Pada kenyataannya aku hanya membutuhkan orang yang sederhana, namun cintanya begitu besar dan istimewa.
-Anastasya Farhanda
~Anastasya room~
Seorang gadis terlihat baru saja keluar dari kamar mandi, ia duduk di meja rias bercorak kayu itu. Menyisir rambut panjang indahnya, memoleskan bedak di wajahnya tipis, kemudian ia beranjak pergi ke balkon kamarnya, berdiri dengan lengan menopang dagu, menatap Jakarta yang begitu ramai.
Mengapa aku selalu merasa sendiri di tengah keramaian, bahkan selalu saja berteman dengan sepi, dan berdamai dengan sunyi. -batin Ana.
Drttt... Drttt...
Handphone Ana berbunyi, nada dering telepon itu tak kunjung berhenti, padahal Ana sama sekali tak ingin menerima telepon. Akhirnya ia terpaksa masuk dan mengangkat telepon dari nomor baru yang tidak Ana kenal sama sekali.
"Hallo selamat malam." Ana memulai obrolan terlebih dulu.
"Hallo." suara berat di seberang sana, Ana mengenal suara itu.
"Kevin?" tanya Ana.
"Iya."
"Kok tau nomor gue?"
"Dari grup angkatan."
"Lo nyari sampe segitunya?"
Kevin berdeham, "Jangan lupa makan!"
"Cuma itu?" Tanya Ana lagi.
"Perlu gue bawain makan ke rumah?" Tanya Kevin.
"Eh apaan sih gak usah, ngerepotin lo terus."
"Oke." Balas Kevin, hanya sebuah kata oh.
Tut...
Kevin memutuskan telepon secara sepihak, Ana tentu kesal karena ia sempat ingin menanyakan beberapa pertanyaan pada Kevin yang sedikit berubah padanya. Akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke balkon kamar.
"Cowok freak." Ana bergumam mengingat hal-hal yang dilakukan Kevin padanya.
19:15
Sudah hampir 15 menit Ana hanya berdiri menatap kosong dan menikmati lamunannya, namun suara pintu terbuka itu menyadarkan Ana.
"Kenapa Mah?" Tanya Ana yang mendapati sang ibu memasuki kamar.
"Di depan ada cowok yang waktu itu nitipin eskrim doang terus langsung pulang, dia nyari kamu." Kata Retno, Mamah Ana memberi tahu.
"Kevin?" Tanya Ana memastikan.
Mamah Ana hanya mengangguk dan kemudian diterobos Ana yang berlari keluar untuk segera menemui Kevin. Ia takut Kevin akan balik lagi pulang ke rumahnya karena Ana terlalu lama menemuinya.
"Ngapain?" Tanya Ana.
"Ngapain apa?" Tanya Kevin balik.
"Ngapain ke sini?" Jelas Ana.
"Ngajak lo makan."
"Tapi gue baru mau makan kok di rumah, lo gak usah repot-repot."
"Gue udah izin sama Mamah lo, ayo ikut sama gue!" Kata Kevin sembari menarik tangan Ana agar mengikutinya.
Tapi Ana justru menghentikannya, "Gue siap-siap dulu."
"Gak usah, tetep jadi diri lo sendiri. Cantik kok." kata Kevin.
Jantung Ana pun berdetak lebih cepat dari normalnya, pipinya tiba-tiba memerah. Malu sekaligus senang, senyum itu mengembang dengan sendirinya.
"Lo blushing?" Kevin memastikan dengan memandang pipi Ana yang memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Simple
RomanceKisah Kevin yang labil untuk menentukan kembali ke masa lalu, atau mencoba cinta baru. Dan kisah Anastasya yang dengan sabar selalu menerima kehadiran Kevin, karena menurutnya Kevin adalah laki-laki yang bisa ia jadikan kekasih sekaligus figur seora...