Brian & Sintia

2K 226 1
                                    

Happy reading...

🥀🥀🥀

Aku menatap mereka berdua. Aku bisa dengan cepat mengetahui apa hubungan mereka. Yang satu mencintai yang satu, sebaliknya yang satu hanya menjadikannya yang satu sebagai alat.

Cinta, obsesi, dan benci itu beda tipis.

Cinta adalah pernyataan rasa antara 2 makhluk berbeda jenis kelamin, yang saling menyayangi dan akhirnya memantapkan hati untuk mengikat tali kasih, di dalam hubungan perkawinan yang kudus dan berharap mendapat kebahagiaannya.

Namun ada juga cinta yang memiliki akhir yang tidak sesuai dengan harapan. Bisa dilihat banyak orang patah hati cuma karena cinta, banyak yang cerai karena cinta padahal perkawinan adalah hal yang sakral dan harus di jaga sebaik mungkin. Berjanji setia sampai akhir, susah-senang, suka-duka, selalu bersama, namun pada akhirnya semua itu hanya sia-sia. Pada akhirnya ada kata perceraian hanya karena cinta yang memudar.

Cih...

Cinta...

Ah aku tidak tahu apa arti cinta sekarang, yang kutahu hanyalah aku menyayangi Tio anakku, dan orang tuaku.

Cinta? Ku rasa cinta telah hilang dari hidupku. Walau aku memiliki kasih sayang, namun tidak dengan cinta.

Obsesi.

Sebuah rasa ingin memiliki yang kuat dan membuat seseorang berani melakukan apa saja, demi mendapatkan apa yang mereka mau.

Banyak yang menganggap obsesi mereka sebagai cinta yang sesungguhnya ( True Love) padahal cinta yang sesungguhnya, mereka sendiri tidak tahu apa itu cinta yang sesungguhnya atau hanya obsesinya.

Karena obsesi, banyak orang yang memiliki akhir hidup yang tragis. Ada yang menjadi tidak waras, ada yang menjadi psikopat, dan ada yang mendatangi kematian. Namun ada juga yang menyadari bahwa yang mereka anggap sebagai cinta, ternyata adalah obsesi ingin memiliki.

Yang terakhir adalah benci.

Benci adalah rasa tidak suka akan seseorang atau sekelompok yang telah mendarah daging, yang pada akhirnya akan membuat penyesalan besar bagi setiap orangnya.

Benci. Satu kata yang bisa mewakili perasaan dari penghianatan, dicurangi, dan kehilangan.
Benci bisa berakhir tragis, namun bisa berakhir bahagia. Dimana benci akan seseorang yang lama-lama berubah menjadi cinta pada dasarnya sebenarnya bukan benci, namun karena belum terbiasa akhirnya diri kita mengakrabkan diri masing-masing dengan cara saling membenci.

Sebenarnya bukan membenci, namun saling mengejek dan menaruh rasa tidak suka yang sebenarnya adalah cara dari diri kita sendiri untuk mendekatkan, dan mengakrabkan diri.

Sebenarnya masih banyak kata, ungkapan, dan perasaan yang memiliki makna yang menarik. Namun 3 hal ini adalah yang paling sering di temui.

Pada dasarnya 3 hal ini saling berhubungan, 3 hal ini memiliki akhir yang bahagia dan tidak bahagia.

(Back to story...)

Brian. Sungguh kasian dirimu, mencintai orang yang hanya memperalatmu.

Siswi itu? Ah apakah itu yang dinamakan obsesi? Sampai mengorbankan perasaan orang. Sungguh kejam.

Tapi kalau mau dipikir-pikir, rencana ku saat ini juga sama kejamnya dengan siswi itu. Namun aku bukan karena obsesi, namun karena dendam. Lebih ke arah benci sih. Yah entah kebencian yang satu ini akan membawaku, ke penyesalan yang berakhir bahagia, atau malah sebaliknya. Berakhir tragis.

"Kenapa masih di sini?" Tanyaku pada Brian sambil menatapnya dengan tajam. Heh kuat juga ya nahan tekanan dari mata eyke, biasanya orang liat mata eyke aja udah merinding.

TIREYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang