Part 18

419 22 0
                                    

Aku benci ketika kita harus kembali menjadi dua orang asing setelah sebelumnya menjadi dua orang yang paling menghangatkan.

-Anastasya Farhanda

🌚🌚🌚

"Kenapa ya Mah? Kenapa harus Ana yang ada diposisi ini?" Tanya Ana pada Ibunya.

"Kalo seandainya Mamah balik tanya sama kamu, apa jawaban kamu?"

"Maksudnya Mah?" Ana tidak faham.

"Gini sayang, kalo seandanya Mamah balik tanya sama kamu. Kenapa harus Mamah yang ada diposisi ini sekarang? Apa jawaban kamu?"

"Karena Mamah kuat, Mamah mampu," jawab Ana.

"Nah begitu juga dengan kamu. Tuhan percaya kalo kamu itu bisa lewatin semua ini, kamu itu kuat!" Ucap Retno sambil mendekap putrinya kedalam pelukannya.

"Tapi Mah, kalo Tuhan ngasih ini semua ke Ana dengan alasan bahwa Ana kuat, Ana gak sekuat itu Mah." Ana sambil menahan tangisnya.

"Tuhan pasti akan ganti Kevin dengan laki-laki yang paling baik buat kamu." Retno menenangkan gadisnya.

"Kalo gitu, Tuhan juga akan ganti Papah dengan laki-laki yang paling baik buat Mamah juga dong?" Tanya Ana polos.

"Sayang, Mamah itu beda. Mamah sama Papah itu udah terikat dalam satu ikatan yang sah, yang sakral yaitu pernikahan. Jadi Mamah punya hak buat pertahanin pernikahan ini." Retno mencoba menjelaskan.

"Lagi pula Ana juga gak mau Mamah sama Papah pisah, Ana gak mau jadi anak broken home Mah," ucap Ana lirih.

Retno tak membalas ucapan putrinya, namun tangannya tak kunjung berhenti untuk terus mengelus puncak rambut gadisnya itu.

Hubungan ini sudah tidak bisa dipertahankan lagi, cepat atau lambat pasti akan berpisah. -batin Retno bergumam lirih.

"Aku sama Kevin pasti bakal jadi orang asing lagi deh, Mah," ucap Ana lirih.

"Loh kok gitu? Kalian kan bisa jadi teman," saran Mamah Ana.

"Aku gak bisa berteman sama orang yang pernah memperlakukan aku seperti pacar Mah," jawab Ana.

"Sayang, Kevin sama pacarnya juga kan belum mungkin jodoh."

"Enggak deh, Mah."

"Udah yah gak usah sedih terus, Mamah ke dapur dulu. Mau siapin makan buat anak Mamah yang cantik ini"

Ana pun melepaskan pelukannya, dan mengangguk sebagai jawaban.

***

Malam ini Putri mengajak Kevin ke Mall sebagai bentuk perayaan Kevin yang sudah pulih. Kevin pun menyanggupinya. Kevin menjemput Putri menggunakan mobil sportnya yang berwarna hitam. Ia tidak mengenakan motor malam ini, karena angin berhembus sangat kencang, ia khawatir baik Putri maupun dirinya akan masuk angin nantinya.

"Assalamualaikum." Kevin mengucap salam setelah sampai di rumah Putri.

"Waalaikumsalam," jawab Mamah Putri.

"Putrinya ada, Tan?"

"Ada tuh lagi siap-siap, duduk dulu aja, Vin. Pulangnya jangan kemalaman ya!" Peringat Mamah Putri.

"Siap Tante!!"

Seorang perempuan itu melangkah menuruni anak tangga, mengenakan kaos putih dengan celana jeans yang berwarna biru tua, rambutnya tergerai begitu lurus.

"Maaf ya lama," ucap Putri yang sudah rapi.

"Gak apa-apa. Udah siap?" Tanya Kevin.

"Udah, yu!!"

Couple SimpleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang