Kevin dan Ana turun dari motor, melangkah sedikit cepat memasuki rumah Ana. Seperti yang Kevin minta, mereka langsung pulang ketika acara pemilihan ketos selesai.
"Pelan-pelan Kevin." Ucap Ana.
"Gak sabar pengen cepet sampai sofa." Jawab Kevin.
"Sofanya gak bakal ilang."
"Tau, tapi ini perihal sama siapa aku duduk dan berbincang di sofa itu." Balas Kevin.
Ana tersenyum, apa yang di maksud Kevin adalah kebersamaan bersama dirinya.
"Assalamualaikum Tante." Salam Kevin yang sudah sampai di depan pintu.
"Mama jam segini lagi masak untuk makan siang, gak akan dengar. Ayo masuk!" Ana membuka pintu rumahnya.
Kevin segera mengambrukan diri di sofa, ia menaruh tasnya di atas meja. Ana hanya geleng-geleng kepala menyaksikannya. Ternyata aslinya seorang Kevin tidak jauh seperti anak kecil.
"Mau minum apa?" Tanya Ana menawarkan.
"Kalau aku sendiri yang ambil ke dapur boleh? Sekalian ketemu Mama kamu." Tanya Kevin yang dengan cepat di angguki oleh Ana.
"Mau aku temenin apa sendiri?" Tanya Ana.
"Temenin dong. Kali-kali cewek yang jadi pacar siap siaga." Jawab Kevin.
Ana tertawa ringan, "okey bentar, aku taruh tas dulu ke kamar."
"Kelamaan," Kevin mengambil alih tas itu dalam gendongan Ana dan menaruhnya bertumpukan dengan tas miliknya.
Ana mengulurkan tangannya, "ayo!"
Kevin tentu membalas uluran tangan gadisnya, ia menggenggam jemari Ana dengan kuat. "Lets go!"
***
Retno terlihat sedang menghidangkan makanan yang sudah matang semua, tangannya dengan cepat memindahkan makanan dari wajan ke tempat saji.
"Mama," panggil Ana membuat Retno menoleh ke arahnya.
"Hai, kedatangan siapa ini?" Tanya Retno menggoda Kevin.
"Siang Tante." Sapa Kevin kemudian menyalami tangan Retno.
"Siang Vin. Gimana pemilihan ketua OSIS?" Tanya Retno.
Retno memang mengetahui agenda sekolah hari ini. Ana sudah bercerita mengenai Kevin yang mencalonkan diri sebagai ketua OSIS.
"Aman Tante." Jawab Kevin.
"Ngobrolnya kita lanjut nanti ya, sekarang kalian bantu Mama buat bawain makanan ini ke meja makan."
Kevin dan Ana langsung membantu Retno membawa semua makanan ke meja makan.
"Bi!" Panggil Retno.
"Iya Buk." Bi Jumi menyauti sambil berjalan menuju mereka.
"Lanjutin cuci bajunya nanti aja. Kita makan dulu ya." Suruh Retno.
"Bibi biar makan belakangan aja Buk."
"Gapapa Bibi, kita makan bareng-bareng aja." Kekeh Retno.
"Iya Bi, ayo!" Ana menimpali.
Kevin menghampiri Bi Jumi, ia memegang kedua bahu wanita paruh baya itu dari belakang dan mendorongnya lembut menuju kursi yang tersedia.
"Kerja keras buat nyari uang boleh, Bi. Tapi jangan sampai lupa makan." Ucap Kevin.
Ia sering memperlakukan pembantu di rumahnya dengan cara itu, ia selalu menggiring Bi Nopi untuk makan bersama dengan keluarganya seperti yang ia lakukan pada Bi Jumi saat ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/206328591-288-k812127.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Simple
RomanceKisah Kevin yang labil untuk menentukan kembali ke masa lalu, atau mencoba cinta baru. Dan kisah Anastasya yang dengan sabar selalu menerima kehadiran Kevin, karena menurutnya Kevin adalah laki-laki yang bisa ia jadikan kekasih sekaligus figur seora...