JANGAN LUPA FOLLOW AUTHOR SEBELUM MEMBACA. OK Leee~...
Up tidak menentu, pantengin aja. Jangan lupa masukkan dalam perpustakaan mu agar dapat pemberitahuan ( ͡°⁄ ⁄ ͜⁄ ⁄ʖ⁄ ⁄ ͡°)
HAPPY READING GUYS!
"Jika aku bisa mengulang waktu, tidak akan aku mau...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🥀🥀🥀
Aku dan Brian sudah mulai memasuki pelataran Master Place. Ku lihat para siswa/i sudah berbaris rapi. Mereka pasti sudah tau kalau akan ada kunjungan. Ah itu dia my little boy, Tio. Dia ada di barisan ke 4 dari depan.
"SELAMAT PAGI KETUA 1 DAN ASISTEN 1" Ucap mereka serempak menyambut kami.
Dan bisa ku lihat para ketua dari 2-4 beserta asistennya, sudah berdiri di samping barisan para murid.
Mereka pun mendekat ke arahku.
"Pagi Ketua 1" Ucap para ketua.
"Pagi asisten 1" Ucap para asisten.
"Pagi" Balasku, Brian hanya menganggukkan kepalanya.
"Baik seperti yang kalian tahu, kali ini kami akan mengadakan kunjungan untuk melihat cara belajar kalian. Dan ada beberapa tambahan peraturan di bagian pembelajaran, jadi mohon di dengarkan karena tidak ada pengulangan" Ucap Brian.
Ku lihat mereka semua tampak sedikit tidak terima karena ada penambahan peraturan.
"Peraturannya sebagai berikut: Siswa/i dilarang berlarian do koridor kelas Siswa/i dilarang izin keluar kelas lebih dari 10 menit di saat jam pelajaran. Siswa/i akan di evaluasi setiap minggunya, untuk mengetes pemahaman para siswa/i. Bila hasil evaluasi tiap minggunya tidak sesuai Rata-rata yang ditentukan, maka para siswa/i akan di pindahkan ke gedung Noobs Place. Para siswa/i yang tidak lulus dalam ujian di Noobs Place otomatis akan langsung dikeluarkan dari sekolah, dengan alasan tidak bisa menerima materi ataupun memahaminya.
Itulah peraturan yang baru ditambahkan" Ucap brian panjang lebar.
Para murid mulai ribut berjama'ah, kayaknya sih mereka emang gk siap dan gk bisa nerima peraturan baru ini😌.
Tapi mau bagaimana lagi, aku tidak ingin murid yang berada di sekolah ini tidak sesuai dengan Kriteria orang pintar. Setidaknya saat mereka lulus walaupun mereka tidak melanjutkan ke jenjang perkuliahan tetapi mereka bisa langsung bekerja sesuai dengan skill dan bakat mereka.
Mungkin terdengar mustahil, namun itu memang bisa terjadi. Dengan menunjukan ijazah kelulusan dari sekolah ini, maka otomatis mereka akan diterima kerja walau tidak kuliah. Contohnya mereka bisa melamar di kantor, rumah sakit, hotel, ataupun lapangan pekerjaan lainnya. Karena lulusan dari sekolah kami seperti kelulusan di jenjang perkuliahan, contohnya S1 setara dengan gelar kelulusan di sekolah kami walau di bagian Master Place.
Karena sekali lagi ku tekankan bahwa, sistem materi tetap sama walau berbeda tempat.
Setelah mengatakan peraturan baru tersebut, kami(anggota OPSG) pun mulai melakukan sidak, mulai dari cara berpakaian sampai kelengkapan seragam.
Hasil dari sidak hari ini aku mendapati hampir setengah dari murid Master Place, tidak mengenakan pakaian yang seharusnya dan ada juga yang memakai seragam namun kelengkapannya di bawah 70%. Contohnya ada yang tidak memakai dasi, ikat pinggang, dan lambang kemuridtan.