Halo guys sesuai janji author minggu lalu author akan up minggu ini, dan mungkin akan double up (?).
Jadi selamat membaca guys...🥀🥀🥀
Tireya POV
Di sebuah tempat yang indah aku terbangun.
"Dimana ini? " tanyaku pada diri sendiri.
Aku yakin ini bukanlah Ruang Kerjaku. Ya kalian tau, tempatku bersama Yumyut. Aku yakin jelas tempat ini berbeda, ini bukanlah ruangan putih yang bersih tanpa noda. Melainkan sebuah taman, yang dipenuhi dengan bunga Peony.
Setidaknya aku menyukai bunga peony, karena karakter yang terpancar dari bunga tersebut.
Peony mewakili karakter berkelas dan natural. Bunga ini juga melambangkan keberuntungan, dan dikenal sebagai bunga kemakmuran dan kehormatan. Itulah yang membuatku menyukainya, karena karakterku seperti itu.
(Author : Iyelah tu)
"Ini, dimana ya? "
Tiba-tiba saja tempat yang dipenuhi dengan bunga peony, berubah berlahan. Langit menjadi gelap, dan sekitarku berubah menjadi warna abu-abu.
Prangg...
Aku mendengar suara barang di lempar. Reflek aku mencari sumber suara dan malah menemukan dua orang perempuan.
"Apa? Apa sih yang kamu mau?" tanya seorang perempuan.
"Apa? Apa lo tanya? Gue pengen lo pergi dari dunia ini!" jawab seorang dari mereka, sambil menjambak rambut perempuan yang pertama.
Hah? Kok bisa ada mereka disini?
Aku memperhatikan wajah kedua gadis yang sedang bertengkar itu.
"Nggak... Nggak mungkin! Kak Dinda?" aku tidak percaya dengan apa yang ku lihat.
"Dinda, lo itu cuma benalu di kehidupan ade lo! Kenapa sih lo tega ngerebut Rey, yang jelas-jelas pacar ade lu!"
"Aku... Iya memang aku mau egois! Dia nggak berhak mendapatkan kebahagiaan, dia atas penderitaan aku! Aku nggak suka liat dia bahagia! Aku yang duluan suka sama Rey, tapi kenapa?! Kenapa malah dia yang jadian sama Rey?! " jawab Kak Dinda dengan amarah yang menggebu-gebu.
"Gila lo!"
Aku melihat kak Dinda mulai berjalan mundur, dan baru ku sadari bahwa mereka berdua sedari tadi bertengkar di atas tangga.
Kak Dinda semakin berjalan mundur, dan ingin menjatuhkan diri dari tangga.
Tunggu...
Kak Dinda senyum?
Aku dengan cepat lari mendekat dan berusaha menggapai tangan kak Dinda. Tapi sia-sia karena tangan ku malah nembus tangan kak Dinda.
Semua terjadi begitu cepat. Kak Dinda telah bersimbah darah di Koridor, yang baru ku sadari adalah sebuah sekolah.
Orang-orang mulai berdatangan, dan aku bisa melihat seorang laki-laki yang dengan paniknya menggendong kak Dinda dengan hati-hati.
Aku terdiam tak berkutik.
Dia...
Mas Rey.
Aku terkekeh sinis.
Apalagi ini? Apa yang nggak aku ketahui tentang kalian? Apalagi yang disembunyiin dari aku?
Pertanyaan mulai muncul di kepalaku.

KAMU SEDANG MEMBACA
TIREYA
FantasiaJANGAN LUPA FOLLOW AUTHOR SEBELUM MEMBACA. OK Leee~... Up tidak menentu, pantengin aja. Jangan lupa masukkan dalam perpustakaan mu agar dapat pemberitahuan ( ͡°⁄ ⁄ ͜⁄ ⁄ʖ⁄ ⁄ ͡°) HAPPY READING GUYS! "Jika aku bisa mengulang waktu, tidak akan aku mau...