Chapter 20-[Aldebaran]

1.4K 127 0
                                    

Akhirnya setelah capek dari aksi kejar kejaran mereka yang telah membersihkan tangan dan wajah dengan tisu yang mereka beli,kini mereka tengah antri untuk naik bianglala sesuai permintaan aca tadi.

Setelah antri cukup lama,sekarang adalah giliran mereka.

Sebelum naik tadi aca sempat memotret bintang diam-diam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum naik tadi aca sempat memotret bintang diam-diam.

Sekarang sudah beberapa kali putaran aca sangat bahagia begitu juga bintang.

"Ca coba liat baguskan dari atas"ujar bintang.

"Ca coba liat baguskan dari atas"ujar bintang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wahh ada yang jual gulali"balas aca.

"Gua suruh liat pemandangan nya ca,bukan makanan nya aca"

"Bintang gua mau gulali"

"Gak nanti batuk"

"Pliss sekali aja"mohon aca.

"Boleh tapi ada syaratnya"ucap bintang.

"Lo harus teriak kalau gua ganteng"ucap bintang tertawa dia bahagia bisa menjahili aca.

"Gak mau,eww"ujar aca menatap sinis pada bintang padahal jantung tengah mendetak kencang.

"Yaudah,gak ada gulali"

"Ih lo curang"kesal aca.

Bintang hanya ketawa dan mengangkat bahu nya,dia sangat senang mengerjai gadis itu.

"Bintang Savian Alltezza ganteng banget loh"teriak aca.

"Hah?gua gak dengar"ujar bintang berpura-pura.

"Tuli loo"kesal aca.

"Hahaha sekali lagi"lanjut bintang.

"BINTANG SAVIAN ALLTEZZA GANTENG BANGET,PALING GANTENG POKOKNYA,GUA SAYANG SAMA BINTANG"teriak aca sekali lagi.

"Puas lo"lanjut aca.

"Hahahaha,lo sayang sama gua ca??"

Aca pun tidak menyangka bisa bisa nya kalimat itu muncul dari mulutnya.Namun belum sempat menjawab telpon bintang berbunyi.

SIRIUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang