"Lo tadi di warung Bu Dewi ngapain aja ampe balik sekolah? Lo gak gabut terus-terusan di sono?" tanya Herni setelah mereka sampai di kamar minimalis namun terasa sangat nyaman, ya kamar Herni.
"Sarapan, terus teleponan sama lo terus tidur." Jawab Ana jujur.
"Terus si Kevin? itu gimana? Lo gak ngobrol gitu sama dia?"
"Main game ampe mampus, udah ah gak usah ngomongin si Kevin, gue ke sini buat nginep bukan buat ngomongin dia." kata Ana.
"Yaelah santai kali mbak."
Tak ada percakapan lagi diantara mereka, keduanya sibuk bersiap-siap untuk tidur setelah makan malam bersama dengan keluarga Herni. Mereka memang sampai rumah cukup petang karena jarak rumah Herni dengan sekolah lumayan cukup jauh.
🌞🌞🌞
Sringgg...
Gorden kamar Herni terbuka dan cahayapun menyeruak masuk menyilaukan mata kedua wanita cantik yang tengah tertidur itu.
"Her, Ana bangunnn udah siang!" Mamah Herni membangunkan keduanya dan kembali ke dapur untuk menyiapkan sarapan.
Setelah selesai mandi mereka berdua pun turun untuk sarapan bersama.
"Yang banyak makannya Ana!" peringat mamah Herni.
"Iya Tante cantik." jawab Ana.
Hubungan Mamah Herni dan Ana pun terkenal dekat seperti ibu dan anak, maka tak jarang jika Ana sering menginap di rumah Herni jika ia tak ingin berada di rumah. Namun meninggalkan Mamahnya seorang diri hanya karena ketenangan pribadi bukanlah hal yang ingin Ana lakukan setiap hari.
Berat, bahkan aku sama sekali tak pernah ingin meninggalkan, namun aku dipaksa oleh keadaan. -batin Ana, tiba-tiba ia ingat sosok Ibunya di rumah.
"Ana aja nih yang disuruh makan banyak? Anaknya gak bakal disuruh?" tanya Herni pura-pura merajuk.
Hal itu mengundang tawa semua orang yang ada disana termasuk papah Herni.
"Yang banyak makannya putri papah yang cantik!" kata Papahnya yang mencoba mengembalikan mood putrinya.
"Oke baik raja, sang putri akan melaksanakan perintah baginda!" ucap Herni bak seorang putri kayangan yang sedang berbicara dengan sang raja.
Ana yang melihat itupun hanya tersenyum masam, bukan tak suka. Hanya saja ia iri, iri dengan keharmonisan keluarga ini. Iri dengan Herni karena memiliki orang tua yang damai.
Sudahlah semuanya akan baik-baik saja. -gumam Ana dalam hati
🔔🔔🔔
Kringgg...
Bel istirahat berbunyi, seketika siswa-siswi berhamburan memadati kantin untuk memesan makan dan minum.
"Itu yang sama si Ana aja siapa sih namanya? Cantik bener dah." mata Adin terfokus pada Herni yang tengah makan di samping Ana.
"Yaela!! kena yang cantik aja lo cepet. Apa kabar sama si Sindi gebetan lo itu? Jangan so-soan jadi playboy deh lo, muka di bawah rata-rata aja belagu!" peringat Fauzan.
"Tau ya!" Kevin menimpali.
"Bosen ah sama Sindi, cape ngejar yang gak pasti mulu." jawab Adin.
"Geser dong sempit nih!" ujar Fauzan.
"Tau ya geser lo gue gak kebagian tempat duduk nih sempit banget." timpah Kevin.
"Iyalah nih kantin sempit soalnya yang luas itu cuma cinta gue ke dia noh." bucin Adin sambil menunjuk Herni dengan dagunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Simple
RomanceKisah Kevin yang labil untuk menentukan kembali ke masa lalu, atau mencoba cinta baru. Dan kisah Anastasya yang dengan sabar selalu menerima kehadiran Kevin, karena menurutnya Kevin adalah laki-laki yang bisa ia jadikan kekasih sekaligus figur seora...