Chapter 42-[Gienah]

1.6K 143 2
                                    

Keesokan paginya.

Aca memasukinya kawasan sekolahnya, hari ini Aca cukup telat sehingga dia tak bisa menunggu Bintang di parkiran.

"Jadi benar dia anak haram?"

"Pantas saja dia tak mengakui papanya"

"Wah ternyata dia anak bandar narkoba"

"Jauh-jauh deh lo sama dia, takutnya dia juga make"

Bisik-bisik itu itu terdengar saat Aca memasuki koridor sekolahnya.

Aca mengenggam erat tasnya, berusaha sepositif mungkin bahwa yang sedang mereka bicarakan bukanlah dirinya.

"Brruukk" Aca tersungkur ke depan saat seseorang mendorongnya keras dari arah belakang.

Aca meringis memegang sikunya yang terbentur kuat.

"Wah, wah dia masih punya muka buat datang ke sekolah" ujar Sindy sambil bertepuk tangan.

"Pintar juga lo nutupin identitas lo "lanjut Sindy dengan nada mengejek.

"Punya bapak seorang bandar narkoba, memang memalukan sih"

"Dimana dia sekarang?apa sudah di penjara?"

"Seharusnya hukuman mati gak sih" lanjutnya.

"Orang menjijikan sepertinya tak pantas hidup, hidup bergelimang uang haram"

"Sindy!!" Teriak Aca segera bangkit.

"Jangan sekali-kali lo hina papa gua" ujar Aca tangannya bergetar menahan emosinya.

"Apa mau apa lo?Mau nampar gua" ujar Sindy menarik tangan aca.

"Daripada lo nambah masalah, mending lo selesai masalah lo yang udah banyak itu"

"Lo lupa ya kalau papa lo itu juga gelapin uang yayasan?"

"Mending lo siap-siap angkat kaki dari sekolah ini" ujar Sindy.

Aca membeku mendengar sindy, papanya mengelapkan dana yayasan?

Kemudian sindy berjalan meninggalkan Aca tak lupa dia sengaja menabrak bahunya pada Aca.

Kemudian Aca memilih masuk ke kelas, berpura-pura tak mendengar bisikan-bisikan yang ditujukan untuknya itu.

Namun saat sampai dikelas, Aca melihat mejanya dipenuhi coretan kata umpatan, dan sampah yang berserakan di sekitar mejanya.

Belum lagi tatapan miris yang dia terima saat masuk ke dalam kelas, kemudian Aca mulai memunguti sampah-sampah itu.

"Aca!!" Teriak Keysa yang baru saja sampai di kelas.

Keysa yang melihat meja Aca dipenuhi sampah membuatnya emosi "Siapa yang ngelakuin ini?" teriak Keysa.

"Gua" ujar satu siswa yang memang dari awal tak menyukai Aca.

"Anjing ya lo" ujar Keysa.

"Dia pantas berada di tumpukan sampah seperti itu" ujarnya sedang santai.

Kemudian melempar aca dengan sebuah kertas yang telah dia isi dengan kalimat umpatan,dan diikuti oleh yang lainnya.

Tak jarang juga kertas itu mengenai Keysa.

"Berhenti gak kalian!!" teriak keysa memenuhi ruangan itu.

Kemudian sebuah minuman mendarat tepat di baju Keysa, membuat bajunya basah.

"Lo juga harus jadi sampah kalau mau bela dia" ujar seorang siswa dan di ikuti tawaan oleh yang lainnya.

Keysa yang kesal melihat Aca hanya berdiri diam, menarik dan mengenggam erat bahu Aca.

"Aca kenapa lo diam aja?"

SIRIUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang