Pertemuan kembali

418 35 0
                                    

Happy Reading.
🥀🥀🥀

Di sebuah kafe duduk berhadapan dua orang berbeda jenis kelamin. Masing-masing tengah larut dalam pikirannya sendiri, cukup la mereka terdiam sampai salah satu dari mereka membuka suara.

"Sudah dipastikan aku akan menikahi mu" ucap sang pria dengan tenang, tidak perubahan di raut wajahnya yang kalem dan datar.

Sang gadis yang mendengar perkataan pria itu hanya bisa merutuk dalam hati. Namun wajahnya masih tenang dan tidak menyiratkan keterkejutan sama sekali. Ia mengambil sepotong roti panggang berisi coklat keju, lalu memakannya dan menikmati rasanya sambil diam-diam memuji betapa lezatnya makanan di tangannya itu.

Setelah menelan satu gigitan ia menaruhnya kembali, lalu mulai membuka suara.

"Apa yang membuatmu yakin Tuan Anthony? " tanya gadis itu pada pria di depannya, wajahnya masih tenang walau ia mengetahui apa alasan pria di depannya ini ingin menikahinya. Namun tidak apa-apa kan berbasa-basi seperti ini, ia hanya tidak ingin di cap sombong atau arogan bila tidak mengatakan apapun.

Mario mengangkat sebelah alisnya heran, mengapa gadis itu menanyakan hal yang sudah pasti ia ketahui? Dalam beberapa detik pria itu dapat menyimpulkan bahwa gadis di depannya ini sudah bosan, dan ingin segera beranjak dari sana.

"Kau tahu alasannya dengan sangat jelas" ucap Mario dengan tenang, walau wajahnya terlihat bingung namun gadis itu tahu bahwa pria di depannya ini hanya ingin menekannya.

Dengan menghela napas gadis itu mengeluarkan perkataan yang membuat Mario tertegun.

"Bukankah kau hanya ingin mengambil Tio dari ku? Kenapa harus repot-repot menikahi ku? "Tanya gadis itu dengan senyum tipis, dengan perkataannya sudah jelas ia menantang pria di depannya ini untuk berusaha sendiri mengambil Tio darinya, dan dia tidak ingin direpotkan dengan hal semacam pernikahan. Tentu kalau begitu akan sulit bagi Mario untuk mengambil Tio darinya, karena selama ini dialah yang menjaga Tio dan anak itu sudah masuk menjadi bagian dari keluarga gadis itu secara sah.

Walau begitu Mario hanya mengangkat senyum tipis.
" Kau tahu kan kalau aku bisa saja dengan mudah mengambil Tio, secara aku adalah ayah kandungnya dan kau, Nona Tireya merupakan orang tua adopsi nya. Bukan hal yang sulit bagiku untuk menekan mu" balasnya dengan wajah kalem namun kata-kata nya jelas menusuk Tireya. Ya gadis yang sedari tadi berbicara dengan Mario adalah Tireya.

Mereka bertemu secara tidak sengaja lagi setelah Tireya pulang dari sekolah, dan Mario mengajak Tireya untuk berbincang dengannya yang tidak lain dengan tujuan mengajaknya Menikah.

Tireya hanya diam tidak mencoba untuk mengelak dan tidak juga membenarkan, hal itu cukup membuat Mario kesal karena merasa perkataannya tidak penting bagi Tireya.

"Lagipula dengan kita berdua menikah itu akan memberikan keuntungan bagi kita berdua, kau akan terus bersama Tio tanpa takut apapun dan Tio memiliki status yang jelas dengan adanya seorang ayah. Tidak ada yang akan rugi disini, kecuali kau telah memiliki tambatan hati. Namun apakah Tio akan menerimanya? Dengan usiamu juga yang tergolong muda, bukankah orang itu juga sama? Aku ragu Tio bisa menganggap nya sebagai ayah" ucap Mario panjang lebar, dengan raut wajah yang tidak berubah ia mengatakannya seolah memang benar-benar perduli akan Tio.

Sudut bibir Tireya berkedut mendengar perkataan Mario, jelas saja setiap perkataanya yang menunjukan perasaan peduli itu mengandung sindiran dan ejekan bagi Tireya. Ia dengan secara langsung mengatakan bahwa selama ini Tireya menjadikan Tio anaknya dengan paksaan dan memaksakan kehendaknya, lalu tidak berusaha mencari pasangan yang dapat mengurus Tio dan malah membuat Tio menjadi buruk di pandangan masyarakat karena tidak memiliki sosok ayah. Lagi Mario menyindir nya dengan mengatakan tentang umurnya yang tidak cocok dalam mengurus anak yang umurnya tidak jauh berbeda dengannya, membuatnya terlihat tidak layak menjadi seorang ibu.

Terlebih tentang masalah tambatan hati, Tireya dikritik dengan keras tentang kekasihnya yang tidak jelas dan umurnya yang masih muda yang takutnya tidak sanggup menjaga Tio seolah mengejeknya mengatakan bahwa 'KALIAN BERDUA HANYALAH DUA BOCAH INGUSAN YANG INGIN MENJAGA BOCAH BAU SUSU' tentu Tireya merasa kesal akan hal itu.

Dengan tidak menutupi kekesalannya Tireya mendengus dan memasang wajah buruknya. Kenapa jika ia tidak ingin menikah dan hanya menjaga Tio sendiri, bukankah tugasnya di dunia ini adalah hidup dan menjaga Tio? Ia tentu akan menikah namun jika memikirkan kembali ekstitensinya di dunia ini, ia ragu jika dapat menikmati hidup seperti yang ia impikan.

Memikirkannya membuat Tireya lagi-lagi tak habis pikir dengan hidupnya, terlalu tak masuk akal dan tak sesuai keinginannya.

"Aku hanya tidak ingin menikah di usia muda. Aku masih ingin menikmati masa mudaku, dan mengurus beberapa hal. Tidak ada jaminan jika aku dapat melakukannya setelah menikah" ucap Tireya dengan berat hati, ia menatap Mario dengan mata menajam. Seharusnya Mario dapat mengerti sindiran halusnya itu, artinya ia tidak ingin terkekang dengan hal-hal perkawinan dan masih ingin bersenang-senang di luar.

Mario tidak merasa terganggu akan hal itu dan malah tersenyum simpul.
"Siapa yang bilang setelah menikah kau tidak bisa melakukan keinginanmu? Aku meluaskan mu melakukan apapun keinginanmu, selama itu masih dalam batas wajar" Mario mengatakannya tanda mengabaikan perkataan Tireya tadi.

Tireya yang mendengar hal itu menjadi geram dan ingin membalasnya namun saat ia baru saja ingin membuka suara, suara lain terdengar.

"Kak Tia? Tuan Anthony? Kalian kok bisa ada disini? " sebuah suara bertanya pada mereka menghentikan perdebatan mereka.

🥀🥀🥀

Ni anak dateng-dateng gangguin orang lagi debat, dia gk liat apa yak suhu panas dari kedua belah pihak yang berkobar.

Emng kagak peka tuh situ.

Apa kabar nih para readers tersayang author, pasti udah pada gone yah karena di php-in dan dighosting oleh saya.

Punten-punten atuh ini mah, karena saya teh lagi banyak urusan dan beberapa bulan lalu sedang mempersiapkan ujian negara karena disuruh ibu negara. Akhirnya dengan berat hati saya hiatus secara tidak resmi (gua kenapa logatnya kayak gini mah).

Dah, karena berhubung ini udah libur jadi author bisa leluasa menulis. Dan pasti di mulai dari part ini akan ada yang merasa bahwa tulisan author berubah, yaps memang.

Maaf ya kalo tulisannya udah berbeda cuman author hanya ingin membuatnya menjadi lebih gimana ya, gitu dah pokoknya paham ya. (Maksa)

Jadi maaf dan terimakasih kepada readers yang masih bertahan dan yang sudah gone, tanpa kalian saya teh hanya butiran pasir di laut.

Dan ternyata cerita saya udah 30k pembaca, jadi senang. Oleh karena itu di jam sekarang 00.24 saya akan langsung up 2 part, semoga ada yang baca. (Ngarep)

(Oke karena udah 1000word kita setop disini)

Baiklah sekian dari saya, see u-

TIREYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang