Bab 27 | Kejar Setoran

245 28 0
                                    

Author's Note:
Sekali lagi author peringatkan kalau cerita ini mengandung unsur dewasa. Jadi, kalau semisal kalian nggak suka boleh di-skip dulu. Dan tolong jangan ada yang protes! Karena author sudah mengikuti peraturan yang Wattpad tetapkan. Terima kasih, selamat membaca! 😉

____________________________________

Oktober, 2021

Echa baru saja selesai mengganti bajunya. Kini ia sudah mengenakan pakaian kebanggaan para ibu ketika di rumah, apalagi kalau bukan daster. Satya melirik penampilan istrinya yang terlihat begitu menggoda malam ini, hingga membuat birahinya ikut naik.

Entah mengapa omongan Januar di warung tadi membuatnya sedikit terpancing. Sepertinya tidak ada salahnya untuk mencoba saran dari lelaki itu. Namun, masalahnya dia agak sedikit ragu. Apa istrinya mau atau tidak?

"Mas! Mas Satya!" tegur Echa saat melihat suaminya duduk melamun di atas kasur.

Satya hampir terlonjak kaget. Namun, beruntung dia bisa mengontrolnya.

"Kamu kenapa? Kok tiba-tiba bengong?"

Satya menggelengkan kepalanya. Pria itu tiba-tiba bangkit dan menghampiri istrinya. Sedari tadi Echa masih berdiri di depan lemari. Namun, dia tampak makin bingung dengan tingkah suaminya.

"Bun, tamu bulanannya udah pergi 'kan?" tanya Satya sembari melingkarkan tangannya di pinggang sang istri.

Echa perlahan menganggukan kapalanya. Tiba-tiba dia memiliki firasat kalau malam ini ia akan dibuat lelah oleh sang suami.

"Capek nggak?" tanya Satya sekali lagi. Kini dia sengaja menyatukan kening mereka. Sehingga otomatis sorot matanya mengajak si puan untuk beradu.

Benar saja, Echa sudah menduga kalau suaminya akan melontarkan sebuah pertanyaan andalannya.

"Jangan di sini Mas. Nanti kalau Agni atau Arumi dengar gimana?" tolak Echa secara halus.

Tangannya sibuk mencoba melepaskan pelukan sang suami. Namun, Satya tak berhenti menyerah begitu saja. Ia juga mencoba sekali lagi merayu sang istri.

"Nggak mungkin, Bun. Arumi tidur di kamar belakang sama Ibu," balas lelaki itu seraya menenggelamkan wajahnya di ceruk leher sang istri.

Echa hampir saja mendesah saat Satya tiba-tiba bertindak lebih nakal dari yang sebelumnya. Beruntung dia masih memiliki sisa kewarasan. Maka cepat-cepat dia segera menjauh.

"Tapi Agni masak ditinggal sendirian sih, Mas?"

"Bunda!"

Tiba-tiba Agni berteriak memanggil bundanya. Mungkin gadis kecil itu minta ditemani bundanya sampai ia tertidur pulas.

"Tuh kan! Baru aja diomongin."

"Huh!" keluh lelaki itu dengan wajah masamnya.

Satya langsung melepaskan pelukannya. Sepertinya dia marah karena keinginannya tidak dipenuhi oleh sang istri. Lelaki itu sudah menduga kalau aksinya akan berakhir sia-sia seperti ini. Istrinya selalu menolak kalau dia ajak melakukan "itu" selain di rumah mereka dengan menjadikan Agni sebagai alasan.

Echa masih diam di tempatnya. Wanita itu betah sekali memandang bibir cemberut sang suami. Akhirnya lama-lama ia tak tega juga, ditangkupnya wajah lelaki itu. Lalu memaksa Satya untuk menatapnya secara langsung.

"Ayah tunggu Bunda sebentar ya!" pesan Echa dengan diakhiri kedipan mata nakal.

Selanjutnya ia bergegas pergi. Sedangkan Satya masih dibuat menganga di tempatnya. Pada detik berikutnya, pria itu lantas bersorak girang karena akhirnya sang istri mau menyanggupi keinginannya.

Cinta Salah Alamat | Sungjin Day6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang