Kringgg...
Wanita cantik dengan rambut hitam legamnya itu kini berlari untuk berlomba-lomba dengan satpam yang ingin menutup gerbang depan sekolah. Namun ia kalah cepat sehingga satpam sekolah sudah lebih dulu menggemboknya.
"Pak bukain Pak!!! Sekali iniii ajaa Pak, pleasee!!" ucap Ana dengan muka memelas.
"Eits! Peraturan tetap peraturan. Gak ada please pleasean yaa neng, dan muka jangan dimelas-melasin gitu. Bapak udah biasa soalnya dikibulin sama murid yang suka terlambat kaya neng, jadi modus neng itu bapak udah bisa nebak." curhat satpam itu dengan panjang lebar tanpa sadar.
"Pak ayolah!" modus Ana lagi dengan mata yang hampir berkaca kaca.
"Udah ah neng bapak gak mau ketipu sama modusnya neng. Mending Bapak lanjut nugas. Selamat kembali ke rumah neng!" pamit satpam itu.
Anapun kecewa dengan usahanya. Ia terus saja menyumpah serapah satpam itu.
"Dasar tua, pelit,keras kepala!" kesal Ana.
Kalo pulang ke rumah, Papah pasti marah. -batin Ana risih.
Hatinya berkecamuk. Ia harus telat lagi hari ini, karena semalam ia tidur pukul 3 pagi. Hatinya terus saja menangis, rasanya tidak tega melihat ibundanya disakiti oleh pria yang tidak bisa menjaga cintanya. Melihat mamahnya yang tertidur dengan begitu pulas rasanya tenang, meski harus dengan tangis lagi dihari berikutnya.
"Damn it. Gue telat lagi." umpat Kevin membuyarkan lamunan Ana.
Ana memutar posisi badannya, mengenali suara khas lelaki itu. Dan benar saja dugaannya, cowok itu adalah Kevin.
"Lo kok telat?" tanya Ana.
"Sendirinya?"
"Orang nanya kok balik nanya!"
"Serah lo!" kata Kevin kemudian berlalu meninggalkan Ana.
Kevin berniat pergi ke warbudew untuk menunggu waktu pulang sekolah tiba. Setidaknya dia tidak akan mengecewakan Mamah dan Papahnya jika harus pulang ke rumah. Laki-laki itu memasukan kedua tangannya ke dalam saku celananya, lalu melangkah.
"Mau kemana? Gue boleh ikut gak?" teriak Ana menghentikan langkah Kevin.
"Ikut aja." kata Kevin singkat, dengan tidak menoleh dan melanjutkan langkahnya.
Di tengah perjalanan, motornya mogok. Ia membiarkan motornya diperbaiki di bengkel. Karena jarak dari bengkel ke sekolah lumayan dekat, Kevin akhirnya memilih berjalan kaki untuk melanjutkan perjalanannya.
Ana mengikuti langkah Kevin dari belakang, tidak berniat membuat langkahnya sejajar. Ia tidak berani untuk berjalan beriringan di samping Kevin, khawatir membuat pria dengan rambut yang berantakan itu merasa risih dan terganggu.
"Gak usah jalan di belakang gue, lo bukan babu!" pernyataan Kevin sungguh mengejutkan Ana.
Namun hal ini membuatnya bingung apa maksud Kevin, apakah Kevin meminta Ana untuk berjalan di sampingnya?.
"Lo budek?" tanya Kevin karna perempuan itu tak kunjung berjalan di sampingnya.
"Nggak kok," jawab Ana kemudian berlari kecil untuk mensejajarkan langkahnya dengan pria yang tidak jauh di depannya itu.
"Vin!" Panggil Ana.
Kevin tak menyahuti.
"Dulu pas tinggal di Bandung gue kira Jakarta itu asik, rame, lengkap, menyenangkan. Tapi pas gue pindah ke Jakarta ternyata khayalan gue salah. Realitanya Jakarta berisik, mengusik, dan justru mengambil kebahagiaan gue dengan paksa." tanpa sadar Ana bercerita panjang lebar sambil melihat kendaraan yang berlalu lalang.
![](https://img.wattpad.com/cover/206328591-288-k812127.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Simple
RomanceKisah Kevin yang labil untuk menentukan kembali ke masa lalu, atau mencoba cinta baru. Dan kisah Anastasya yang dengan sabar selalu menerima kehadiran Kevin, karena menurutnya Kevin adalah laki-laki yang bisa ia jadikan kekasih sekaligus figur seora...