Hari ini adalah hari di mana siswa terpilih melakukan kampanye untuk mempromosikan dirinya agar terpilih menjadi ketua OSIS dan wakil ketua OSIS.
Di seluruh dinding sekolah dan kantin terpampang jelas poster-poster pasangan calon ketua OSIS dan wakilnya.
Calon-calon tersebut adalah :
Pasangan 1 : Rey Dinar Sugasa & Sela Amelia
Pasangan 2 : Kevin Antonio Mardil & Rabilla
Pasangan 3 : Hagi Fawazikri & Rose Melinda
Suasana lapangan sekolah begitu ramai meski acara kampanye sudah selesai 15 menit yang lalu. Terlihat OSIS yang hendak lengser itupun tengah sibuk merencanakan acara selanjutnya di ruangan yang lumayan megah khusus OSIS.
Sang ketua OSIS yang sekarang sudah menginjak kelas 12 itupun terlihat sedang menjelaskan sistem untuk pemilihan serta membagi tugas para anggotanya. Menyiapkan segala peralatan untuk pencoblosan. Terlihat begitu berwibawa juga tampan, pria yang banyak di kagumi wanita di SMA 02 BHINEKA.
Sedangkan suasana kantin saat ini terlihat sepi, hanya ada beberapa orang saja yang sedang makan atau sekedar membeli minum di sana, termasuk Kevin dan teman-temannya.
"Gile gile gile, kesambet apaan lo nyalon jadi ketua OSIS?" Tanya Adin.
"Ye goblok, temen mau pilkada bukannya di dukung malah di ledek," kata Fauzan sambil menoyor kepala Adin.
"Pilkada pilkada lo fikir ini pemilihan kepala desa!" Jawab Adin.
"Yang bener kepala daerah!" Ucap Kevin datar.
"Wait wait wait! Tapi kok lo kaya yang gak seneng ya, kaya biasa-biasa aja gitu?" Ucap Adin sambil memperhatikan muka Kevin yang datar.
"EMANG!! PUAS LO?" Kata Kevin berteriak.
"Lah, ngapa jadi ngegas gini?" Tanya Adin.
"Ckkk, banyak tanya lo!" Fauzan berdecak.
"Gue di suruh bokap," jawab Kevin.
"Pantesan, padahal nih ya gue masih inget banget dulu pas SMP lo juga ditunjuk jadi calon ketua OSIS tapi lo nolak, lo bilang terlalu formal, gak asik hahahha," ucap Fauzan bernostalgia.
"Bener banget, padahal gue tuh udah ngekhayal kalo lo jadi ketua OSIS busettt makin terkenal aja lo, jadi ke kitanya juga kecipratan. Ya gak Zan?" Tanya Adin sambil menaik turunkan kedua alisnya.
"Yoi, jadi kita bisa numpang tenar hahaha."
"Emang lo berdua mah dari dulu juga manfaatin gue doang," ucap Kevin tidak panjang namun berhasil membuat Fauzan dan Adin tersindir.
"Widih bro sejak kapan lo baperan?" Kata Adin sambil merangkul bahu Kevin.
"Yoi, jangan itung-itungan gitu lah sama kita, udah kaya matematika aja!" Fauzan mengiyakan.
"Gue cabut duluan," ucap Kevin.
"Mau kemana?" Tanya Fauzan.
"Kelas Ana."
"Mojok terus!" Ledek Adin.
"Iri bilang bos." Ledek Fauzan.
Tak ingin mendengarkan celotehan teman-temannya itu, Kevin kini sudah melenggang pergi meninggalkan keduanya.
***
Di kelas, Ana terlihat sedang menangis, meluapkan segala rasa sakitnya di rumah kepada sahabatnya itu. Sedangkan Herni hanya bisa memeluk Ana, mendengarkannya, tanpa berani ikut campur atas hidup Ana.
![](https://img.wattpad.com/cover/206328591-288-k812127.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Simple
RomanceKisah Kevin yang labil untuk menentukan kembali ke masa lalu, atau mencoba cinta baru. Dan kisah Anastasya yang dengan sabar selalu menerima kehadiran Kevin, karena menurutnya Kevin adalah laki-laki yang bisa ia jadikan kekasih sekaligus figur seora...