Aku bukan tidak mencintaimu. Hanya saja masa laluku belum lenyap sepenuhnya, ia masih suka melintas tanpa permisi. Aku tidak ingin melukaimu ketika aku dengan tidak sengaja mengingat masa laluku.
-Kevin Antonio M
🚪🚪🚪
"Assalamualaikum Tante, Om." Fauzan dan Adin mengetuk pintu rumah Kevin dengan keras.
"Om, Tante assalamualaikum." Adin berteriak.
"Kayanya om Seto sama tante Renny lagi gak ada di rumah deh," tebak Fauzan. Karena tidak mungkin jika mereka berada di rumah, pintu rumah tak kunjung terbuka.
"Ah masa. Coba sekali lagi!"
Tok tok tok...
"Om, Tante ini Fauzan sama Adin bukan penjahat." Lawak Fauzan namun garing.
"Iya sebentar," suara itu tidak asing di telinga kedua pria itu. Kemudian pemilik suara itupun membuka pintu dan menampakkan dirinya.
"Maaf ya lama buka pintunya, tadi Bibi lagi di dapur, lagi masak buat makan malam." Bi Nopi kemudian mempersilahlan masuk keduanya.
"Iya gak kenapa-kenapa, Bi. Kevin ada?" Tanya Fauzan.
"Ada, Den. Udah pulang dari tadi. Sekarang di kamarnya. Mau minum apa?" Tanya Bi Nopi.
"Gak usah repot-repot, Bi. Nanti juga kalo mau minum kita ngambil sendiri." Ucap Adin tak punya malu seperti di rumahnya sendiri.
"Ya sudah kalau gitu Bibi permisi ke dapur lagi ya."
Adin dan Fauzan berlari menaiki anak tangga. Tidak sabar ingin memberitakan sebuah informasi penting ini.
"Vin, Kevinnn!!" Teriak keduanya menggedor pintu kamar Kevin.
"Woy Kevinnnnn!!" Teriak Adin.
Mereka terus saja mengetuk pintu kamar pria tampan dengan mata sipit itu. Tak henti-hentinya sambil berteriak mirip dengan depkolektor.
"Buka pintunya woyyyy. Galau sih galau!" Teriak Adin lagi.
"Gue curiga dia macem-macem di dalem kamar," muka Fauzan kini berubah menjadi serius.
"Jangan-jangan dia mabok lagi kaya waktu dulu?" Tebak Adin.
"Wah gawat nih!" Fauzan menggedor pintu kamar Kevin dengan lebih keras. "Vin jangan macem-macem lo di dalem, buka woyyy!!"
"Percuma Zan, mending dobrak aja dobrak!" Saran Adin.
"Dih pala lo maen dobrak aja. Lo fikir nih pintu gak mahal apa belinya. Lo mau tanggung jawab gantiin nih pintu kalo rusak?" Fauzan menolak saran Adin.
"Terus gimana? Dari pada terlambat. Keburu si Kevin macem-macem bego. Nanti bilang aja ini P3K. Tante Renny sama Om Seto juga pasti maklumin."
"Kan ini bukan kecelakaan bloon!" Fauzan menoyor kepala Adin.
"Ye maksud gue pertolongan pertama pada kegalauan," jawab Adin.
"Goblok!" Umpat Fauzan kesal.
"Bi Nopi woy Bi Nopi!" Kata Adin.
Fauzan tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Adin. "Kalo ngomong yang jelas. Lo mau gue pukul?"
"Maksud gue tanya ke Bi Nopi, nih rumah gedong, segini mewahnya pasti punya konci serep." Jelas Adin.
"Tumben pinter." Kata Fauzan kemudian keduanya menuruni tangga menuju dapur.
"Biii!!" Teriak mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Simple
RomantikKisah Kevin yang labil untuk menentukan kembali ke masa lalu, atau mencoba cinta baru. Dan kisah Anastasya yang dengan sabar selalu menerima kehadiran Kevin, karena menurutnya Kevin adalah laki-laki yang bisa ia jadikan kekasih sekaligus figur seora...