Part 20

453 24 2
                                    

Anastasya home~

19:00

"Bagaimana sekolah kamu sayang?" Tanya Rendi pada anak perempuannya itu ditengah-tengah makan malam.

"Baik," jawab gadis itu dingin.

"Papah gak mau tau Ana, kamu harus fokus pada sekolahmu. Setelah itu kamu fokus pada kuliah kamu!" Peringat Rendi. "Apa kamu sudah menentukan mau kuliah di mana?" Tambahnya.

"Ana masih kelas 11 Pah."

"Meskipun kamu masih kelas 11 tapi yang namanya rencana itu harus difikirkan matang-matang sayang," kata Retno menjelaskan.

"Iya Mah nanti Ana fikirin." Gadis itu membalas sambil menaruh sendok kembali ke piring sehingga menghasilkan dentingan yang nyaring kemudian meneguk air putih lalu berdiri dan pergi meninggalkan orang tuanya di meja makan.

Sungguh, mood gadis itu selalu tidak stabil ketika berada di rumah sering kali moodnya ambruk terutama ketika berkumpul dengan orang tuanya, namun perkumpulan itu hanya formalitas semata, di dalamnya hanya ada keheningan dan kepalsuan. Keluarga macam apa ini?

Di sisi lain Fauzan dan Rere tengah memperhatikan seseorang yang mereka kenal dengan penuh kehati-hatian, menyaksikan Putri sedang bermesraan bersama cowok lain di Cafe, mereka berdua menutupi mukanya dengan daftar menu.

"Sstt!! Sayang, sttt!!" Bisik Rere dan menyingkirkan daftar menu itu.

Fauzan hanya mengangkat kedua alisnya.

"Pap, pap terus kasih ke Kevin!" Ucap Rere.

Fauzan menepuk jidatnya karena mengapa tidak terpikirkan sampai ke sana. Kemudian ia mengeluarkan ponselnya dan segera mempotret Putri yang sedang dirangkul oleh cowok yang entah siapa namanya.

"Kirim ini?" Tanya Fauzan pada Rere.

"Posting di instagram!" Jawab Rere dengan suara yang masih berbisik khawatir Putri mengetahuinya. "Ya kirimlah ih dasar bodoh!" Tambahnya.

"Kalo Kevin ngamuk tanggung jawab ya?" Fauzan khawatir.

"Yaelah lo ke temen sendiri kok takut. Cemen banget sih!" Rere meremehkan.

"Lo lupa kejadian satu tahun yang lalu gimana? Ngamuknya si Kevin kaya apa? Prustasinya sampe ngapain?"

"Iya sih. Tapi kan ini buat kebaikan dia juga," jawab Rere dengan cengiran kudanya.

"Yeee nyengir lagi lo. Ya udah lah, dari pada nanti kita makin di marahin sama Kevin gara-gara gak ngasih tau, mending kasih tau aja." Fauzan akhirnya mengambil keputusan.

"Idih kita? Lo aja kali!" Perkataan Rere berhasil membuat Fauzan menatapnya tajam.

***

Drttt drttt...

Ponsel Kevin bergetar menandakan pesan masuk, tertera nama Fauzan yang mengirimkan satu foto.

Lelaki itu menonjok tembok dengan begitu keras, "Brengsek!!" Umpat Kevin ketika melihat gambar yang dikirim Fauzan, menampakkan dua orang dengan jenis kelamin yang berbeda sedang bermesraan.

Kevin menelepon Putri, memastikan juga mengetes kejujurannya. Namun telepon Kevin ditolak, kemudian Kevin berusaha untuk meneleponnya lagi.

"Hallo," ucap Putri di seberang sana.

"Di mana?" Tanya Kevin langsung pada intinya.

"Di rumah sayang, kenapa?" Jawab Putri bohong.

Terdengar musik yang begitu keras di Cafe itu.

Couple SimpleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang