Siang ini Echa memutuskan untuk menghabiskan waktunya dengan Michel. Mereka telah berjanji akan makan siang bersama setelah kelas hari ini berakhir. Kini keduanya baru saja duduk di sudut restoran cepat saji sambil menikmati menu pilihannya masing-masing.
Sesekali kegiatan makan mereka diselingi obrolan ringan. Seperti membahas tentang aktivitas sehari-hari, musik, film, bahkan sampai gosip terbaru yang beredar di kalangan mahasiswa kampus mereka.
"Jadi nih, Cha! Si itu 'kan kemarin ketauan lagi berduaan sama pacar temennya. Kebetulan gue lagi ada di lokasi kejadian. Terus.."
Michel sengaja menggantung ucapannya. Lalu tiba-tiba..
Brak!
"Dilabrak mereka, Cha!" ucapnya dramatis. Hingga membuat Echa berjingkat kaget lantaran suara gebrakan meja yang terdengar cukup keras.
"Gila tuh, anak! Mau-maunya sama pacar sahabat sendiri. Kayak gak ada laki lain aja!" cibir Michel kemudian.
Echa sudah biasa melihat sahabatnya ini bersemangat saat diajak bergosip seperti ini. Tak jarang juga wajah lelaki itu terlihat begitu ekspresif. Hingga sukses membuat Echa selalu tertawa.
Namun, tawanya kali ini tak berlangsung lama. Ketika netranya tak sengaja menangkap suatu pemandangan yang menarik. Di ujung sana ada dua sejoli yang tengah dimabuk asmara.
Mereka terlihat serasi. Tersenyum serta bercanda ria sembari menikmati santapan siangnya.
"Cha! Lo kenapa?" tegur Michel saat melihat gadis yang ada di hadapannya itu tiba-tiba diam membisu.
"Gak papa, Chel. Oh, ya! Aku denger kemarin ada anak FK masuk UGD pas lagi ada ujian tulis," kata Echa berusaha mengalihkan perhatian lelaki itu.
"Iya, bener! Itu temen gue, Cha!"
Beruntung Michel dengan mudah termakan umpannya. Sekilas lelaki itu terlihat membenahi posisi duduknya. Lalu bersiap memulai lagi sesi gosip selanjutnya.
"Anaknya emang terkenal ambisi banget pengen dapet nilai bagus, tapi sayangnya dia goblok sih, kataku!"
"Maksudnya?" tanya Echa heran. Walaupun perhatian gadis itu harus terbagi dua, karena ia masih ingin tahu apa saja yang dilakukan pasangan yang sedang duduk di ujung sana.
"Ya, itu! Masak dia pengen nilai bagus, tapi maunya yang instan. Ya, jelas mana adalah!"
"Instan gimana?"
"Lo pernah denger gak mitos buku catatan dibakar terus abunya dicampur sama air minum?"
"Hah?! Dia beneran minum itu?" tanya Echa kaget. Dia benar-benar tak menyangka kalau di jaman sekarang masih ada saja pelajar memakai cara gila seperti itu. Kalau begitu caranya bukan semua materi masuk ke otak, tapi yang ada malah si dia yang masuk UGD.
"Bener, Cha! Suwer, sekewer-kewer! Gue gak bohong," balas Michel melebih-lebihkan.
"Pantesan ending-nya masuk UGD."
Michel menganggukan kepalanya sekilas. Selanjutnya ia juga menimpali ucapan gadis itu, "Gue juga gak habis pikir! Kok bisa calon dokter kayak dia, tapi gak tau resiko ngonsumsi minuman kayak gitu. Terus nih ya, habis itu.. bla.. bla.."
Sayang sekali kalimat lelaki itu kali ini tak disimak dengan baik oleh sahabatnya. Sebab konsentrasi Echa sudah terpecah belah. Matanya tampak membulat sempurna, serta tanpa sadar tangannya pun ikut mengepal kuat-kuat.
Di ujung sana Echa melihat seorang gadis yang sangat ia kenal tengah bersandar manja di pundak sang kekasih. Mereka bahkan tampak tak ada rasa sungkan sama sekali saat mengumbar kemesraan di depan umum. Padahal suasana di dalam restoran ini sedang ramai-ramainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Salah Alamat | Sungjin Day6
Romance[WattpadRomanceID's Reading List - Oktober 2023 - Bittersweet of Marriage] Satya selalu berusaha menjadi pemimpin yang baik untuk keluarga kecilnya. Namun, angan-angan itu seakan sangat sulit untuk ia wujudkan. Semua ini berawal dari bayang-bayang m...