Rere pergi ke warbudew bersama Ana. Anastasya Farhanda, murid SMA 02 Bhinneka. Mereka berdua memang sudah kenal lumayan lama. Dan ketika hendak ke warbudew, Rere melihat Ana yang sedang menunggu angkot hendak pulang. Lantas Rere memberhentikan angkot tepat di depan Ana dan mengajaknya ke warbudew.
"Kamu kok bisa sama si Ana? Gimana ceritanya padahal kalian berdua beda sekolah." tanya Fauzan dengan nasi goreng di mulutnya.
"Dia temen aku di SMA 02, tadi gak sengaja ketemu, terus aku ajak aja dia ke sini. Udah ah makan dulu keselek sendok baru tau rasa." sumpah Rere sambil menyuapi Fauzan makan.
~Flashback on~
"Duh lagian gak ada kapok-kapoknya berantem mulu, giliran kenapa-kenapa gini ribet kan." umpat Rere.
Brughhh
Rere menabrak seorang perempuan seusianya. "Eh sorry ya gue gak liat, gue buru-buru." maaf Rere sambil membantu perempuan itu untuk bangun.
"Gapapa kok santai aja lagi, lo buru-buru mau ke mana? Oh iya btw gue Ana." kata Ana sambil menjulurkan tangannya.
"Gue Rere, gue buru-buru mau ke puskesmas di sebelah SMA 02 pacar gue abis berantem. Salam kenal, gue duluan ya! Tar kita kontekan aja, tar gue cari ig lu oke, bye see u!" lalu Rere pergi meninggalkan Ana.
~Flashback off~
Rere menyuapi Fauzan makan ketika jarinya beralih pada posel dan bermain game. Bagaimana dengan Kevin? Tentu biasa saja, bagi kevin itu hal biasa yang sudah sering kali ia lihat, bahkan dulu ia pun pernah melakukannya.
"Oh, jadi lo berdua udah kenal. Lagian lo Ana gak cerita-cerita kalo lo deket sama pacar gue." ucap Fauzan menyalahkan.
"Yakali gue harus cerita-cerita ke lo. Temenan aja enggak."
"Yaudah, kalo gitu sekarang kita temenan. Oke?" Fauzan mengukurkan tangannya. Ana menyalaminya.
Tangan Ana beralih pada Kevin. "Lo mau temenan sama gue gak?" Tanyanya.
Kevin yang sedang fokus pada layar ponsel, tatapannya beralih pada Ana dan seperkian detik tangannya menerima uluran tangan Ana.
Ana hening, diam sejenak. Hatinya sedikit tidak karuan. Matanya lekat menatap Kevin. Fauzan yang heran dengan lamunan Ana, menatap Rere sambil menaikan kedua alisnya bertanda ia bertanya.
Rere pun membalas dengan menggelengkan kepalanya bertanda menjawab bahwa ia tidak tahu.
"Eh, Na. Lo dapet kelas 11 Ips berapa?" tanya Fauzan memecah lamunan Ana.
Mampus gue ketauan. -batin Ana.
Ana pun langsung menjawab agar Fauzan tidak curiga kalo ia sedang memperhatikan Kevin.
"Ips 2, Zan. Lo?"
"Widih!! Tetanggaan dong kita, gue lps 1."
Setelah menyelesaikan gamenya Kevin pun memasukan ponselnya lalu ikut mengobrol dengan mereka.
***
Waktu menunjukkan pukul 15.00 wib, Fauzan pun ingin mengantarkan Rere pulang dengan meminjam motor Kevin.
"Vin!" panggil Fauzan.
"Hmm"
"Pinjem motor, gue mau anterin Rere pulang."
Tanpa menjawab Kevin langsung memberikan kunci motor itu kepada Fauzan.
"Gausah deh, Zan. Aku pulang naik angkot aja sama Ana." tolak Rere.
"Eh eh, gapapa Re. Lo pulang sama Fauzan aja, nanti gue pesen gojek kok." kata Ana tidak enak hati.
"Serius nih lo gapapa?"
"Iyaa, Rere. Gapapa lo duluan aja, gue juga lagi males nih pulang ke rumah lagi pengen maen dulu."
"Yaudah kita duluan ya, Vin nanti gue balik lagi." kata Fauzan.
"Hmm" balas Kevin dingin.
***
Sekarang tinggalah Kevin dan Ana yang ada di warbudew. Keduanya saling tatap, "Ngapain lo ngeliatin gue?" Tanya Kevin.
"Idih percaya diri lo ketinggian!" Jawab Ana.
Setelah itu mereka saling diam. Karena bosan, akhirnya Kevin memilih mengeluarkan kembali ponselnya dan memainkan game-nya selama menunggu Fauzan datang.
Sedangkan Ana memakan mie instan dengan telur mata sapi yang sudah ia pesan.
"Yah bego nuub banget sih sampe kalah gini yaelah" umpat Kevin kesal.
Ia melonggarkan kaitan dasi pada kerah bajunya, menyisir rambutnya ke belakang dengan jemarinya. Keringatnya terlihat jelas di pelipis. Menambah aura kegantengan seorang Kevin.
Tanpa disadari Kevin, Ana memperhatikannya sambil tersenyum kecil karna mimik muka Kevin yang terlihat kesal.
Ganteng. -batin Ana sambil tersenyum.
Sampai akhirnya Kevin pun merasa kalau dirinya ada yang memperhatikan
"Lo ngeliatin gue ya?" tanya Kevin pada Ana.
Ana yang sudah terciduk pun masih bisa mengelak, "Enggak. Kenapa sih lo? Kayaknya lo pengen banget gue liatin ya?"
"Idih, ogah!" Jawab Kevin.
***
"Mampir dulu gak?" tawar Rere.
"Gak usah deh, kasian si Kevin takut panas dingin ditinggal berdua sama cewek"
"Dasar! Ya udah aku masuk ya?" Ucap Rere minta persetujuan.
Fauzan menganggukkan kepalanya, "Jangan lupa makan, tadi di warbudew juga ditawarin makan gak mau."
"Iyaa my baby boyyy kuhh." kata Rere smbil mancubit dagu Fauzan.
"Alayyyy!!!" kata Fauzan sambil mengacak-ngacak rambut Rere.
***
"Nih kunci motor lo, thanks oke bro." kata Fauzan sambil mengembalikan kunci motor Kevin.
"hmm" jawab Kevin dingin
"Eh gue balik duluan ya udah di telepon sama mamah gue." pamit Ana.
"Naik apaan?" tanya Fauzan.
"Angkot aja deh, handphone gue abis batre mau pesen gojeknya."
"Lo dianterin Kevin aja mau gak?"
Kevin pun melotot tak percaya. Sorot matanya terlihat begitu tajam menatap Fauzan tak suka.
Setelah 1 tahun lamanya ia tidak mengantarkan cewek karna benci dengan masalalunya, sekarang bahkan tanpa izin Fauzan menyuruhnya untuk mengantarkan cewek pulang.
"Gila lo? Ogah!! Lo aja sono!" bantah Kevin.
"Please lah Vin bantuin gue, Ana kan temen pacar gue. Sekarang jadi Temen kita juga. Masa lo tega sih ngebiarin cewek pulang sendirian?"
"Gak!" Kevin tetap pada pendiriannya.
"Ayolah!" mohon Fauzan dengan muka yang memelas dan bibir yang sudah terlihat manyun.
"Kata gue gak ya enggak!" suara Kevin masih sedingin tadi.
"Ayolah please!" Fauzan semakin memelaskan mimik mukanya. Ia tau Kevin yang keras kepala juga mudah di luluhkan.
"Oke! Cuma buat hari ini." jawab Kevin kemudian beralih mengambil kunci motor.
"Nah! Kalo baik hati gini kan, gantengnya nambah." ledek Fauzan.
Kevin yang sudah berada di atas motorpun hanya menatap Fauzan malas.
***
Maaf ya kalo ganyambung duhhh
![](https://img.wattpad.com/cover/206328591-288-k812127.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Simple
RomanceKisah Kevin yang labil untuk menentukan kembali ke masa lalu, atau mencoba cinta baru. Dan kisah Anastasya yang dengan sabar selalu menerima kehadiran Kevin, karena menurutnya Kevin adalah laki-laki yang bisa ia jadikan kekasih sekaligus figur seora...