"Pagi anak ganteng mamah." Sapa Renny pada putranya.
"Pagi juga Mamah cantik,"
"Papah gak disapa juga nih?" Tanya Seto.
"Pagi Papah ganteng." Balas Kevin kemudian merangkul sang ayah yang tengah duduk di meja makan kemudian ia ikut duduk untuk sarapan.
"Weekend ini ada acara apa, Vin?" Tanya Seto.
"Gak ada acara apa-apa, Pah."
"Kalo gitu kamu ikut Papah ke kantor, sekalian belajar buat gantiin Papah nanti."
Kevin berpikir sejenak, "boleh, ayo!"
"Ya sarapan dulu Kevin." Balas Seto.
Kevin tersenyum, "iya becanda."
"Good boy!"
***
Kevin dan Seto sudah berada di kantor sekarang, pasalnya setelah menghabiskan sarapan mereka langsung bergegas pergi.
"Kevin, kenalin ini Om Wahyu. Dia yang akan bimbing kamu nantinya." Seto memperkenalkan Kevin pada staf kantor.
"Wahyu, ini putra saya."
"Halo Kevin!" Sapa Wahyu.
"Halo, Om!"
"Lebih ganteng dari foto yang Pak Seto pajang di ruangannya ternyata," puji Wahyu.
"Terimakasih, Om." Balas Rendi kemudian tersenyum.
"Wahyu ajak anak saya keliling kantor, dan kenalkan dia pada orang-orang yang bekerja di sini sesuai bidangnya masing-masing." Suruh Seto.
"Baik, Pak." Wahyu mengangguk, "ayo Kevin!" Ajaknya.
Baru saja hendak bergegas pergi, langkah Wahyu dan Kevin harus terhenti karena Seto memanggil Kevin.
"Oh iya Kevin, jam 10.00 Papah ada meeting sama client. Nanti kamu ikut hadir buat bahan pembelajaran." Seto mengingatkan.
Kevin mengangkat ibu jarinya. "Oke, Pap."
***
Ditengah-tengah kegiatan, ponsel Kevin berdering."Hallo,"
"Kevin hiks, aku nemuin surat gugatan cerai di meja makan hiks, hiks." Ucap Ana sambil terisak.
"Ana dont worry girl, aku ke sana sekarang, tunggu ya!"
Kevin langsung memutuskan teleponnya sepihak.
"Om saya pamit duluan ya, oh iya nanti tolong sampaikan ke Papah kalo saya ada urusan sebentar."
"Oh gitu, ya sudah nanti biar saya sampaikan."
"Makasih ya, Om."
"Sama-sama."
Kevin langsung keluar kantor dan pergi ke rumah Ana. Untung saja kunci mobil ia yang pegang karena Seto berangkat ke kantor dengan disupiri Kevin.
Kevin membuka pintu rumah Ana setelah tidak ada jawaban apapun ketika mengetuknya. Ia berlari ke kamar Ana sambil meneriaki nama gadis itu. Ketika pintu terbuka, betapa terkejutnya Kevin melihat kamar Ana yang sudah berantakan dengan pecahan kaca dimana-mana.
"Ana!" Pekik Kevin ketika mendapati Ana yang hendak melukai pergelangan tangannya menggunakan serpihan kaca itu.
Kevin langsung merebut serpihan kaca itu dan membuangnya ke sembarang arah.
"Hey, are you okay? Tenang yaa, aku udah di sini." Kevin langsung memeluk gadis itu dalam dekapannya.
Ana masih menangis dengan tatapan yang benar-benar kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Simple
RomanceKisah Kevin yang labil untuk menentukan kembali ke masa lalu, atau mencoba cinta baru. Dan kisah Anastasya yang dengan sabar selalu menerima kehadiran Kevin, karena menurutnya Kevin adalah laki-laki yang bisa ia jadikan kekasih sekaligus figur seora...