Part 24

408 27 0
                                    

Pada pagi ini gadis dengan bibir yang mungil dan rambut yang dikuncir satu itu seperti biasa sedang melakukan rutinitasnya, menunggu angkot untuk pergi ke sekolahnya.

Ketika gadis itu menengok ke arah kanan dimana biasanya angkot itu muncul, namun yang ia lihat bukan sebuah angkot melainkan sebuah motor yang sangat ia kenali.

"Ke sekolah bareng gue." Suruh lelaki itu.

"Gak usah," tolak Ana.

"Ayo!" Lelaki itu memaksa Ana.

"Gak mau Kevin!" Tolak Ana lagi. Ya lelaki itu adalah Kevin.

"Naik atau gue gendong?"

Laki-laki itu memang paling bisa mengancam siapapun lawan bicaranya agar menuruti semua kemauannya, termasuk Ana.

"Gue gak bisa boncengan sama pacar orang." Ana tak mau kalah. Namun entah kenapa kalimat yang Ana katakan sedikit membuat Kevin tersinggung.

"Ya udah gue duluan," ucap Kevin.

"Hmmm." Ana hanya bergumam sebagai jawaban.

***

Setelah pelajaran olahraga selesai, Kevin pergi ke kantin untuk membeli minum dan melepaskan lelahnya.

"Lo waktu pagi tumben sendiri. Gak ngejemput si Putri buat nganterin ke sekolahnya?" Tanya Fauzan yang waktu pagi melihat Kevin berangkat sendiri.

Kevin hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Harusnya lo jemput aja! Terus lo tanyain deh tentang masalah yang dia selingkuh." Kata Adin sambil menyedot habis minumannya.

"Nah iya." Fauzan setuju sambil memetikkan jarinya.

"Woy udah masuk! Mana jam pelajaran Pak Bambang, gece gece mana belum ganti seragam," heboh Adin ketika melihat jam tangannya.

Fauzan pun dengan cepat membayar minumannya, namun Kevin masih saja terlihat santai.

"Woy lo ngapa santai aja? Lagi kangen masuk BK?" Tanya Adin.

"Lo berdua duluan aja, gue masih pengen di sini. Kalo Pak Bambang ngabsen bilang aja gue di UKS, kecapean abis olahraga," jawab Kevin.

"Oke. Tapi jangan sampe ketauan guru ya kalo lo ada di sini, kalo sampe ketauan kita juga yang kena karena bohongin Pak Bambang." Risih Fauzan.

"Bisa di atur," jawab Kevin enteng.

Fauzan dan Adin pun pergi ke kelas tanpa Kevin dan benar saja, mereka melaksanakan perintah Kevin.

"Kevin Antonio," absen Pak Bambang.

"Ke UKS Pak tadi abis olahraga kecapean," jawab Fauzan.

"Tumben, nanti saya coba cek ke UKS," ucap Pak Bambang curiga karena Kevin di kenal sebagai murid yang jarang sakit.

"Kevin juga kan manusia, Pak. Bukan superman." Timbal Adin sekenanya.

"Iya juga sih, yaudah. Laras Maudy?" Pak Bambang mengurungkan niatnya untuk mengecek Kevin ke UKS dan melanjutkan mengabsen muridnya.

"Untung aja lo jawab gitu." Gumam Fauzan yang sudah khawatir akan ketauan.

"Gue kan pinter," jawab Adin sombong dengan suara yang minim.

"Belagu!" Jawab Fauzan.

***

Di kanti Kevin hanya melamun, memikirkan perkataan gadis yang ia jemput tadi pagi. Pria itu kini merogoh saku bajunya, mengeluarkan benda pipih yang tersimpan di sana. Jarinya bergerak cepat mengetik pesan dan mengirimkannya pada seseorang. Namun sudah 10 menit pesan itu belum juga mendapatkan balasan.

Couple SimpleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang