Part 34

247 18 0
                                    

"I'm so lucky to have you, Ana."
Kevin Antonio Mardil

***

Pagi-pagi sekali Kevin sudah berada di pekarangan rumah Ana. Menjemput gadis cantik yang benar-benar membuatnya merasa bahwa cinta itu ada.

"Selamat pagi!" Sapa Ana dengan ceria.

Gadis itu memang selalu memancarkan aura baik pada sekitar.

Kevin tersenyum, "Pagi kembali, Anastasya!!"

"Yuk!" Ajak Ana.

"Tumben semangat banget?" Tanya Kevin.

"Lagi bagus aja moodnya," Ana menaiki motor.

Kevin masih diam, tak menyalakan mesin motor dan tidak juga melajukannya.

"Kok gak jalan? Nanti telat loh." Ana heran.

Kevin memakaikan helm pada Ana.

"Saking semangatnya sampe lupa pakai helm." Ucap Kevin.

"Iya maaf tuan Kevin."

"Pegangan!" Suruh Kevin.

Ana tak menjawab, tapi tangannya sudah melingkar di pinggang Kevin. Menyandarkan kepalanya di punggung Kevin dan menghirup wangi aroma tubuh Kevin.

"Tau gak kenapa gue seneng hari ini?" Tanya Ana di perjalanan.

"Kenapa?" Tanya Kevin tak tahu.

"Karena abis disuapin bubur semalem sama orang yang katanya populer di sekolah." Jawab Ana.

Kevin tertawa, "Yaudah kalo gitu, nanti gue suapin makan bubur tiap hari deh,"

"Ya nggak tiap hari juga Kevin! Nanti bosen!"

"Tau gak kenapa gue suapin lo bubur tadi malem?" Giliran Kevin yang bertanya.

"Kenapa?"

"Karena gue lagi gak punya duit kalo suapin lo daging," Kevin kemudian tertawa.

Ana mencubit pinggang Kevin. "Dasar tukang boong! Masa anak dari Pak Seto Mardil gak punya uang sih?!"

"Uangnya banyak, tapi ditabung buat nikahin ANASTASYA FARHANDA!" Kevin berteriak ketika menyebutkan nama Ana.

"KEVIN!!!!!" Ana kesal, Kevin berhasil membuat pipinya merah padam sekarang.

***

Setelah sampai kelas Ana, Kevin menyuruhnya menunggu di kelas.

"Bel masuk masih lama, lo tunggu di sini!" Perintah Kevin.

Mood Kevin cukup baik hari ini, bersyukur tak dipertemukan oleh Dona. Pasalnya cewek itu tidak akan masuk hari ini.

Ana menunggu Kevin sambil mengerjakan beberapa soal latihan. Bukan hanya Kevin yang ia tunggu, melainkan Herni, yang merupakan sahabatnya.

Kevin kembali ke kelas Ana, mengacak-acak rambut gadis itu.

"Nih sarapan dulu," Kevin menyodorkan satu mangkuk bubur dan air mineral.

"Kevin!! Gue bawa bekal dapet buatin mama."

"Bekalnya buat gue makan nanti aja istirahat, lo makan bubur ini aja."

Ana menghela nafasnya. "Batu banget sih!"

"Gue suapin biar lo makannya banyak ya?!"

Ana mengangguk, membuka mulutnya dan melahap bubur yang Kevin sodorkan. Dan benar saja, bubur itu tandas.

Couple SimpleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang