Prolog

6.7K 467 3
                                    

🥀🥀🥀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🥀🥀🥀

Jalanan yang sepi seperti hatiku..
Hujan yang jatuh dengan deras, seperti tangisan ku yang tidak mau berhenti...
Gelapnya malam, seperti hatiku yang hampa dan sepi...
Kilatan kilat dan guntur, seakan menerjang tubuhku dan menghancurkan hatiku...

Seperti inikah akhirnya?

Berakhir sampai disini-kah perjuanganku?
Seandainya waktu bisa diulang, aku tidak ingin mengenalnya.
Seandainya...
Seandainya...
Seandainya...
Seandainya...

...........

"Arghhhh... hosh hosh huh"

"Dimana ini?" Aku melihat sekeliling dan mencoba mengingat tempat apa ini. Dimana aku sekarang?

Perlahan aku bangun dari tempat aku berbaring tadi, dan mengelilingi ruangan tersebut. Sampai ketika aku melihat sebuah foto di atas meja di samping tempat tidur, sepertinya itu adalah foto sebuah keluarga.

Aku mengulurkan tanganku dan mengambil foto tersebut.

"Foto ini sangat familiar, pernah aku lihat dimana ya?" Aku mencoba mengingat-ingat dimana aku pernah melihat foto ini, tapi mataku menangkap sebuah seluet anak kecil di foto tersebut.

"Ah ini... Ini adalah fotoku kenapa bisa ada di sini?" Heran? Ya pastilah, bagaimana aku tidak heran. Fotoku ada di sini, foto masa kecilku lagi. Namun di saat aku mengingat foto ini, Tiba-tiba aku terkejut.

"T-tunggu dulu, i-ini adalah foto masa kecil ku bersama keluarga besar ku" Tanganku bergetar dan tiba-tiba saja kakiku menjadi lemas tak berdaya.

Kenapa? Bagaimana ini bisa terjadi?
Setahuku foto ini sudah menjadi debu dulu karena kebodohan ku, tapi kenapa sekarang foto ini masih keliatan rapi, bersih, dan seperti baru?

Sembari memikirkan nya, aku pun tersadar akan satu hal. Tubuhku, tubuhku menyusut.
Aku mencari cermin di ruangan tersebut dan melihat tubuhku melalui cermin tersebut

Tidak. Tidak mungkin. Bagaimana aku bisa kembali menjadi anak-anak seperti ini? Bila dilihat dari tubuhku, umurku sekarang sekitar 2 atau 3 tahun. Tapi bagaimana bisa? Padahal tadi aku merasakan tubuhku biasa saja, namun sekarang kenapa tiba-tiba bisa menjadi sekecil ini?

"Oh no. Jangan bilang bahwa aku kembali ke masa lalu? Time travel? Apakah perkataan ku menjadi terkabulkan?" Monolognya.

"Oh, jangan gila Tya. Tidak mungkin semua itu terjadi, ya pasti ada yang salah disini" Aku meremas rambutku sendiri.

"Bukan, ini semua masuk akal. Aku yang sudah gila!" Aku terkekeh pelan mendengar perkataan ku sendiri, jika diingat-ingat sangat bagus jika ini bukan mimpi.

Jika ini benar bukan mimpi, maka ia akan merubah masa depannya agar tidak terjatuh di lubang yang sama.

Sedikit kisah...

TIREYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang