Masa lalu

890 81 4
                                    

아녕하세요 🥰

Author yang cetar membahana Combek.
Tinggal beberapa chp lagi menuju tamat, author so excited buat nunjukin ke kalian semua akhir cerita ini.

Walau ekhem, cerita ini hanyalah butiran pasir di laut, tapi dengan adanya kalian yang mendukung author itu sudah cukup( '・ω・)

Jadi selamat menikmati detik-detik terakhir dari cerita ini.

Sekarang tebak deh, ending cerita ini :

-Happy ending

-Sad Ending

-Mysterious Ending

-Ngegantung?

Komen di salah satu ending yg kalian inginkan.
Semua itu tergantung kalian guys, buat endingnya sendiri author udah pikirin. Jadi semangat buat nge-vote dan komennya guys...

Happy Reading. Enjoy ...

🥀🥀🥀

Part sebelumnya...

"Kamu yang gk tau diri! Ibumu itu meninggal bukan salah saya, tapi itu adalah balasan dari segala kesakitan yang ia berikan! " ucap bunda sambil menatap Dinda dengan tatapan penuh dendam Sekaligus kecewa.

Sedangkan Tireya, dia hanya diam menyimak. Namun tidak ada yang bisa melihat senyum kecilnya yang sangat tipis.

'Biar waktu yang buktikan!'

***

"Bunda? " Tireya menatap bundanya dengan tatapan penuh tanya, apa ini miskah?

Bunda menarik napas lelah, dan duduk di kursi sambil menatap ke arah ayah. Sedangkan yang ditatap hanya menatap balik.

"Yah... "Panggil bunda lirih dengan kode mata.

"Ya bund? " tanya ayah dengan kelewat polos, membuat bunda geram sendiri.

"Bunda capek, jadi... " bunda menatap ke arah kami semua yang sedang berdiri, lalu menatap ayah kembali dengan alis yang di naik turunkan.

"Hah? Ya udah tidur aja. Eh, bunda matanya kenapa? Kelilipan apa gimana? " bunda menatap ayah dengan datar, kenapa suaminya bodoh begini?

(Tolong, ini emak sama bapaknya di bwa pulang dulu p(╬ Ò ‸ Ó)q)

"Iri? Bilang bos. Pal pale pal pale"  batin Tireya.

(Aku capek ya Tuhan, ambil nyawa Tuan saya ༼;´༎ຶ ۝ ༎ຶ༽)

Tireya tidak mempedulikan Yumyut, melainkan menyaksikan kejadian absurd di depannya ini.

"YAH! "

Semua orang terkejut karena bentakan bunda, termasuk ayah.

"JELASIN BEGO! "

Akhirnya setelah beberapa abad ayah pun mengerti dan mulai memasang wajah serius, sedangkan bunda memasang muka jengkel.

"Jadi sebenarnya dulu sekali waktu bunda dan ayah masih muda, kita berdua punya bestie namanya Indah dan Roy. Kita berdua juga sebenarnya dulu bestie,  tapi karena kita berdua saling mencintai jadi kami memutuskan untuk pacaran. Dan yang tidak kami ketahui adalah Indah dan Roy menyukai kami, lebih tepatnya Indah menyukai ayah dan Roy... Dia menyukai ibumu" ayah menarik napas sejenak dan melihat ke arah lain, tatapannya menyiratkan kesedihan dan amarah yang begitu mendalam.

Sedangkan bunda hanya bisa terdiam dan menunduk, bisa dipastikan bahwa dia sedang sedih sekarang.

Ayah menghela napas panjang dan meneruskan ceritanya.

"Awalnya mereka mendukung hubungan kami dan sudah merelakan kami berdua, namun setelah satu tahun berjalan mereka mulai berubah. Entah mengapa mereka jadi jarang bertemu dengan kami, awalnya ayah dan bundamu mengaklumi hal tersebut karena memang saat itu kebetulan perusahaan ayah mereka sama-sama mengalami kerugian. Namun 1 tahun kemudian ayah dan bunda menikah, mereka datang kembali namun dengan sikap dan sifat yang jauh drastis dari sebelumnya. Dan yang lebih mengejutkannya lagi mereka telah menikah, dan telah memiliki seorang anak perempuan. 2 bulan kemudian bunda hamil dan kami berdua sangat bahagia, namun tidak dengan mereka karena pada saat bundamu mengandung anak mereka meninggal dunia. Kami tidak tau pasti kenapa, tapi setelah itu mereka mulai menjauh dari kami berdua. Lama sekali mereka tidak muncul sampai kejadian buruk itu terjadi" jelas ayah panjang lebar dan kembali diam. Ia tidak menjelaskan kejadian buruk tersebut, Tireya bertanya-tanya apa kejadian itu.

"Jadi, Dinda itu anak perempuan jalang itu?" tanya tante ku, Cika. Adik dari bunda ku.

"Benar Ka" jawab bunda setelah lama terdiam.

Tireya mengerutkan alis bingung. Tantenya tau kejadian itu?

Tireya melihat seluruh keluarga orangtuanya, dan bisa dilihat wajah mereka menunjukkan raut marah, kecewa, bahkan kesedihan.

Apa ini? Apa yang tidak diketahuinya?

Tireya kini melihat ke arah Dinda, wanita itu juga terdiam dengan wajah tertunduk.

Tireya yang bingung ingin menanyakan lebih lanjut tentang masalah ini, namun sebuah suara membuatnya mengurungkan niatnya. Dan dia malah pergi naik ke lantai atas meninggalkan mereka semua, tak lupa Tio ia ajak.

Sedangkan orang tua Tireya hanya bisa menatap punggung anaknya yang telah menghilang dengan tatapan sedih.

'Maafkan kami Tia'

🥀🥀🥀

Allo guys apa kabar?ʕ♡˙ᴥ˙♡ʔ
Akhirnya setelah sekian abad author up kembali, maapkeun yah up-nya sangat kelamaan.

Sebenernya author mau up dari minggu lalu, namun ada kejadian tidak mengenakkan dan menyedihkan bagi author tepat pada hari valentine.

(Curhatan dihapus demi kepentingan hati author)

See you next part guys...

21 februari 2022
Lilac

Cat:
Satu pesan author buat klean" yg punya pacar, buat yg cewek jangan terlalu dekat dengan bestie klean yg cowok, dan buat yg cowok jangan gampang baperan pliss.
DAN BUAT YANG JOMBLO, PERTAHANKAN KEJOMBLOAN KALIAN KARENA JOMBLO ITU ENAK!
Sekian🙏

Cat lagi:
Author mulai skrg g akan up di tnggal 14 yah, author trauma┌(˵༎ຶ ل͟ ༎ຶ˵)┐

TIREYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang