Pada kenyataannya yang lebih menyakitkan adalah ketika kita tau bahwa seseorang mencintai kita karena kasihan, dari pada tersakiti karena tergantikan.
-Anastasya Farhanda
***
Pagi ini Ana bangun dengan lunglai, ia tidak ingin bersekolah rasanya. Namun teriakan dari Mamahnya mampu membangunkan semangat Ana kembali.
"Ana, kalo udah mandi cepet turun. Mamah bikinin mie telor kesukaan kamu!" Teriak Retno.
"Iya, Mah bentar lagi Ana turun!"
Ana meregangkan badannya dan bergegas ke kamar mandi.
Aku tau kamu capek, aku tau kamu lelah, aku tau kamu sakit, aku tau kamu terluka. Tapi kamu harus tetap tipu semua orang bahwa kamu baik-baik saja, bukankah berlarut-larut dalam kesedihan juga tidak baik? -tanya Ana pada dirinya sendiri ketika menatap cermin.
"Cantik!" Gumamnya setelah selesai menyisir.
Ia menggendong tas nya kemudian berjalan menuju dapur, menemui satu-satunya wanita yang paling ia cintai.
"Morning Mam!" Sapa Ana seraya mencium pipi Mamahnya.
"Morning to sayang, ini mie telornya. Dan ini bekal buat di sekolah, cuma roti. Gapapa kan?" Tanya Mamah Ana.
"Gapapa dong, Mah. Yang penting Mamah yang buat!"
"Pulang sekolah kamu langsung pulang ya, hari ini Papah pulang ke rumah, takutnya kamu kena omel!" Peringat Retno, Mamah Ana.
Kunyahan gadis itupun terhenti dengan raut wajah yang kembali berubah sendu.
"Oh oke," jawab Ana singkat.
Padahal Ana tidak menyukai suasana rumah saat ada Papahnya, namun ia juga tak bisa membiarkan Mamahnya dalam masalah karena dirinya.
"Ana berangkat ya, Mam. Bye!" Kemudian berlari keluar untuk menunggu angkot yang biasa ia tumpangi.
"Takecare sayang!!" Retno berteriak melihat anaknya sudah berlari menjauh dari rumah.
Kemarin masih ada yang jemput, sekarang aku harus terbiasa sendiri lagi. -gumam Ana.
Tiba-tiba bayangan Kevin menjemputnya terlintas difikiran Ana.
Di dalam angkot Ana hanya menatap ke arah belakang, melamun yang entah memikirkan apa.
"Kevin," gumamnya ketika melihat Kevin membonceng Putri.
Untung saja kaca angkot itu hitam, jadi dari arah luar tidak akan terlihat suasana di dalam angkot.
"Harusnya hari ini aku yang di belakang kamu, nikmatin suasana pagi kota Jakarta." Ana tersenyum miris.
Ana melihat betapa bahagianya dua orang yang berada di atas motor itu, tertawa bersama hingga terbahak-bahak. Bahkan ketika Kevin berboncengan dengan Ana hanya ada keheningan di sana.
Saat Ana menuruni angkot dan hendak menyebrang, Kevin dan Putripun melintas melewati Ana. Kevin hendak mengantarkan Putri terlebih dahulu. Keduanya pun menyadari keberadaan Ana, namun sama sekali tak memikirkan hal itu. Kevin terus fokus menatap jalanan, pada saat yang kebetulan Putri mengeratkan pelukannya ketika di depan Ana.
Ana yang melihat itupun pura-pura tidak perduli, mukanya datar tidak menampakkan rasa sakit maupun kecewanya.
"Lo bisa Ana, inget kata Mamah!" Gumam Ana.
![](https://img.wattpad.com/cover/206328591-288-k812127.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Simple
RomanceKisah Kevin yang labil untuk menentukan kembali ke masa lalu, atau mencoba cinta baru. Dan kisah Anastasya yang dengan sabar selalu menerima kehadiran Kevin, karena menurutnya Kevin adalah laki-laki yang bisa ia jadikan kekasih sekaligus figur seora...