Part 1

1.1K 61 7
                                    

Pukul 06.05 wib Kevin sudah sampai di depan gerbang SMA 02 Bhinneka.

Setelah memarkirkan motornya, Kevin langsung bergegas pergi ke tempat finger print untuk absen.

Walaupun masih cukup pagi, tapi SMA 02 sudah terlihat ramai oleh siswa-siswi yang berlalu lalang di koridor kelas serta lapangan.

Kevin berjalan menuju kelasnya yaitu 11 Ips 1 karena semalam sudah diinformasikan melalui grup chat SMA 02 Bhinneka nama-nama murid beserta kelasnya, dan Kevin mendapatkan kelas 11 Ips 1 bersama dengan dua orang sahabatnya yang paling konyol menurutnya.

"Agenda hari ini apaan ya? Pulang lebih awal gak ya? Pasti guru-guru dan OSIS sibuk ngurusin kelas 10 sih, kalo pulang lebih awal enaknya kemana ya?" tanya Kevin pada dirinya sendiri sepanjang perjalanan menuju kelasnya.

Sampai di kelas Kevin memilih tempat duduk urutan paling akhir.

Karna menurutnya letak tempat duduk tidak bisa dijadikan patokan siswa mana yang pintar dan siswa mana yang bodoh bahkan malas.

"Kevinnnnn yaelah lo gue panggil-panggil gak nengok-nengok. Gue heran ya sama lo, sebenernya telinga lo tuh terbuat dari apa sih hah? Untung aja lo ganteng jadi budek lo tuh ketutupan sama kegantengan lo!" cerocos Fauzan dengan keahlian ngerapnya, sedangkan yang diajak ngomong hanya diam sambil menutup kedua telinganya.

Ya Fauzan merupakan teman satu kelas Kevin yang konyol itu. Satu temannya lagi bernama Adin. Adin tidak masuk sekolah karena belum kembali dari kampung halamannya. Mereka bertiga adalah teman SMP dan bahkan sampai SMA seperti sekarang.

"Ngapin lo nutup telinga? Takut budek lo, hah? Padahal udah conge dari lahir." cerocosnya lagi.

Kenapa gue punya temen cowok yang mulutnya ngelebihin cewek gini sih ya tuhan -Batin Kevin kesal

"Liat masa Kevin diteriakin diem aja."

"Iya ya dia gak kesel apa?"

"Gila tapi ganteng banget kalo lagi diem gitu anjir."

"Cool ya gile sih calon imam gue."

Itulah sebagian percakapan cewek cewek di kelas yang sedang memperhatikan Kevin dan Fauzan.

"Ganteng sih, tapi miskin." gumam seseorang dalam hati.

Ya cewek itu bernama Dona. Ia merupakan anak dari keluarga yang terkenal kaya, tetapi tetap saja matre tidak akan bisa lepas dari dirinya.

Sebenarnya Dona bukan murid kelas XI Ips 1, ia berada disana karena sedang mengobrol dengan temannya yang sewaktu kelas X dulu satu kelas dengan dirinya. Tetapi kelas XI ini mereka harus terpisah. Dona menduduki kelas XI Ips 2.

Padahal untuk bahagia tidak harus mewah, kadang kesederhanaan pun menjanjikan bahagia apalagi dengan orang yang kita cinta.

"Attention please, kepada kelas 11 dan 12 hari ini diperbolehkan pulang lebih awal pada pukul 10.00 sekali lagi kelas 11 dan 12 diperbolehkan pulang lebih awal pada pukul 10.00, terimakasih" pengumuman ketua osis melalui speaker dan tentu saja dapat didengar oleh semua orang yang berada di sekolah.

"Mayan pulang lebih awal, jadi bisa nongkrong dulu deh. Tapi btw kita mau kemana?" tanya Fauzan

"Warbudew, laper. Kangen nasi gorengnya Bu Dewi." ajak Kevin pada Fauzan

"Iya deh, sekalian gue mau ketemu bebep." kekeh Fauzan karna Kevin akan ia jadikan obat nyamuk.

"Pacar lo yang sekolah di SMA 01 itu?" tanya Kevin

"Yoi mennn." jawab Fauzan

"Terus gue jadi obat nyamuk lo berdua?

Fauzan menaik turunkan alisnya. "Ya kali lo ikutan bucin di hubungan gue."

"Gapapa lah gue gabung di hubungan kalian. Lagian seru kayanya kalo si Rere punya pacar dua." Goda Kevin.

"Oh minta gue tendang ke alam barzah ya!!" Fauzan menyilangkan tangannya di depan dada.

Kevin tertawa puas, dan berlari ke parkiran untuk mengambil motornya. Fauzan harus nebeng hari ini, karena motor tercintanya rusak dan masih di bengkel.

***

"Permisi Buuuu. Ada yang kangen nasi goreng Ibu nihhh, katanya dia laper dan pengen nasi goreng Ibu. Udah kaya ibu-ibu hamil lagi ngidam." teriak Fauzan setelah sampai di warung Bu Dewi.

Lalu Bu Dewi menemui mereka.

"Kamu ini tidak berubah-berubah udah kelas 11 juga masih aja suka teriak-teriak, heran ibu sama kamu Zan."

"Tau lo dasar kaleng." kesal Kevin.

"Apa kabar Bu? Sehat kan? kangen Kevin gak nih?" cerocos Kevin melemparkan pertanyaan bertubi-tubi.

"Sehat dongggg, kangen nih! Kangen diborong lebih tepatnya." Mendengar Bu Dewi menjawab seperti itu tawa Kevin dan Fauzan pun pecah.

"Dikira kangen sama muka gantengnya, taunya kangen diborong, emang enak!!" tawa Fauzan lebih pecah.

"Lo bisa gak sih kalo ngomong atau ketawa tuh gausah kenceng-kenceng, mulut lo pengen gue sayur? Budek gue lama-lama kalo deket lo terus. Jauh-jauh lo dari gue."

"Oh gitu! Awas ya lo kalo butuh ke gue!" ancam Fauzan.

"Selama ini yang sering ngebutuhin gue siapa?" tanya Kevin sambil melempar tatapan tajam kepada Fauzan.

"Oh, jadi selama ini lo gak ikhlas bantuin gue hah?"

"Yang mancing duluan siapa? Mangkanya gak usah kaya matematika." kata Kevin.

Fauzan diam, mencoba mencerna kata MATEMATIKA yang Kevin maksud. "Matematika?" Tanyanya.

"Iya, ITUNG-ITUNGAN!" Tegas Kevin, kemudian meninggalkan Fauzan dan menghampiri Bu Dewi.

"Bu pengen nasi goreng, laper nih." rengeknya.

"Berapa Vin?"

"Dua, Bu. Buat dedemit nih satu." jawab Kevin sambil menunjuk fauzan dengan dagunya.

Sedangkan yang ditunjuk sedang asik mengobrol dengan pacarnya via telepon.

~Via telepon~

"Kamu di mana?" tanya Fauzan.

"Di tempat nongkrong sama anak anak SMA 01, kenapa?" tanya balik Rere.

"Aku di warbudew nih, kamu bisa kesini gak?" Tanya Fauzan.

"Kenapa? Berantem lagi? Luka lagi? Apa gimana? Baru juga masuk sekolah udah bikin gara-gara aja." omel Rere asal.

"Siapa yang tauran sih baby. Udah ke sini aja kamu bisa apa enggak? Apa mau aku jemput?"

"Iya bisa. Gak usah dijemput nanti naik angkot aja, udah makan belum? Mau dibawain makan gak? atau mau nitip apa gitu?" tanya Rere.

"Gak usah, udah ditraktir nasi goreng sama Kevin, udah ke sini aja gece." ucap Fauzan.

"lya sayang aku otewe sekarang yaa, wait me baby."

"Alay banget punya pacar."

Tutt..

Rere mematikan teleponnya sepihak dan langsung menyetop angkot untuk pergi ke warbudew.

***

Do'ain ya biar bisa update setiap hari wkwk

Couple SimpleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang