Sebuah Misi?

1.2K 137 2
                                    

Halo guys author yang selalu mager comeback. Ada yang nungguin cerita ini gk? Maaf ya author up-nya seminggu sekali, karena author always sibuk. Mungkin tahun depan author akan banyak waktu luang.

"Tidak usah memberikan harapan jika tidak bisa menjanjikan kebahagiaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak usah memberikan harapan jika tidak bisa menjanjikan kebahagiaan. Karena aku tahu bahagia mu bukan denganku."
-Tireya-

🥀🥀🥀

Tireya POV

Seharian ini aku berada di ruangan ku karena kertas-kertas berisi beban sekolah, yang ditinggalkan oleh pendahulu ku yang idiot.

Jika ditanya apakah aku belajar? Tentu saja iya. Namun, guruku tadi tidak mengajar secara langsung namun hanya memberikan ku tugas. Yang dengan senang hati ku katakan, menambah beban di pundak ini.

Karena lelah aku beristirahat sebentar dan meregangkan otot-ototku. Aku melihat jam dinding yang ternyata telah menunjukkan pukul 16.00, yang berarti kelas Tio sudah keluar dari se-jam yang lalu.

Aku berjalan menuju mini bar, lalu membukanya dan mengambil sebotol soju.

Jangan salah, aku itu penyuka soju. Walau dikata bahwa yang lebih mewah adalah wine, namun soju adalah minuman keras terbaik menurutku.

(Biasalah. Ikut-ikutan artis drakor~author)

Sambil meminum soju langsung dari botolnya, aku kembali melanjutkan tugasku yang tersisa 1 map lagi.

Tak terasa telah 1 jam aku berkutat dengan serangkaian berkas-berkas, akhirnya perjuangan selama beberapa jam ini membuahkan hasil yang menakjubkan.

Mengapa? Yah bisa dibayangkan berkas tugas yang ditinggalkan oleh ketua sebelumnya, adalah dari 5 bulan yang lalu.

Dimana berkas keanggotaan OPSG,  data siswa dan guru, serangkaian peraturan yang baru ditambahkan kemarin, dan banyak lagi.

Sudahlah, tidak usah membahas beban itu. Hari ini aku ingin cepat pulang dan menemui anak pungut ku dulu.

Apakah itu Tio? Oh tentu saja bukan. Aku tidak mungkin tega mengatai anakku sendiri. Siapa dia? Aku tidak tau pasti namun aku akan segera bertemu dengannya di jalan.

Hohoho, aku tidak sabar lagi.

Ku segera keluar dari ruangan ku, dan menuju lift.

Ting...

Pintu lift terbuka dan aku melangkah keluar.

Ku lihat sekolah sudah mulai sepi, tidak banyak yang tinggal mengingat ini adalah hari rabu. Dimana hari rabu kegiatan belajar-mengajar di sekolah kami selesai lebih cepat dari hari biasanya.

Mengingat itu aku tersentak. Seharusnya Tio sudah pulang sejak jam 2, dan aku beru ingat bahwa tidak mungkin ada yang menjemputnya mengingat kami berdua hanya tinggal di apartemen.

Dengan segera aku menghubungi bawahan ku, Jordan.

"Halo"

"Iya Nyonya"

"Cari dimana Tio, sekarang"

"Baik. Sedang mencari keberadaan Tuan Muda Nyonya"

"Cepatlah... "

"Nyonya, Tuan Muda berada di hutan ANDREAS. Tepat di markas A"

"Hm"

Pip.

Sudah kuduga, Tio pasti berada di markas itu. Aku lega karena Tio tidaklah hilang seperti perkiraan ku.

Aku segera keluar dari pelataran sekolah, menuju ke apartemenku. Namun sebelum itu aku menuju minimarket yang berada tidak jauh dari sekolahku.

Aku masuk ke dalam dan membeli, Samyang carbonara, dan semua varian rasa lainnya. Tidak hanya itu aku juga membeli susu Full Cream, untuk menemani saat aku memakan samyang. Aku juga membeli, sosis, Roti, ice cream, beberapa Snack, dan daging Beef.

"Totalnya, Satu juta Lima ratus dua puluh tiga ribu rupiah (Rp. 1.523.000;00). Bayar cash, aplikasi, atau pakai kartu mba?" tanya sangat mas-mas kasir yang sedari tadi tanpa berkedip. Terpesona, uhm?

Tanpa banyak bicara aku segera mengeluarkan Gold Card ku, dan mas-mas itu menerimanya dengan senang hati.

Sebenarnya aku bisa saja langsung membayarnya dengan aplikasi, namun aku ingin memamerkan sedikit kekayaanku.

"Ini belanjaannya mba. Terimakasih telah berbelanja di Indogustus. " ucapnya dengan profesional yang kubalas dengan senyum. Membuat mas-mas itu langsung blushing

Aku keluar dari minimarket itu, dan memasukkan barang belanjaan ku di dalam jok mobil ku.

"Vivi, nyalakan mobil. Dan simpan barang belajaanku, aku masih ada urusan di luar" ucapku pada earphone yang bertengger pada telinga ku. Yang terhubung dengan sistem di dalam mobilku, Vivi.

Bicara soal sistem aku teringat dengan Yumyut.

"Yumyut, perlihatkan misi ku!"

╭┉┉┅┄┄•◦ೋ•◦❥•◦ೋ
[Misi]
Pengemis

Misi : Dekati pengemis bernama Roy, yang berada di depan minimarket

Terima/Tidak

Hadiah : 500 Poin, 200 Koin dan 1 Peti biru Galaksi

Hukuman : Pengurangan Koin, keberuntungan -5

•◦ೋ•◦❥•◦ೋ•┈┄┄┅┉╯

"What? Sejak kapan ada beginian. Bukannya cuma tulisan tugas biasa ya kemaren? " tanyaku sambil melihat layar hologram di depanku.

[Semenjak saya Upgrade kemarin, vitur ini otomatis aktiv dan vitur identitas Nona Rumah juga ikut aktiv.]

"Begitulah? Baiklah perlihatkan statusku"

[Menampilkan status Nona Rumah... ]

╭────༺♡༻────╮
     Status Nona Rumah
Nama : Tireya Tizza Sujono
Umur : 14 Tahun
Pekerjaan : Time Traveler
Energi : 65%
Keterampilan : 65%
Kecantikan : 71%
Kepopuleran : 64%
Keberuntungan : 60%
Kekuatan : 0%

Poin : 3000
Koin : 3000
╰────༺♡༻────╯

"Waw.emeyjing"

emeyjing"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🥀🥀🥀

Hola semua. Author kembali lagi, maaf atas segala kekurangan author selama menulis Cerita ini.

Jujur author tidak pandai dalam berinteraksi dengan pembaca, tapi author berusaha agar bisa menjadi author yang ramah dan baik bagi kalian. Eheheh

Gimana menurut kalian tentang cerita ini?

Ada yang mau disampaikan untuk para tokoh?

TIREYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang