Pertemuan pertama (2)

2.4K 234 0
                                    

🥀🥀🥀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🥀🥀🥀

Kami berdua telah sampai di sekolah dan mulai memasuki pelataran sekolah, namun sebelum aku memasuki kawasan Elite Place aku mengantar Tio ke kawasan Master Place terlebih dahulu.

Mobil mewah kami mulai memasuki gerbang Master Place yang tertutup, namun tiba-tiba saja mobil kami dihentikan oleh petugas penjaga gerbang.

"Ada apa ya pak?" Tanya Tio setelah menurunkan kaca mobil.

"Eh den Tio ternyata, saya pikir siapa. Maaf den soalnya den biasanya kalo masuk di sini kan jalan kaki ato pake sepeda. Jadi pas pake mobil saya gk tau hehe" Ujar penjaga sekolah.

"Oh gpp pak Jarok, ini kebetulan mommy saya yang anterin jadi gk pake sepeda pa..."

"Udah Tio? Cepetan mommy telat" Ucapku dingin lalu melihat ke arah Pak Jarok yang berada di luar mobil. Bukannya tidak sopan atau terkesan angkuh tapi memang aku hampir terlambat sedikit lagi.

"Oh iya mom, ydh pak Jarok saya permisi. Byee" Tio melambaikan tangannya lalu menutup kaca mobil.

"Gk ada lain kali ya Tio, ampir aja mommy terlambat" Ucapku pada Tio setelah sampai di parkiran Master Place.

"Iya mommy Tio pergi dulu ya-Cup- bye mommy" Tio mengecup pipiku lalu keluar dari mobil, aku melihat dia di sambut oleh teman-temannya. Mereka pasti menanyakan tentang siapa yang mengantar Tio terlebih dengan mobil mewah.

Memang waktu kami ke sekolah mereka sudah sempat melihatku dan pasti mereka terkejut dan berusaha mendekati Tio, karena mengetahui Tio adalah anak orang kaya. Karena kebanyakan anak di sana orang tuanya bekerja sebagai penjual dagangan dari kecil sampai sedang, contohnya penjual bakso dll dan yang membuka restoran biasa. Namun ada juga anak pejabat desa, dan setahuku yang paling kaya di Master place adalah Sovia, dia anak dari seorang polisi muda. Karena itu sovia sangat sombong dan bangga karena berhasil masuk di sekolah elit kami, walau hanya di Master Place.

Tetapi setelah melihat mobil mewah yang mengantar Tio pasti Sovia akan mendekati Tio. Karena murid di Master Place selalu masuk dengan berjalan kaki, bersepeda, atau naik motor. Ada yang naik mobil namun mobil yang biasa saja, bukan mobil mewah seperti kami.
Aku menjalankan mobilku keluar dari kawasan Master place, tiba-tiba muncul seorang siswa yang berlari kencang ke arah gerbang Master Place. Mungkin dia sedang terburu-buru karena takut terlambat. Akhirnya dengan napas ngos-ngosan murid tersebut berhenti di depan mobilku yang berada persis di luar gerbang.

"Permisi bisa majukan mobilnya? Saya mau masuk"

Deg...
Deg...
Deg...

Su-suara ini? Mas Rey?

Wah gk nyangka bakal ketemunya di sini.

Aku pun menurunkan kaca mobilku lalu berbicara dengan mas Rey dengan masih memakai kacamata hitamku.

TIREYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang