Mommy-nya Tio?

3.1K 323 3
                                    


🥀🥀🥀

Kami berjalan menyusuri lorong untuk menuju ke kelas Tio, dan di belakang kami para siswa dan siswi mengikuti kami sedari tadi. Mungkin karena penasaran akan siapa diriku.

Akhirnya kami pun sampai di kelas Tio, kelas 8A.

Aku duduk di meja barisan depan bersama Tio di sampingku. Aku menyadari 1 hal mulai dari aku masuk di pintu sampai duduk di kursi, semua itu di perhatikan oleh para orang tua murid, dan wali kelas Tio. Namun aku tidak peduli, biarlah mereka mengatakan apa tentangku. Diriku hanya aku yang tau, mereka hanya melihat diluar dan bukan di dalam.

Semua nama telah terpanggil dan akhirnya nama Tio pun di panggil, aku langsung berdiri dan diikuti oleh Tio.

"Siang" Sapa ku singkat.

Guru Tio pun tersenyum dan mempersilahkan aku untuk duduk di depannya.

"Em walinya Tio ya, oh ya mamanya Tio kemana? Biasanya mamanya Tio yang ambil" Ucap Guru ingin tahu.

"Mama? Oh nenek maksud ibu, nenek lagi gk enak badan bu. Jadi nenek gk dateng." Ucap Tio.

"Owh itu neneknya ya, tapi kok keliatannya masih muda yah. Maaf ya ibu kepo" Jawab guru tersebut lalu tersenyum.

"Oh ibu berumur 48 tahun" Jawabku yang di tatap heran dan penuh tanya dari Wali kelas Tio yang ku ketahui namanya Dewi dari nametag nya. Yah walau dengan sedikit kebohongan merubah umur bunda sih kan umur bunda baru 34 tahun.maafkan aku bunda.

"Owh masih muda loh, tapi mohon maaf anda siapa ya nona?" Tanya bu Dewi.

"Perkenalkan saya Mommy-nya Tio" Jawabku lalu menyodorkan tanganku untuk bersalaman.

Ibu dewi yang terkejut hanya membalas uluran tanganku.

Mulai terdengar bisikan-bisikan dari orang tua murid.

"Itu beneran ibunya Tio? Kok kayak masih muda banget ya?" Tanya orang tua murid 1.

"Iya loh, saya pikir tadi itu adeknya Tio. Soalnya kayak masih belia gitu keliatannya" Ucap yang lain.

"Jangan-jangan hamil di luar nikah lagi, kan biasa anak sekolah udah pada hamil muda"

"Aduhh kok bisa ya begitu, kasian dong si Tio punya orang tua bermasalah begitu"

Telingaku mulai panas mendengarnya, akhirnya karena sudah tidak tahan aku pun berbalik.

"Mohon maaf bapak ibu, bila tidak tahu kehidupan saya. Jangan asal menggunjing begitu, urus saja kehidupan kalian tidak usah mengurusi kehidupan orang." Ucapku dingin, dengan tatapan tajam ke arah mereka.

Mereka langsung merinding dan berhenti bergunjing di belakang.

"Em maaf bu, saya tidak tahu hehe. Kalau boleh tau ibu umur berapa yah? Dan dimana suami ibu?" Tanya ibu Dewi, aku tau bahwa maksud ibu dewi baik agar dia tidak salah paham padaku.

"Umur mommy 14 tahun bu, dan daddy..." Tio menatap ke arahku " Daddy ku itu Mario Angelio Anthony, ibu kenal kan?" Tio langsung menjawab dengan semangat.

Aku hanya terbengong atas jawaban Tio kenapa dia sangat jujur? Bagaimana ini? Aku harus bagaimana selanjutnya?

"Hah 14 tahun?" Ibu melihat ke arahku.

Akhirnya aku mengkode pada Tio untuk keluar dan menutup pintu kelas tersebut.

Setelah Tio pergi aku mulai berdiri dan menatap mereka dengan dingin.

"Ekhem begini bu, Tio adalah anak saya dan Mario suami saya. Selesai tidak ada lainnya, dan masalah umur saya. Maaf umur saya hanya samaran sebenarnya saya berumur 28 tahun" Ucapku dengan bumbu kebohongan.

"Owalahhhh, ternyata udh mau 30-an toh. Udah pas dong punya anak seumuran Tio. Nikah muda ya bu? Apa bunting duluan?" Ucap salah satu orang tua murid.

"Bunting duluan? Maaf ya bu saya ini dijodohkan dari masih bayi sama suami saya, jadi setelah saya bekerja dan sukses baru saya menikah dengan suami saya." Ucap ku masih dengan nada yang dingin.

"Emang bisa toh kerja dan langsung sukses, kalo dihitung kan umur si Tio masih 11 tahunan dan kamu masih 28 tahun. Berarti kamu lahirin Tio umur 17 tahun, baru lulus dong apa belum lulus? Kapan kerjanya tuh, kalo kawin/ eh nikah maksudnya baru kerja saya sih percaya." Ucap seorang bapak.

"Maaf ya saya udah lulus kuliah S3 di umur saya yang baru beranjak 13 tahun. Dan masalah kerja, ibu tahu perusahaan Andika Grup? Itu punya saya. Terimakasih, permisi bu dewi" Ucap ku lalu keluar dari ruangan kelas tersebut dan meninggalkan para orang tua murid yang sedang syok.

Aku pun berjalan di lorong kelas dan ternyata anak-anak yang mengikuti ku sudah tidak ada, karena mereka semua berada di lapangan basket.

"Ada apa di sana?" Akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke sana.

Di saat aku mendekat aku sudah bisa melihat apa yang terjadi mengingat tinggi ku yang melebihi mereka.

"Ekhem"

Mereka semua melihat ke arah orang yang berdehem, dan itu adalah aku. Melihatku mereka pun spontan menepi dan membuat jalan supaya aku bisa lewat.

"Tio, udah yuk pulang" Panggilku pada Tio yang sedang bermain basket, Tio yang mendengar suara ku langsung menghentikan permainannya dan menghampiriku.

"Duh liat kamu keringetan gini, udah kamu berhenti main basket aja dulu. Liat tuh cewek-cewek centil pada liatin kamu" Ucapku dengan sengaja mengeraskan suara lalu mengelap keringat Tio menggunakan sapu tangan.

"Apa maksud lo hah? Siapa yang centil" Suara seorang siswi dengan berani padaku.

Aku hanya mengangkat sebelah alisku.

Terlihatlah 3 orang siswi dengan seragam yang sangat ketat, dan rok yang sangat pendek. Dan dandanan sangat errr... Menor, memang sih terlihat cantik namun terlihat lebih tua dari umur aslinya.

"Siapa lo hah, ngelarang-ngelarang Tio main basket?" Tanya siswi itu lagi.

"Emang kamu siapanya Tio?" Tanyaku dingin lalu melirik Tio, Tio yang melihat lirikan ku langsung bersembunyi di belakangku dan melingkar kan tangannya dari belakang ke pinggangku.

Aku melihat siswi tersebut mengeram marah, dan lihat wajahnya sudah sangat merah. Xixixi...

"Lo, asal lo tau aja gwe itu pacarnya Tio. Dan lo yang siapa hah?" Tanya siswi itu lalu berjalan mendekat ke arahku.

"Benarkah itu sayang? Kamu udah punya pacar?" tanyaku sekarang pada Tio.

"Enggak mommy Tio gk punya pacar, Diana kamu jangan ngasal ya nanti mommy aku salah paham" Ucap Tio. Aduh memang anakku masih kecil ya.

"See? Jangan ngaku-ngaku deh. Dan maaf saya gk merestui kalo kamu jadi pacar anak saya" Ucapku lalu pergi ke kelas baruku dan diikuti oleh Tio.

"Hah M-mommy? Itu mommy-nya Tio?" Beo Diana, dan di angguki oleh siswa/i yang sudah tau.

"Anjirrrr"

***


🥀🥀🥀

Halo guys, apa kabar kalian. Baik-baik saja bukan?

Jadi ini merupakan karya pertama author di dunia oren, jadi kalo masih banyak typo dan kekurangan lainnya mohon dimengerti dan dikoreksi.

Semua bebas berkomentar di sini, agar masih dalam batas wajar ya guys. Alangkah baiknya kalian memberikan komentar yang positif, atau kritikan yang membangun, agar author bisa berkembang menjadi lebih baik lagi.

JANGAN LUPAKAN TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB KALIAN YA PARA READERS...

SEMOGA TERHIBUR.

Lilac~
17 November 2021

TIREYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang