Part 21

424 24 0
                                    

"Gue butuh lo!" Perkataan Kevin berhasil menghentikan langkah Ana yang baru menuruni satu anak tangga saja.

Ana memalingkan badannya sebentar, "Lo tunggu di situ!" Kemudian berlari menuruni rooftop untuk pergi ke kantin.

Kevin hanya menatap punggung gadis itu menjauh menuruni rooftop kemudian duduk di kursi reot yang terdapat di sana.

Ketika Ana kembali ke rooftop, ia masih menemukan Kevin tengah duduk dengan ponsel yang sudah miring memainkan gamenya.

"Nih nasi goreng, dan ini minumnya." Ana memberikan plastik yang isinya nasi goreng dan minuman.

"Buat gue?" Tanya Kevin.

"Buat nyokap lo, gue nitip!" Jawab Ana.

"Lo serius?" Tanya Kevin lagi.

"Ya lagian lo pake nanya, tinggal makan aja susah."

"Makasih," ucap Kevin kemudian membuka bungkus nasi goreng dan mulai memakannya.

"Kenapa?" Tanya Ana sambil menatap Kevin yang sedang melahap nasi goreng pemberiannya.

Kevin mendongakkan kepalanya, "Fauzan liat Putri ke Cafe sama cowok," jawab Kevin.

"Terus?" Tanya Ana menunggu Kevin menceritakan selanjutnya.

"Awalnya gue positif thinking, takutnya dia ke Cafe sama sepupunya. Pas gue telepon ternyata di tolak, pas dua kali nelepon baru di angkat," cerita Kevin yang memberhentikan kegiatan makannya.

Ana menganggukan kepalanya tanda ia mengerti, "Terus di telepon Putri ngomong apa?" Tanya Ana lagi.

"Katanya dia lagi di rumah sama keluarganya. Pas di telepon emang rame banget dan berisik suara musik kaya di Cafe tapi dia alesannya lagi ada acara sama keluarganya."

"Hmmm..." Ana bergumam. "Itu artinya dia bohong sama lo dan cowok itu bukan sepupunya?" Tambah Ana.

"Kalo itu emang sepupunya, dia pasti ngaku kalo lagi di Cafe dan bilang kalo dia ke Cafe sama sepupunya, tapi dia malah bohongin gue," ucap Kevin dengan wajah datarnya.

"Ya udah lo abisin dulu aja nasi gorengnya!" Ucap Ana yang melihat nasi goreng itu masih tersisa.

"Lo udah makan?" Tanya Kevin.

"Gak laper."

"Lo sendiri aja belum makan so soan bawain gue makanan ke rooftop." Kevin menyendok nasi goreng itu kemudian menyuapi Ana. "Buka mulutnya!"

Ana membuka mulutnya dan mulai mengunyah nasi goreng itu. Setelah keduanya selesai makan kemudian Ana membereskan bungkus nasinya dan hendak membuangnya, namun tangan Kevin mencekal lengan Ana dan mencegahnya.

"Biar gue aja yang buang sampahnya!" Kemudian Kevin menuruni rooftop dan membuang sampah itu lalu kembali ke rooftop.

"Gue harus gimana?" Tanya Kevin ketika sudah kembali duduk di samping Ana.

"Gue bingung harus jawab apa." Jawab Ana dengan tatapan yang datar melihat ke arah depan tanpa memperhatikan Kevin.

"Kenapa?" Tanya Kevin lagi yang juga tanpa melihat Ana.

"Gue takut saran gue memperburuk hubungan lo."

"Gue bakal pertimbangin saran lo."

"Lo temuin aja Putri dan tanyain tentang kejadian kemarin, omongin baik-baik pake kepala dingin, lo dengerin penjelasan dia dan jangan ambil keputusan disaat lo emosi takut lo nyesel nantinya." Saran Ana sambil menepuk-nepuk bahu Kevin dan pergi meninggalkannya sendiri di rooftop.

Couple SimpleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang