"Masuk!" perintah Kevin setelah sampai di rumah Ana.
"Lo gak mau mampir dulu?" tanya Ana.
"Kapan-kapan."
"Oh oke, makasih ya."
Ana pun memasuki rumahnya. Sampai di depan pintu, Ana memalingkan tubuhnya untuk melihat Kevin. Disisi lain Kevin masih stay di depan rumah Ana hanya untuk menunggu gadis itu memasuki rumahnya. Setelah Ana masuk dan menutup pintunya, Kevin segera melajukan motornya beranjak pulang.
🌚🌚🌚
"Mah, kalo cewek tiba-tiba nangis itu kenapa sih?" tanya Kevin ketika makan malam dengan penuh rasa penasaran.
"Tumben nanyain tentang cewek? Ah Mamah tau! kamu pasti punya pacar yah? Ayo ngaku! Kok gak cerita-cerita sih sama Mamah?" tebak Mamah Kevin kemudian bertanya dengan tatapan yang mengintimidasi.
"Apaan sih Mah, nggak! Tadi temen Kevin tiba-tiba nangis padahal Kevin cuma nanya dia kenapa, terus Kevin minta maaf aja padahal Kevin sendiri gatau salah Kevin apa," cerita Kevin.
"Ada dua kemungkinan. Kemungkinan yang pertama dia punya masalah yang gak bisa diceritain ke siapa-siapa alias privasi kecuali ke orang yang dia percaya sepenuhnya. Kemungkinan yang ke dua dia lagi pms dan moodnya berantakan. Biasanya sih cewek kalo udah gitu suka tiba-tiba nangis."
Kevin hanya mengangguk-anggukan kepalanya saja bertanda bahwa ia mengerti.
"Kenapa cewek ribet banget sih Mah?" tanya Kevin lagi.
"Cewek itu nggak ribet, yang ribet itu moodnya."
"Iya betul kata Mamah kamu. Cewek itu gak ribet, yang ribet itu moodnya. Dulu juga Papah gitu pas pacaran sama Mamah, suka nangis gak jelas, marah gak jelas, tapi pas dibeliin eskrim malah jingkrak-jingkrakan kesenengan." cerita Papah Kevin panjang lebar.
"Semua cewek kalo dibeliin eskrim emang gitu yah Pah?" tanya Kevin lagi.
"Nggak semua dong, ya tergantung moodboster merekanya apa?"
"Oh gitu." balas Kevin.
***
Tok tok tok...
Mamah Ana mengetuk pintu rumah pohon yang dulu di buat oleh Papah Ana sebelum orang ketiga itu masuk ke dalam keluarga Ana dan menghancurkan semuanya.
"Ana buka pintunya, Mamah pengen masuk!"
"Ada apa Mah?" tanya Ana.
"Mamah cuma pengen nemenin kamu aja."
"Yaudah masuk, Mah."
Rumah pohon itu tidak begitu besar namun cukup untuk di isi oleh 3 orang, sebuah album keluarga yang tertata rapi. Ana selalu datang ke rumah pohon itu ketika ia merindukan keharmonisan keluarganya yang beberapa tahun ini sudah tak pernah ia rasakan lagi. Sedih, hancur, terpuruk, rapuh, entah sampai kapan ia akan menyembunyikan ini semua di balik tawa bahagia yang pada kenyataannya palsu.
"Rindu ya, Mah." ucap Ana lirih saat melihat foto keluarga kecilnya sambil tersenyum dengan hati teriris.
"Sabar ya sayang. Maafin Mamah ya, karna Mamah, kamu yang malah jadi korban." ucap Retno sambil memeluk gadis kecilnya itu seraya mencium puncak rambut Ana.
"Kenapa di dunia ini harus ada orang ketiga sih Mah?" tanya Ana lirih sambil menahan tangisnya.
"Sayang gak boleh ngomong gitu ah. Ini semua gak sepenuhnya salah orang ketiga itu. Kalau Papah enggak mempersilahkan masuk, orang ketiga juga gak bakal ada." Retno berusaha menenangkan putrinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Simple
RomanceKisah Kevin yang labil untuk menentukan kembali ke masa lalu, atau mencoba cinta baru. Dan kisah Anastasya yang dengan sabar selalu menerima kehadiran Kevin, karena menurutnya Kevin adalah laki-laki yang bisa ia jadikan kekasih sekaligus figur seora...