Kamar Aca terletak di lantai 3 di pojok paling ujung. Kamar ini termasuk kamar paling kecil di rumah aca, karena kamar ini di buat untuk maid. Bukan karena Aca di buang atau dikucilkan ke gudang seperti cerita cinderella. Hanya saja Aca pindah atas kemauannya sendiri, dikamar ini Aca merasa tenang dari suara-suara yang tidak ingin Aca dengarkan.
Disaat yang lain lega berada di ruangan yang besar tidak dengan Aca, dia merasa sesak di ruangan besar, Aca merasa saat melihat ruangan yang besar membuat dia makin sesak di cekik kesepian.
Aca memasuki kamar itu kemudian menekan saklar lampu menghidupkan semua lampu di ruangan itu.Dari jendela balkonnya Aca melihat motor bintang hingga menghilang di persimpangan kompleknya, kemudian Aca kembali mematikan lampunya.
Kebiasaan Aca saat hatinya tidak baik-baik saja dia lebih nyama dengan ruangan yang redup, Dan saat lampu dikamarnya mati maka dekorasi bintang-bintang di dinding kamarnya akan menyala itu akan membuat dirinya lebih nyaman.
Aca sangat menyukai bintang, bisa dikatakan di dekat bintang Aca merasa nyaman.
***
Sepanjang perjalanan pulang bintang dia merasa ada yang menganjal ada yang membuatnya gelisah, mungkin karena bintang meninggalkan Aca sendirian padahal bintang tau kalau keadaan di rumah Aca sedang tidak baik. Melihat senyum Aca tadi Bintang tau aca itu hanya berpura-pura tidak peduli, Aca itu rapuh hanya saja dia selalu berpura pura tegar.
Dia hanya berusaha membohongi dirinya, bahwa dia tidak peduli dan dia tidak membiarkan dirinya berkata jujur bahwa dirinya sedang tidak baik-baik saja.
Padahal tidak salah jika kita merasa tidak baik-baik saja.
Motor bintang mulai memasuki pekarangan rumahnya. Setelah memarkirkan dan turun dari motor ia pun melangkahkan kakinya ke dalam rumah.
"Bintang pulang" Teriak Bintang sambil membuka sepatunya.
"Walaikumsalam" Sindir bundanya, karena anaknya itu malah berteriak bukan mengucap salam saat masuk kerumah.
Setelah meletakan sepatu di raknya, Bintang menghampiri bundanya yang sedang menonton tv.
"Bunda" Rengek Bintang.
Bunda hanya melihat sekilas ke arah Bintang, karena sungguh sinetron yang ia tonton sedang berada di klimaksnya ceritanya.
"Bunda dengarin Bintang dulu bunda" Ujar bintang terus menganggu bundanya.
"Apa sih Bintang film bunda lagi seru, sana mandi" Usir Bunda.
"Bunda"Rengek Bintang karena masih di abaikan bundanya.
"Stt kalau mau curhat tunggu film bunda iklan dulu" Ucap Bunda sambil meletakkan tangannya di bibir Bintang.
"Ish dasar Bunda" Batin Bintang.
Mau tidak mau bintang terpaksa ikut menonton sinetron Bundanya hingga iklan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIRIUS
Teen FictionTentang seorang gadis penyuka matcha,tak ada tempat yang bisa di sebut rumah,di bully,hanya punya satu sahabat yang menjadi poros hidupnya. Apa jadinya jika orang yang di sebut poros itu meninggalkannya karena mengetahui perasaan bodoh yang ia milik...