sekarang.

Robert paham dengan alasan yang membuat Arsenka sampai kebingungan jika hubungan Adiknya berlanjut, karena perasaan tidak suka dan juga dendam dalam diri Arsenka pada Jarnovak tidak akan hilang begitu saja.

"Hal yang harus kamu lakukan, hanya terus menjaganya. Kamu tidak bisa melarangnya, apalagi Ayah melihat kalau Adik kamu juga sudah sama cintanya dengan dia."

Pikiran Robert begitu tenang, terlebih dia sudah bisa membaca kalau Jarnovak itu sudah begitu mencintai Putrinya, sehingga tidak akan mungkin jika Jarnovak sampai melakukan sebuah tindakan yang membahayakan Putrinya.

Arsenka berbeda dengan Robert, sekalipun dia tahu kalau Jarnovak sudah jatuh hati pada Adiknya, masih banyak perasaan tidak percaya yang ada dalam diri Arsenka serta perasaan tidak rela kalau Adiknya sampai menikah dengan seorang Minetto.

Kecurigaannya tidak bisa dia hilangkan begitu saja, terlebih tahu kalau darah seorang Sergei Minetto serta didikan La Scietto mengalir dalam diri Jarnovak dan hal ini yang membuat dirinya tidak bisa berpikiran tenang dengan hubungan yang Adiknya jalin.

"Apakah Ayah yakin kalau dia benar-benar serius dengan hubungannya atau dia hanya memanfaatkan Keyli yang tidak tahu apa-apa sebagai senjata untuk mengalahkan kita?" Kecurigaan Arsenka akan hal ini terus berputar dalam pikirannya.

*****

"Kalau Kakak boleh bertanya, kamu sudah siap untuk menikah belum?" Jarnovak sedikit ragu menanyakan hal ini, karena tidak bisa dibohongi kalau perasaan yang dia miliki membuat dia merasa gugup saat berhadapan langsung dengan gadis yang dia sayangi.

Keyli menoleh, menatap Jarnovak dalam. "Kak Ray mau ngajak aku menikah?" Tidak disangka kalau ternyata pertanyaan itu keluar dengan begitu polosnya dari mulut indah Keyli.

Mengetahui kalau Keyli paham ke mana pertanyaannya, membuat Jarnovak semakin kebingungan harus mengucapkan apa, karena tidak bisa dibohongi kalau dia jauh lebih merasa kesulitan menghadapi gadis berhati malaikat ini, dibandingkan dengan menghadapi Kakaknya yang berhati iblis.

Saat berhadapan dengan Arsenka, masih ada keberanian dalam diri Jarnovak yang membuatnya sebisa mungkin menantang serta membentak Arsenka, tapi saat berhadapan dengan Adiknya, hati Jarnovak seolah ciut dan juga luluh dengan seketika saat berhadapan dengan Keyli.

Jarnovak menggaruk kepalanya yang tak gatal, karena mulutnya seolah kaku untuk mengutarakan apa yang sedang hatinya rasakan dan juga apa yang ada dalam benaknya. Melihat Keyli yang tersenyum begitu manis, membuat jantunya berdetak tidak stabil.

"Mau kok Kak," ujar Keyli disertai dengan ekspresinya yang begitu polos. Sama sekali tidak ada dalam pikirannya Keyli kalau ucapan Jarnovak hanya sebuah kalimat tak bermakna.

Kedua bola mata Jarnovak membulat, dia memperhatikan gadis yang sekarang tengah menikmati ice cream rasa strowberry itu dengan tatapan yang tidak percaya. "Kamu serius?" tanya Jarnovak yang kesulitan percaya dengan ungkapan Keyli.

Tidak berpikir lama, bahkan sambil menyuapkan ice cream itu ke mulutnya, Keyli menganggukkan kepalanya penuh dengan keyakinan. "Aku serius, kalau Kak Ray emang mau menikahi aku, tinggal nikah ayok."

Sebegitu entengnya Keyli mengungkapkan hal tersebut, karena memang sejak awal dia berjumpa dengan Jarnovak, sebuah perasaan suka sudah muncul dalam dirinya, terlebih dia tidak tahu kalau Jarnovak adalah musuh Kakaknya dan keluarga Jarnovak adalah musuh keluarganya.

Semua hal yang berbau dendam itu tidak dijelaskan oleh mereka, termasuk dengan Arsenka. Sama sekali tidak pernah keluar dari mulut Arsenka yang menyatakan kalau laki-laki yang Keyli sukai adalah musuhnya dan merupakan mantan tunangan dari Kakak iparnya—Lansonia.

Keyli menyendok ice cream-nya dan dengan begitu perlahan dia suapkan ke arah Jarnovak, dengan tatapannya yang berbinar. Tatapan Keyli yang seperti inilah yang membuat Jarnovak kesulitan untuk mengalihkan pandangannya dari gadis kecil yang sudah memikat hatinya.

"Kalau Kak Ray emang serius mau ngajak aku nikah, Kak Ray tinggal minta izin sama Ayah dan juga Kak Arsen."

Gleck

Dengan seketika cairan kental berwarna bening dalam mulut Jarnovak tertelan dengan kasar saat mendengar kalimat akhir yang sudah Keyli ucapkan. Ada sebuah perasaan tidak yakin dalam diri Jarnovak saat dirinya harus meminta izin kepada Arsenka untuk menikahi Adiknya.

Memikirkan hal tersebut dengan begitu jauh, membuat Jarnovak kembali teringat akan apa yang sudah Arsenka perbuat pada dirinya. Di mana dia harus melihat secara jelas rangkaian acara pernikahan antara Arsenka dan juga tunangannya—Lansonia.

LOVE IS DANGEROUS : DEBILITATINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang